Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Proyek Strategis Nasional: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 55: Baris 55:
* [[:Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg]]: Sumbernya dicantumkan sebagai http://www.hutamakarya.com/. Namun, ketika dicari di Google, tidak ada gambar serupa yang mebgarah ke situs web Hutama Karya. Apakah bisa dirinci lagi sumbernya?
* [[:Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg]]: Sumbernya dicantumkan sebagai http://www.hutamakarya.com/. Namun, ketika dicari di Google, tidak ada gambar serupa yang mebgarah ke situs web Hutama Karya. Apakah bisa dirinci lagi sumbernya?
Jawaban saya: Referensi dari [[:Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg]]: saya ambul dari link berikut ini: http://www.hutamakarya.com/id/about-trans-sumatera
Jawaban saya: Referensi dari [[:Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg]]: saya ambul dari link berikut ini: http://www.hutamakarya.com/id/about-trans-sumatera
::{{ping|Efendi Dreya}} setelah diperiksa lagi, ternyata ada label hak cipta di pranala/link yang menampung gambar tersebut, sehingga gambar tersebut sejatinya tidak bisa dipakai di Wikipedia - mohon maaf.
* Terdapat inkonsistensi pemakaian huruf kapital dalam penamaan jalan tol dengan nama: sebagian memakai "jalan tol X" (seperti pada daftar jalan tol di subbagian Jalan Tol Trans Sumatra), sebagian lagi memakai "Jalan Tol X" (seperti pada nama-nama subbagian jalan tol dalam bagian Proyek Utama). Sebaiknya, penulisan jalan tol dengan nama dibuat serupa. Saran saya, penamaannya ditulis sebagai "Jalan Tol ..." saja, karena sebagaimana "Sungai X" (X bisa diisi Musi, Kapuas, Ciliwung, dan lain-lain), jalan tol bernama tersebut adalah unsur geografis yang pasti.
* Terdapat inkonsistensi pemakaian huruf kapital dalam penamaan jalan tol dengan nama: sebagian memakai "jalan tol X" (seperti pada daftar jalan tol di subbagian Jalan Tol Trans Sumatra), sebagian lagi memakai "Jalan Tol X" (seperti pada nama-nama subbagian jalan tol dalam bagian Proyek Utama). Sebaiknya, penulisan jalan tol dengan nama dibuat serupa. Saran saya, penamaannya ditulis sebagai "Jalan Tol ..." saja, karena sebagaimana "Sungai X" (X bisa diisi Musi, Kapuas, Ciliwung, dan lain-lain), jalan tol bernama tersebut adalah unsur geografis yang pasti.
{{done}} @{{u|Dhio270599}} sudah saya revisi penggunaan huruf kapital dimaksud. Catatan: silakan jika masukan lainnya ya
{{done}} @{{u|Dhio270599}} sudah saya revisi penggunaan huruf kapital dimaksud. Catatan: silakan jika masukan lainnya ya
Baris 66: Baris 67:
Saya usahakan untuk menambah masukan di lain waktu. Semangat dan terima kasih untuk kontribusi besar dalam membuat artikel tersebut :) [[Pengguna:Dhio270599|Dhio]][[Pembicaraan Pengguna:Dhio270599|270599]] 9 Maret 2020 05.39 (UTC)
Saya usahakan untuk menambah masukan di lain waktu. Semangat dan terima kasih untuk kontribusi besar dalam membuat artikel tersebut :) [[Pengguna:Dhio270599|Dhio]][[Pembicaraan Pengguna:Dhio270599|270599]] 9 Maret 2020 05.39 (UTC)
Terima kasih mas. Ditunggu masukan lainnya.
Terima kasih mas. Ditunggu masukan lainnya.
<br/>
:Selamat malam, terima kasih sudah memperbaiki artikel berdasarkan bahasan-bahasan di atas. Namun, ada catatan mengenai berkas (sila dibaca). Sementara ini saya bantu memperbaiki beberapa kalimat (mis. penghapusan frasa "serba nanggung", mengganti "sejauh ini" dengan "hingga Maret 2020" (mengikuti [[:en:MOS:CURRENT|petunjuk dari Wiki Inggris]] untuk menghindari kata ganti untuk waktu), dan pengulangan "Proyek Strategis Nasional" dalam kalimat yang sama). Sejauh ini saya belum menemukan apa yang harus dikoreksi; mungkin beberapa sub-bagian dalam bagian "Hambatan" diperbaiki dahulu. Sementara ini, kerja bagus atas perbaikannya. :) [[Pengguna:Dhio270599|Dhio]][[Pembicaraan Pengguna:Dhio270599|270599]] 13 Maret 2020 12.54 (UTC)


==== Jawaban dari Efendi_Dreya ====
==== Jawaban dari Efendi_Dreya ====

Revisi per 13 Maret 2020 12.54

Proyek Strategis Nasional

Pengusul: Efendi Dreya (b • k • l) · Status:    Dalam diskusi

Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi Saraswati dan diusulkan menjadi artikel pilihan guna menambah poin. Terima kasih

Efendi Dreya (bicara) 8 Maret 2020 18.58 (UTC)[balas]

Komentar dari Mimihitam

Halo @Efendi Dreya, terima kasih atas kerja kerasnya dalam menulis artikel Proyek Strategis Nasional. Namun, masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar bisa memenuhi kriteria Artikel Pilihan:

  1. Paragraf pembukanya terkesan seperti pembukaan brosur yang ingin mengajak orang untuk berinvestasi di Indonesia. Di Wikipedia, paragraf pembuka fungsinya adalah merangkum isi artikel (contohnya bisa lihat di artikel Ibnu Rusyd). Jadi kontennya dijabarkan di bagian isi, paragraf pembuka cukup menyiapkan pembaca untuk terjun lebih dalam. Saranku agar paragraf pembukanya dirombak total dan diganti dengan rangkuman bagian isi.
     Selesai Terima kasih @Mimihitam. Paragraf pembukanya sudah saya ubah sesuai saran. Mohon ditinjau kembali jika seandainya masih ada yang kurang dan tidak pas.
    @Efendi Dreya Masih belum tuh, masih terkesan seperti brosur karena terkesan mengajak pembaca untuk menganggap proyeknya penting alih-alih merangkum isi artikel. Selain itu pembukaannya juga masih terlampau panjang. Bagian yang ini memang perlu dipangkas dan dirombak total. Intinya jangan ada informasi baru di paragraf pembuka, karena paragraf tersebut berfungsi sebagai rangkuman. Kalau ada informasi baru bisa dipindahkan ke tubuh artikel. Contohnya bisa lihat di Organisasi Perdagangan Dunia: semua isi di bagian paragraf pembuka bisa dilacak ke bagian isinya, makanya di paragraf pembukanya nggak ada catatan kakinya.  Mimihitam  9 Maret 2020 17.25 (UTC)[balas]
     Selesai pembukanya sudah saya ubah kembali ya mas. Mohon ditinjau apakah sudah sesuai?. Kamis, 11 Maret 2020 pukul 11:35 WIB. Terima kasih @Mimihitam
    @Efendi Dreya terima kasih banyak atas kerja kerasnya Mungkin tinggal ditambahkan satu paragraf lagi yang merangkum perkembangan pada periode 2014-2019 dan juga kritik terhadap proyeknya. Sama kriteria strategis "keragaman distribusi antar pulau" itu maksudnya apa ya? Selain itu paragraf pembukanya sudah oke, terima kasih.  Mimihitam  11 Maret 2020 10.50 (UTC)[balas]
     Selesai Alhamdulillah @Mimihitam {{Sudah saya tambahkan untuk perkembangan periode 2016-2019 dan poin-poin kritik. Hmmm keragaman distribusi antar pulau maksudnya keseimbangan pembangunan Indonesia Barat dengann Timur dan mendorong konektivitas dan distribusi yang lebih baik. Kamis, 11 Maret 2020, Pukul 20:47 WIB}}
  2. Bagian "Latar belakang" juga tadinya ada di paragraf pembuka, sudah saya pindahkan ke bagian sendiri karena memang artikelnya perlu pembahasan tentang kenapa Proyek Strategis Nasional dilancarkan. Tapi perlu ditekankan yang perlu dijabarkan di sini adalah alasan yang secara eksplisit dikatakan pemerintah/akademisi sebagai hal yang melatarbelakangi PSN. Saat ini bagian latar belakang masih terkesan seperti riset asli karena sumber-sumbernya tidak langsung mengaitkan berbagai problema ekonomi/infrastruktur Indonesia dengan PSN. Jadi bagian ini juga perlu dirombak total.
     Selesai Bagian "Latar Belakang" juga sudah saya ubah. Memang saya kesulitan menemukan sumber-sumber referensi yang menyebutkan secara eksplisit keterkaitan problema infrastruktur dengan PSN. Apalagi dalam Perpres juga tidak ditemukan adanya penjelasan soal latar belakang PSN ini. Tapi dengan adanya penjelasan yang ada di "Latar Belakang" yang telah saya perbaiki, keterkaitan problema infrastruktur dengan signifikansi PSN mudah-mudahan bisa dipahami pembaca/khalayak publik. Catatan: jika ada yang masih belum pas, mohon diinformasikan kembali.
    @Efendi Dreya Sebenarnya masih belum.. tapi barusan sudah saya bantu pangkas sendiri sebagai contoh untuk paragraf pembukanya juga. Cuma masih ada dua pertanyaan: 1. "Untuk mengejar ketertinggalan kapasitas infrastruktur, Indonesia membutuhkan investasi besar di sektor ini, yakni Rp 4,796,2 triliun selama periode 2015-2019" ==> menurut siapa? 2. Paragraf ketiga perlu dikasih sumber yang lebih spesifik.. soalnya saya buka pranalanya, harus unduh berkas, kemudian di dalam berkasnya ada banyak pdf yang berbeda. Jadinya saya nggak bisa cek langsung apakah sumbernya benar2 menyebut soal stok infrastruktur ini.  Mimihitam  9 Maret 2020 17.25 (UTC)[balas]
    Sudah dikerjakan Bagian ini sudah saya revisi. Keterangan sumber sudah ditambahkan dan sumber referensi tentang RPJMN di paragraf ketiga sudah saya revisi (no referensi 15) @Mimihitam
  3. Secara umum gaya bahasa di artikelnya terkesan tidak netral karena terkesan seperti berusaha menjual proyek ini kepada umum. Gaya bahasa artikel di Wikipedia harus dingin dan deskriptif.
     Selesai Sudah saya coba perbaiki dengan menambah penjelasan di bagian "Kritik dan Hambatan". Catatan: jika ada yang masih belum pas, mohon diinformasikan kembali
    @Efendi Dreya terima kasih sudah menambahkan kritiknya, sekarang jadi lebih bagus. Cuma aku masih ada pertanyaan:
    1. "Pengerjaan konstruksi beberapa Proyek Strategis Nasional juga mengalami persoalan berupa ambruknya konstruksi dari proyek tersebut, seperti Jalan Tol Depok-Antasari yang mengalami dua kali ambruk konstruksinya pada 2018 dan Oktober 2019.[44] Dua crane seberat 70 ton dan 80 ton proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan, Agustus 2017, jatuh menimpa rumah warga, ambruknya jembatan tol penyeberangan orang proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi pada September 2017, bekisting head proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ambruk, konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo runtuh, dan lain sebagainya.[45]" ==> ini bukannya termasuk hambatan ya?
      * Jawaban saya: menurut saya ini bukan hambatan ya tapi kritik karena saking banyaknya proyek PSN, pengerjaan proyeknya menjadi terburu-buru dan mengabaikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko proyek yang baik.
      @Efendi Dreya Perlu disebutkan secara eksplisit kalau begitu sebelum membahas proyek di Jabar dan Banten kalau "PSN dikritik karena pengerjaannya yang tergesa-gesa", tetapi harus mengutip sumber yang mengkritik secara eksplisit loh ya.  Mimihitam  9 Maret 2020 18.40 (UTC)[balas]
      Sudah dikerjakanSudah saya tambahkan keterangan sumber yang menyebutkan pengerjaan PSN tergesa-gesa sekaligus menambahkan informasi kritikan yang disuarakan Jusuf Kalla @Mimihitam. Terima kasih
    2. Mungkin bisa ditambahkan juga kritik terhadap PSN atas dasar lingkungan hidup, contoh: [1]
    3. : Selesai Sudah saya tambahkan @Mimihitam
    4. Di bagian hambatan sebenarnya isu pembebasan lahan, perencanaan, pendanaan, perizinan, dan pelaksanakan bisa dirincikan lagi dan diberi contoh. Misalnya soal pembebasan lahan, salah satu isunya adalah pembangunan infrastruktur yang berdampak terhadap hak ulayat: [2]  Mimihitam  9 Maret 2020 17.25 (UTC)[balas]
       Selesai Sudah saya tambahkan @Mimihitam
      "Di bagian hambatan sebenarnya isu pembebasan lahan, perencanaan, pendanaan, perizinan, dan pelaksanakan bisa dirincikan lagi dan diberi contoh" ==> yang ini belum tuh.  Mimihitam  9 Maret 2020 18.40 (UTC)[balas]
    Sudah dikerjakan Sudah saya tambahkan contoh-contoh hambatan pembebasan lahan (Selasa, 10 Maret 2020/22:39 WIB
    Perencanaan, pendanaan, perizinan dan pelaksanaan belum tuh. Lain kali mohon dipastikan semua masukannya sudah dikerjakan/dijawab daripada harus bolak balik (sama seperti kasus paragraf pembuka di atas).  Mimihitam  10 Maret 2020 16.05 (UTC)[balas]
    baik mas. saya coba perbaiki karena tadinya saya nyangkanya tidak perlu dirinci secara detail hambatan di perencanaan, hambatan dalam pendanaan, hambatan dalam perizinan, dan hambatan di pelaksanaan.Gagal paham saya...hehehe. Referensinya butuh effort terutama untuk mencari informasi hambatan perencanaan. Jadi saya butuh waktu ya
  4. Kalimat "Meski sudah dinaungin Perpres, Proyek Strategis Nasional tetap menemui hambatan." mending dihapus saja dan juga tidak cocok untuk ensiklopedia
     Selesai Terima kasih. Sudah saya hapus.
  5. Bagian hambatan terlalu fokus pada penolakan warga di beberapa daerah. Sebaiknya dirombak menjadi "kritik" dan dimulai dengan kritik-kritik yang umum terhadap proyeknya (misalnya tuduhan kalau proyeknya akan membengkakkan utang, isu lingkungan hidup, dll), baru kemudian masuk ke yang spesifik di proyek tertentu
     Selesai Sudah saya ubah.
  6. "Dari 15 sektor Proyek Strategis Nasional dengan jumlah keseluruhan proyek sebanyak 225 proyek, terdapat empat proyek utama, yakni Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, bendungan, dan kilang minyak." ==> tidak ada rujukannya
    Jawaban saya: dari 15 sektor, dalam pemikiran saya, karena mengejar deadline kompetisi minggu lalu, jadi saya cuma tulis ulasan empat proyek utama saja seperti disebutkan di atas. Nanti saya coba ulas sembilan sektor lainnya.
    @Efendi Dreya berarti artikelnya masih belum lengkap dong ya? Kalau dilengkapi kira-kira masih sempat mengejar sampai tanggal 26 Maret nggak? Tidak usah panjang-panjang sih, yang penting merangkum garis besarnya saja. Soalnya ini diperlukan untuk memenuhi kriteria "komprehensif".  Mimihitam  9 Maret 2020 17.25 (UTC)[balas]
    Sudah dikerjakan sudah saya tambahkan penjelasan proyek utama. Apakah sudah memadai ya mas @Mimihitam? Kamis, 11 Maret 2020 pukul 02:21 WIB
  7. Secara umum pranala merah di artikelnya juga masih terlalu banyak
    Akan saya tutupi dengan artikel-artikel baru. Insya Allah. Ditunggu masukan lainnya ya mas
    Belum Belum selesai Masih proses perbaikan

Demikian masukan dari saya, nanti kalau sudah dikerjakan akan saya beri tinjauan yang lebih mendetail. Terima kasih dan salam.  Mimihitam  8 Maret 2020 19.43 (UTC)[balas]

@Efendi Dreya untuk bagian kritik dan hambatan, akan masuk akal juga untuk mengutip informasi dari sumber akademis berikut: Infrastructure Development under the Jokowi Administration: Progress, Challenges and Policies. Kalau daftar di situsnya bisa baca gratis secara daring. Tapi ini saran opsional saja, tidak wajib dikerjakan.  Mimihitam  10 Maret 2020 11.41 (UTC)[balas]
  1. Sudah dikerjakan {{Referensi dimaksud sudah saya gunakan jadi tambahan referensi. Terima kasih atas tambahan referensi ini mas @Mimihitam}}

Komentar dari Dhio270599

Selamat siang @Efendi Dreya. Saya ingin membahas beberapa poin dahulu kali ini:

Jawaban saya: Referensi dari Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg: saya ambul dari link berikut ini: http://www.hutamakarya.com/id/about-trans-sumatera

@Efendi Dreya: setelah diperiksa lagi, ternyata ada label hak cipta di pranala/link yang menampung gambar tersebut, sehingga gambar tersebut sejatinya tidak bisa dipakai di Wikipedia - mohon maaf.
  • Terdapat inkonsistensi pemakaian huruf kapital dalam penamaan jalan tol dengan nama: sebagian memakai "jalan tol X" (seperti pada daftar jalan tol di subbagian Jalan Tol Trans Sumatra), sebagian lagi memakai "Jalan Tol X" (seperti pada nama-nama subbagian jalan tol dalam bagian Proyek Utama). Sebaiknya, penulisan jalan tol dengan nama dibuat serupa. Saran saya, penamaannya ditulis sebagai "Jalan Tol ..." saja, karena sebagaimana "Sungai X" (X bisa diisi Musi, Kapuas, Ciliwung, dan lain-lain), jalan tol bernama tersebut adalah unsur geografis yang pasti.

 Selesai @Dhio270599 sudah saya revisi penggunaan huruf kapital dimaksud. Catatan: silakan jika masukan lainnya ya

  • Hindari kata-kata seperti "bahkan" yang terkesan memperkuat suatu pernyataan, agar tidak bias.

 Selesai Sudah saya ganti dan tidak digunakan lagi. Terima kasih masukannya.

  • Hindari kata "(di)perlu(kan)" (seperti dalam kutipan "Percepatan pembangunan infrastruktur diperlukan untuk mendongkrak daya saing global Indonesia," atau "Indonesia perlu mengejar standar rata-rata stok infrastruktur negara maju yang mencapai 70%...") kecuali ada atribusi terhadap sumbernya. Misal, "Berdasarkan riset World Economic Forum..", atau "Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menyarankan..." agar sifat kalimatnya deskriptif, tidak imperatif.

 Selesai Sudah saya ganti dan tidak digunakan lagi. Terima kasih masukannya.

  • Hindari frasa "di mana" atau "dimana" untuk menjelaskan sesuatu (lihat artikel Preposisi).

 Selesai Sudah saya ganti dan tidak digunakan lagi. Terima kasih masukannya.

Saya usahakan untuk menambah masukan di lain waktu. Semangat dan terima kasih untuk kontribusi besar dalam membuat artikel tersebut :) Dhio270599 9 Maret 2020 05.39 (UTC) Terima kasih mas. Ditunggu masukan lainnya.[balas]

Selamat malam, terima kasih sudah memperbaiki artikel berdasarkan bahasan-bahasan di atas. Namun, ada catatan mengenai berkas (sila dibaca). Sementara ini saya bantu memperbaiki beberapa kalimat (mis. penghapusan frasa "serba nanggung", mengganti "sejauh ini" dengan "hingga Maret 2020" (mengikuti petunjuk dari Wiki Inggris untuk menghindari kata ganti untuk waktu), dan pengulangan "Proyek Strategis Nasional" dalam kalimat yang sama). Sejauh ini saya belum menemukan apa yang harus dikoreksi; mungkin beberapa sub-bagian dalam bagian "Hambatan" diperbaiki dahulu. Sementara ini, kerja bagus atas perbaikannya. :) Dhio270599 13 Maret 2020 12.54 (UTC)[balas]

Jawaban dari Efendi_Dreya

  • Terima kasih buat @Dhio270599 dan @Mimihitam atas saran dan masukan terhadap artikel saya. Saya coba perbaiki.

Komentar dari RianHS

Terima kasih atas kerja kerasnya dalam menulis artikel ini, @Efendi Dreya. Sebagai orang awam, saya tertarik untuk membacanya. Berikut beberapa masukan agar artikelnya lebih bagus lagi:

  • Pranala internal atau wikifisasi dilakukan seperlunya saja. (Saya kutip dari Bantuan:Wikifikasi: Jangan mewikify secara berlebihan, misalnya jika dalam satu artikel, kata "petir" muncul sebanyak 20 kali, tidak perlu ke 20 kata-kata "petir" tersebut diwikify semuanya. Cukuplah satu atau dua kata). Beberapa contoh wikifisasi berlebihan dalam artikel di antaranya Indonesia, APBN, BUMN, dan infrastruktur.
  • hehehe maaf-maaf karena newbie, saya kirain harus berulang semuanya yg sudah dibirukan harus dibirukan. Jadi, bagaimana ya mas? Dioffkan lagi Wikifikasinya? @RianHS
  • Stok infrastruktur sepertinya perlu dibuatkan artikel tersendiri. Membaca frasa "stok infrastruktur Indonesia mencapai 49% terhadap PDB" masih agak sulit dipahami/dibayangkan. Istilah yang lebih umum "stok infrastruktur" ataukah "ketersediaan infrastruktur"?
  • hehehe ekonom biasanya pakai istilah stok infrastruktur. tapi saya memang lebih prefer pakai kata ketersediaan infrastruktur. Sudah saya ganti Sudah dikerjakan
  • Bisa diberi penjelasan, beleid itu apa?
  • beleid jika mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia maknanya kebijakan.[1]
  • Pranalakan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran. Tidak perlu panjang, cukup berupa artikel rintisan.
  • Sudah dikerjakan
  • Paragraf "Selain itu, Menteri PPN/Ka Bappenas juga berperan dan bertindak ..." hanya terdiri atas satu kalimat dan kalimatnya panjang. Apa bisa dipecah jadi dua kalimat?
  • Sudah dikerjakan
  • Kata "sedangkan" termasuk konjungsi intrakalimat sehingga tidak bisa digunakan untuk mengawali kalimat.
  • Sudah dikerjakan
  • Di judul level 3 "Sebaran", mengapa jumlah proyek berubah? Apakah karena dibatalkan?
  • iya mas berubah karena dari Perpres Tahun 2016 ke Perpres 2017 dan 2018, jumlah proyeknya ada yang ditambah, ada yang telah selesai, dan ada yang dibatalkan.
  • Di bagian sektor: "Pertama, jalan mencakup jalan tol dan infrastruktur jalan nasional/jalan strategis sebanyak 74 proyek". Lalu, di bagian infrastruktur jalan: "sebanyak 71 dari 76 proyek jalan merupakan jalan tol dan sisanya tiga proyek adalah proyek infrastruktur jalan nasional/jalan strategis". Jumlahnya tidak konsisten atau saya yang salah memahami?
  • maaf mas ada typo. Yang benar lima bukan tiga. Sudah saya perbaiki. Sudah dikerjakan
  • Di judul level 2 "Proyek utama", untuk judul level 3-nya apakah memang mau menguraikan "15 sektor"?
  • iya mas maksudnya demikian, karena tadinya saya cuma mau menulis empat proyek saja dari 15, tapi empat proyek utama ini referensinya tidak ada jika disebut proyek utama. Akhirnya saya putuskan untuk diurai semuanya. Demikian

Efendi_Dreya (bicara) 11 Maret 2020 16.35 (UTC) Sekian dulu dari saya. Terima kasih telah menulis artikel yang diperlukan banyak orang. -- RianHS (bicara) 11 Maret 2020 16.24 (UTC)[balas]

  1. ^ https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/beleid