Frans Kaisiepo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Diaz virdani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iriansen (bicara | kontrib)
Menambah Referensi
Baris 26: Baris 26:
}}
}}


'''Frans Kaisiepo''' ({{lahirmati|[[Wardo]], [[Biak]], [[Papua]]|10|10|1921|[[Jayapura]], [[Papua]]|10|4|1979}}) adalah [[pahlawan nasional Indonesia]] dari [[Papua]]. Frans terlibat dalam [[Konferensi Malino]] tahun [[1946]] yang membicarakan mengenai pembentukan [[Republik Indonesia Serikat]] sebagai wakil dari [[Papua]]. Ia mengusulkan nama ''Irian'', kata dalam [[bahasa Biak]] yang berarti ''tempat yang panas''. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai [[Gubernur Papua]] antara tahun [[1964]]-[[1973]].<ref>{{Cite news|url=http://www.jurnas.com/artikel/11593/Pahlawan-Papua-Dihina-Komika-Arie-Kriting-Angkat-Bicara/|title=Pahlawan Papua Dihina, Komika Arie Kriting Angkat Bicara|newspaper=jurnas.com|access-date=2016-12-25}}</ref> Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] di Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu [[KRI Frans Kaisiepo (368)|KRI Frans Kaisiepo]].<ref>{{cite web|url=http://www.papua.go.id/view-detail-tokoh-3/frans-kaisepo.html|title=Profil Tokoh:Frans Kaisiepo|website=Situs Resmi Pemerintah Provinsi Papua|access-date=20 Desember 2016}}</ref>
'''Frans Kaisiepo''' ({{lahirmati|[[Wardo]], [[Biak]], [[Papua]]|10|10|1921|[[Jayapura]], [[Papua]]|10|4|1979}}). Berdasarkan [[Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993]] nama Frans Kaisiepo dikenang sebagai [[pahlawan nasional Indonesia]] dari [[Papua]]. Frans terlibat dalam [[Konferensi Malino]] tahun [[1946]] yang membicarakan mengenai pembentukan [[Republik Indonesia Serikat]] sebagai wakil dari [[Papua]]. Ia mengusulkan nama ''Irian'', kata dalam [[bahasa Biak]] yang berarti ''tempat yang panas''. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai [[Gubernur Papua]] antara tahun [[1964]]-[[1973]].<ref>{{Cite news|url=http://www.jurnas.com/artikel/11593/Pahlawan-Papua-Dihina-Komika-Arie-Kriting-Angkat-Bicara/|title=Pahlawan Papua Dihina, Komika Arie Kriting Angkat Bicara|newspaper=jurnas.com|access-date=2016-12-25}}</ref>

Dia pernah sekolah guru agama Kristen di [[Kabupaten Manokwari|Manokwari]] dan Sekolah kursus Pegawai [[Papua]] ( [[Papua Bestuur School]] ) di kota [[Nica|NICA]], sekarang [[Kampung Harapan]], [[Kabupaten Jayapura]].

Pada 31 Agustus 1945, ketika [[Papua]] masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Merah Putih dan menyayikan lagu “Indonesia Raya di Papua.

Frans pernah mendapat hukuman penjara 5 tahun karena frans memimpin pemberontakan melawan Belanda di [[Kabupaten Biak Numfor|Biak]].  Pada tahun 1961 Frans membangun Partai Politik Irian. Setelah muncunyal program [[Operasi Trikora|Trikora]] [[Soekarno]] yang hendak menyatukan Papua dengan Indonesia. Melalui [[Perjanjian New York 15 Agustus 1963]].<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/frans-kaisiepo-sejarah-perjuangan-seorang-papua-untuk-indonesia-bLoW|title=Frans Kaisiepo: Sejarah Perjuangan Seorang Papua untuk Indonesia|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-02-27}}</ref>

Ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Cendrawasih]], [[Kota Jayapura|Jayapura]]. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] di Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu [[KRI Frans Kaisiepo (368)|KRI Frans Kaisiepo]].<ref>{{cite web|url=http://www.papua.go.id/view-detail-tokoh-3/frans-kaisepo.html|title=Profil Tokoh:Frans Kaisiepo|website=Situs Resmi Pemerintah Provinsi Papua|access-date=20 Desember 2016}}</ref>


Pada tanggal 19 Desember 2016, ia diabadikan dalam uang kertas Rupiah baru pada pecahan Rp. 10.000,-<ref>{{cite news|url=https://m.detik.com/finance/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1|title=Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini|first=Angga|last=Aliya|newspaper=detikFinance|date=19 Desember 2016|access-date=19 Desember 2016}}</ref>
Pada tanggal 19 Desember 2016, ia diabadikan dalam uang kertas Rupiah baru pada pecahan Rp. 10.000,-<ref>{{cite news|url=https://m.detik.com/finance/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1|title=Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini|first=Angga|last=Aliya|newspaper=detikFinance|date=19 Desember 2016|access-date=19 Desember 2016}}</ref>

Revisi per 27 Februari 2020 02.28

Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo yang tergambar pada perangko tahun 1999
Gubernur Irian Barat Ke-4
Masa jabatan
20 November 1964 – 29 Juni 1973
PresidenSoekarno
Soeharto
Sebelum
Pengganti
Acub Zaenal
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Frans Kaisiepo

(1921-10-10)10 Oktober 1921
Belanda Biak, Papua, Hindia Belanda
Meninggal10 April 1979(1979-04-10) (umur 57)
Indonesia Jayapura, Papua, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriAnthomina Arwam
Maria Magdalena Moorwahyuni
PekerjaanPahlawan Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Frans Kaisiepo (10 Oktober 1921 – 10 April 1979). Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993 nama Frans Kaisiepo dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti tempat yang panas. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.[1]

Dia pernah sekolah guru agama Kristen di Manokwari dan Sekolah kursus Pegawai Papua ( Papua Bestuur School ) di kota NICA, sekarang Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.

Pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Merah Putih dan menyayikan lagu “Indonesia Raya di Papua.

Frans pernah mendapat hukuman penjara 5 tahun karena frans memimpin pemberontakan melawan Belanda di Biak.  Pada tahun 1961 Frans membangun Partai Politik Irian. Setelah muncunyal program Trikora Soekarno yang hendak menyatukan Papua dengan Indonesia. Melalui Perjanjian New York 15 Agustus 1963.[2]

Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.[3]

Pada tanggal 19 Desember 2016, ia diabadikan dalam uang kertas Rupiah baru pada pecahan Rp. 10.000,-[4]

Referensi

  1. ^ "Pahlawan Papua Dihina, Komika Arie Kriting Angkat Bicara". jurnas.com. Diakses tanggal 2016-12-25. 
  2. ^ "Frans Kaisiepo: Sejarah Perjuangan Seorang Papua untuk Indonesia". tirto.id. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  3. ^ "Profil Tokoh:Frans Kaisiepo". Situs Resmi Pemerintah Provinsi Papua. Diakses tanggal 20 Desember 2016. 
  4. ^ Aliya, Angga (19 Desember 2016). "Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini". detikFinance. Diakses tanggal 19 Desember 2016. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Elias Jan Bonai
Gubernur Irian Barat
1964–1973
Diteruskan oleh:
Acub Zaenal