Masjid Tuo Ampang Gadang: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
|minaret_height = |
|minaret_height = |
||
}}--> |
}}--> |
||
'''Masjid Ampang Gadang''' terletak di Desa Ampang Gadang, [[Guguk, Lima Puluh Kota|Kecamatan Guguk]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Masjid ini diperkirakan berdiri pada awal abad ke-20. Bangunan induknya terbuat dari kayu, dengan tambahan ruangan serambi yang terbuat dari tembok |
'''Masjid Ampang Gadang''' atau '''Masjid Al-Ihsan Baruah''' terletak di Desa Ampang Gadang, [[Guguk, Lima Puluh Kota|Kecamatan Guguk]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Masjid ini diperkirakan berdiri pada awal abad ke-20. Bangunan induknya terbuat dari kayu, dengan tambahan ruangan serambi yang terbuat dari tembok |
||
Masjid ini memiliki menara yang berdiri terpisah di bagian selatan masjid. Menara terbuat dari bata merah disemen dengan gaya perpaduan Eropa dan Persia. Selain itu, di bagian selatan masjid, terdapat bangunan Taman Pendidikan Alquran. |
Masjid ini memiliki menara yang berdiri terpisah di bagian selatan masjid. Menara terbuat dari bata merah disemen dengan gaya perpaduan Eropa dan Persia. Selain itu, di bagian selatan masjid, terdapat bangunan Taman Pendidikan Alquran. |
||
Masjid ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi oleh pemerintah pada 2007. |
Masjid ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi oleh pemerintah pada 2007. |
||
== Konstruksi == |
== Konstruksi == |
||
Bangunan induk masjid terbagi ke dalam serambi dan ruang utama. Serambi masjid berada di sebelah timur atau bagian depan bangunan utama. Lantai dan dinding serambi terbuat dari beton. Pada sisi kiri dan kanan serambi, denahnya menjorok keluar berbentuk berbentuk segi delapan dengan kubah di atasnya. |
Bangunan induk masjid terbagi ke dalam serambi dan ruang utama. Serambi masjid berada di sebelah timur atau bagian depan bangunan utama. Lantai dan dinding serambi terbuat dari beton. Pada sisi kiri dan kanan serambi, denahnya menjorok keluar berbentuk berbentuk segi delapan dengan kubah di atasnya. |
||
Serambi dan ruang utama dihubungkan oleh dua pintu di sebelah timur. Ruang utama memiliki 10 buah jendela, yakni masing-masing lima berada di sebelah utara dan selatan. Dinding ruang utama yang terbuat dari kayu ini memiliki hiasan kaligrafi. Di sisi barat ruang utama, berdiri mihrab yang menjorok keluar. Mihrab memiliki dua buah jendela di sisi utara dan selatan. Mihrab dihiasi dua buah lengkung dengan satu tiang di bagian tengahnya. Di bagian atas mihrab juga terdapat hiasan berupa kaligrafi. |
Serambi dan ruang utama dihubungkan oleh dua pintu di sebelah timur. Ruang utama memiliki 10 buah jendela, yakni masing-masing lima berada di sebelah utara dan selatan. Dinding ruang utama yang terbuat dari kayu ini memiliki hiasan [[kaligrafi]]. Di sisi barat ruang utama, berdiri mihrab yang menjorok keluar. Mihrab memiliki dua buah jendela di sisi utara dan selatan. Mihrab dihiasi dua buah lengkung dengan satu tiang di bagian tengahnya. Di bagian atas mihrab juga terdapat hiasan berupa kaligrafi. |
||
Kondisi ruang utama masjid sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan pemugaran. Ruang utama terbuat dari kayu, termasuk lantai ruang utama. Kondisi lantai sudah sangat keropos dan rapuh. Hanya lantai dekat mihrab, yakni lantai sebelah barat, yang masih dapat digunakan untuk sholat. Di dalam ruang utama, berdiri 18 tiang dan satu tonggak macu di tengah ruangan. |
Kondisi ruang utama masjid sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan pemugaran. Ruang utama terbuat dari kayu, termasuk lantai ruang utama. Kondisi lantai sudah sangat keropos dan rapuh. Hanya lantai dekat mihrab, yakni lantai sebelah barat, yang masih dapat digunakan untuk sholat. Di dalam ruang utama, berdiri 18 tiang dan satu tonggak macu di tengah ruangan. |
Revisi per 22 Februari 2020 11.52
Masjid Ampang Gadang atau Masjid Al-Ihsan Baruah terletak di Desa Ampang Gadang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Indonesia. Masjid ini diperkirakan berdiri pada awal abad ke-20. Bangunan induknya terbuat dari kayu, dengan tambahan ruangan serambi yang terbuat dari tembok
Masjid ini memiliki menara yang berdiri terpisah di bagian selatan masjid. Menara terbuat dari bata merah disemen dengan gaya perpaduan Eropa dan Persia. Selain itu, di bagian selatan masjid, terdapat bangunan Taman Pendidikan Alquran.
Masjid ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah pada 2007.
Konstruksi
Bangunan induk masjid terbagi ke dalam serambi dan ruang utama. Serambi masjid berada di sebelah timur atau bagian depan bangunan utama. Lantai dan dinding serambi terbuat dari beton. Pada sisi kiri dan kanan serambi, denahnya menjorok keluar berbentuk berbentuk segi delapan dengan kubah di atasnya.
Serambi dan ruang utama dihubungkan oleh dua pintu di sebelah timur. Ruang utama memiliki 10 buah jendela, yakni masing-masing lima berada di sebelah utara dan selatan. Dinding ruang utama yang terbuat dari kayu ini memiliki hiasan kaligrafi. Di sisi barat ruang utama, berdiri mihrab yang menjorok keluar. Mihrab memiliki dua buah jendela di sisi utara dan selatan. Mihrab dihiasi dua buah lengkung dengan satu tiang di bagian tengahnya. Di bagian atas mihrab juga terdapat hiasan berupa kaligrafi.
Kondisi ruang utama masjid sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan pemugaran. Ruang utama terbuat dari kayu, termasuk lantai ruang utama. Kondisi lantai sudah sangat keropos dan rapuh. Hanya lantai dekat mihrab, yakni lantai sebelah barat, yang masih dapat digunakan untuk sholat. Di dalam ruang utama, berdiri 18 tiang dan satu tonggak macu di tengah ruangan.
Dari jalan raya, akses menuju kompleks Masjid Ampang Gadang terdapat di sebelah barat berupa pintu gerbang dan menuruni anak tangga. Bedug masjid terletak tepat di sebelah kanan pintu gerbang.
Menara
Menara masjid terletak di sebelah selatan dan memiliki kesamaan bentuk dengan menara Masjid Jamik Taluk di Bukittinggi. Bagian dasar menara berbentuk persegi. Terdapat semacam balkon berbentuk segi delapan pada tingkat kedua dan ketiga. Puncak menara berbentuk bulat dan beratap seng. Pintu masuk menara berada di sebelah timur dengan melalui empat anak tangga di bagian bawah. Kemudian masuk menuju anak tangga yang melingkar ke arah kiri.
Bungunan lain
Bangunan lain yang terdapat di dalam kompleks masjid adalah tempat wudu, TPA, dan makam. Tempat wudu masih menyatu dengan bangunan induk, tanpa atap, dan berada di sebelah timur. Di bagian tengah tempat wudhu, terdapat bangunan berbentuk kolam atau bak mandi. Adapun di samping kiri dan kanannya terdapat ruangan berbentuk persegi.
Bangunan TPA berdiri di sebelah selatan masjid sebagai tempat pendidikan informal untuk belajar Alquran. Bangunan makam terdapat di belakang masjid atau samping pintu gerbang. Tidak diketahui makam siapa, akan tetapi terdapat tulisan Arab yang sudah tidak bisa dibaca di bagian jirat sebelah selatan.
Referensi
Daftar pustaka
- Masjid-masjid Kuno di Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau (PDF). Batusangkar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar. 2006. Diakses tanggal 25 April 2019.