Hadits Hasan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Hadits Hasan''' ({{lang-ar|'''الحديث الحسن'''}} {{ArabDIN|''Al-Hadîts al-Ḥasan''}}) adalah tingkatan [[hadits]] yang ada di bawah [[hadits Shahih]]. Menurut [[Imam Tirmidzi]], hadits Hasan adalah hadits yang tidak berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan [[Al-Qur'an]] dan informasinya kabur, serta memiliki lebih dari satu ''[[Sanad]]''<ref name="jamiat">http://www.jamiat.org.za/isinfo/tirmidhi04.html</ref>. Selain itu, menurut [[Abdul Karim]], hadits Hasan juga merupakan hadits yang diriwayatkan oleh rawi terkenal dan disetujui keakuratannya oleh sebagian besar pakar hadits.yang tingkatannya berada di bawah hadist shahih dan berada d atas hadist dhaif
'''Hadits Hasan''' ({{lang-ar|'''الحديث الحسن'''}} {{ArabDIN|''Al-Hadîts al-Ḥasan''}}) adalah tingkatan [[hadits]] yang ada di bawah [[hadits Shahih]]. Menurut [[Imam Tirmidzi]], hadits Hasan adalah hadits yang tidak berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan [[Al-Qur'an]] dan informasinya kabur, serta memiliki lebih dari satu ''[[Sanad]]''<ref name="jamiat">http://www.jamiat.org.za/isinfo/tirmidhi04.html</ref>. Selain itu, menurut [[Abdul Karim]], hadits Hasan juga merupakan hadits yang diriwayatkan oleh rawi terkenal dan disetujui keakuratannya oleh sebagian besar pakar hadits.yang tingkatannya berada di bawah hadist shahih dan berada d atas hadist dhaif.


== Syarat ==
== Syarat ==

Revisi per 7 Februari 2020 21.55

Hadits Hasan (Arab: الحديث الحسن Al-Hadîts al-Ḥasan) adalah tingkatan hadits yang ada di bawah hadits Shahih. Menurut Imam Tirmidzi, hadits Hasan adalah hadits yang tidak berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan Al-Qur'an dan informasinya kabur, serta memiliki lebih dari satu Sanad[1]. Selain itu, menurut Abdul Karim, hadits Hasan juga merupakan hadits yang diriwayatkan oleh rawi terkenal dan disetujui keakuratannya oleh sebagian besar pakar hadits.yang tingkatannya berada di bawah hadist shahih dan berada d atas hadist dhaif.

Syarat

Syarat-syarat hadits disebut Hasan secara keseluruhan hampir sama dengan syarat-syarat hadits Shahih. 5 syarat hadits Hasan yaitu:

  1. Periwayat (Sanad) bersambung,
  2. Diriwayatkan oleh rawi yang adil
  3. Diriwayatkan oleh rawi yang hafal (dhabith), tetapi tingkat kehafalannya masih di bawah hadits Shahih,
  4. Tidak bertentangan dengan hadits dengan rawi yang tingkat dipercayanya lebih tinggi atau Al-Qur'an,
  5. Tidak terdapat cacat.

Perbedaan hadits Shahih dan hasan terletak pada kedhabithannya. Jika hadits Shahih tingkat dhabithnya harus tinggi, maka hadits hasan tingkat kedhabithannya berada dibawahnya. Contoh hadits Hasan adalah seperti hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Amr bin al-Qamah, dari Salamah, dari Abu Hurairah. Dalam hadits ini, hadits dikategorikan hasan dikarenakan Muhammad bin Amr bin al-Qamah dikenal tingkat hafalannya yang tidak luar biasa.[2]

Referensi

  1. ^ http://www.jamiat.org.za/isinfo/tirmidhi04.html
  2. ^ Prof. Dr. Muhammad Alawi Al-Maliki (2006). Ilmu Ushul Hadits. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ISBN 979-24-5855-7