Penyakit Jembrana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox medical condition (new) |name = Penyakit jembrana |synonym = |image = |image_size = |alt = |caption = |...'
 
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 30: Baris 30:


== Cara penularan ==
== Cara penularan ==
Penularan terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dan hewan sehat. Selain itu, penularan juga terjadi serta secara tidak langsung melalui perantara [[vektor (biologi)|vektor]] mekanis berupa [[serangga]] seperti [[lalat]] ''[[Tabanus rubidus]]''.{{sfn|Dirkeswan|2014|p=51}}{{sfn|Dirkeswan|2015|p=12}}
Penularan terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dan hewan sehat. Selain itu, penularan juga terjadi serta secara tidak langsung melalui perantara [[vektor (biologi)|vektor]] mekanis berupa [[serangga]] seperti [[lalat]] ''[[Tabanus rubidus]]''.{{sfn|Dirkeswan|2014|p=51}}{{sfn|Dirkeswan|2015|p=12}} Pada fase akut, partikel virus dapat dideteksi di air liur dan susu sapi.{{sfn|Soeharsono dkk.|1995}} Pada fase ini, titer virus jembrana dalam darah mencapai 10<sup>8</sup> ID<sub>50</sub>/ml dan akan turun hingga 10<sup>1</sup> ID<sub>50</sub>/ml pada 60 hari setelah pulih dari penyakit akut.{{sfn|Soeharsono dkk.|1995}} Sapi menjadi tertular melalui rute [[mulut]] (oral) dan [[hidung]] (intranasal), serta melalui [[lapisan mukosa]] pada [[konjungtiva]].{{sfn|Soeharsono dkk.|1995}} Secara eksperimental, penularan penyakit dari sapi terinfeksi ke sapi peka terjadi ketika sapi-sapi tersebut ditempatkan pada lokasi yang sama.{{sfn|Soeharsono dkk.|1995}}


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 45: Baris 46:
{{refbegin}}
{{refbegin}}
* {{Cite journal|last=Soeharsono|first=S.|last2=Hartaningsih|first2=N.|last3=Soetrisno|first3=M.|last4=Kertayadnya|first4=G.|last5=Wilcox|first5=G. E.|year=1990|title=Studies of experimental Jembrana disease in Bali cattle. I. Transmission and persistence of the infectious agent in ruminants and pigs, and resistance of recovered cattle to re-infection|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S002199750880134X?via%3Dihub|journal=Journal of Comparative Pathology|volume=103|issue=1|pages=49–59|doi=10.1016/s0021-9975(08)80134-x|issn=0021-9975|pmid=2394846|ref={{sfnref|Soeharsono dkk.|1990}}}}
* {{Cite journal|last=Soeharsono|first=S.|last2=Hartaningsih|first2=N.|last3=Soetrisno|first3=M.|last4=Kertayadnya|first4=G.|last5=Wilcox|first5=G. E.|year=1990|title=Studies of experimental Jembrana disease in Bali cattle. I. Transmission and persistence of the infectious agent in ruminants and pigs, and resistance of recovered cattle to re-infection|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S002199750880134X?via%3Dihub|journal=Journal of Comparative Pathology|volume=103|issue=1|pages=49–59|doi=10.1016/s0021-9975(08)80134-x|issn=0021-9975|pmid=2394846|ref={{sfnref|Soeharsono dkk.|1990}}}}
* {{Cite journal|last=Soeharsono|first=S.|last2=Wilcox|first2=G. E.|last3=Putra|first3=A. A.|last4=Hartaningsih|first4=N.|last5=Sulistyana|first5=K.|last6=Tenaya|first6=M.|date=1995-10|title=The transmission of Jembrana disease, a lentivirus disease of Bos javanicus cattle|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7589275|journal=Epidemiology and Infection|volume=115|issue=2|pages=367–374|doi=10.1017/s0950268800058489|issn=0950-2688|pmc=2271399|pmid=7589275|ref={{sfnref|Soeharsono dkk.|1995}}}}
{{refend}}
{{refend}}



Revisi per 25 Januari 2020 08.54

Penyakit jembrana
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit infeksius
PenyebabVirus jembrana
Aspek klinis
Gejala dan tandaDemam, stomatitis, pembesaran kelenjar getah bening, keringat darah
Tata laksana
PencegahanPemberian vaksin

Penyakit jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus jembrana. Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali (Bos javanicus domesticus), sedangkan pada jenis sapi lainnya hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata.[1][2] Penyakit jembrana pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada tahun 1964,[3] dan kini telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

Hewan peka

Spesies rentan bagi virus jembrana hanyalah sapi bali, baik jantan maupun betina.[2] Sapi termuda yang terinfeksi berumur 4 minggu dan tertua berumur 9 tahun.[4] Melalui infeksi buatan, sapi ongole (Bos indicus), sapi friesian holstein (Bos taurus), kerbau (Bubalus bubalis), dan babi mengalami demam ringan setelah diinokulasi virus jembrana, tetapi tidak ada tanda klinis lain yang nyata.[1] Meskipun tidak menunjukkan tanda klinis yang jelas, kerbau, babi, kambing, dan domba mampu membawa virus jembrana hingga enam bulan.[2]

Cara penularan

Penularan terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dan hewan sehat. Selain itu, penularan juga terjadi serta secara tidak langsung melalui perantara vektor mekanis berupa serangga seperti lalat Tabanus rubidus.[5][6] Pada fase akut, partikel virus dapat dideteksi di air liur dan susu sapi.[7] Pada fase ini, titer virus jembrana dalam darah mencapai 108 ID50/ml dan akan turun hingga 101 ID50/ml pada 60 hari setelah pulih dari penyakit akut.[7] Sapi menjadi tertular melalui rute mulut (oral) dan hidung (intranasal), serta melalui lapisan mukosa pada konjungtiva.[7] Secara eksperimental, penularan penyakit dari sapi terinfeksi ke sapi peka terjadi ketika sapi-sapi tersebut ditempatkan pada lokasi yang sama.[7]


Catatan kaki

  1. ^ a b Soeharsono dkk. 1990.
  2. ^ a b c Dirkeswan 2015, hlm. 11.
  3. ^ Dirkeswan 2015, hlm. 1.
  4. ^ Dirkeswan 2014, hlm. 50.
  5. ^ Dirkeswan 2014, hlm. 51.
  6. ^ Dirkeswan 2015, hlm. 12.
  7. ^ a b c d Soeharsono dkk. 1995.

Daftar pustaka

Buku

Jurnal