Peristiwa sebelum Perang Dunia II di Eropa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
PDII
 
Farras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{BagianPDIIDibawahKotakInfo}}
{{BagianPDIIDibawahKotakInfo}}
{{Unreferenced|date=March 2007}}
{{Unreferenced|date=March 2007}}
'''Peristiwa sebelum Perang Dunia II di Eropa''' berkaitan erat dengan kebangkitan [[fasisme]], khususnya di [[Nazi Jerman]].
'''Peristiwa sebelum Perang Dunia II di Eropa''' berkaitan erat dengan kebangkitan [[fasisme]], khususnya pada [[Nazi Jerman]].


==Usainya Perang Dunia I==
==Usainya Perang Dunia I==
Baris 31: Baris 31:
Tanggal [[16 Maret]] [[1935]], Hitler menolak Perjanjian Versailles dan meminta Jerman mempersenjatai diri, memperkenalkan [[konskripsi]] militer. Perjanjian ini telah membatasi [[Reichswehr]] Jerman menjadi 100.000 orang dengan beberapa senjata.
Tanggal [[16 Maret]] [[1935]], Hitler menolak Perjanjian Versailles dan meminta Jerman mempersenjatai diri, memperkenalkan [[konskripsi]] militer. Perjanjian ini telah membatasi [[Reichswehr]] Jerman menjadi 100.000 orang dengan beberapa senjata.


Tahap ini tidak menghasilkan apa-apa selain protes resmi dari Britania Raya dan Perancis; mereka lebih serius dalam memaksa peraturan ekonomi dalam perjanjian daripada larangan militernya. Banyak orang Britania merasa larangan yang diberikan pada Jerman di Versailles '''telah''' sangat kejam, dan mereka yakin bahwa tujuan Hitler hanya menolak kekejaman perjanjian itu, bukan menyimpang darinya. Sentimen ini digarisbawahi oleh penandatanganan [[Perjanjian Laut Inggris-Jerman]], yang membolehkan Jerman membangun armada sepertiga ukuran [[Angkatan Laut Kerajaan]] adn mengakhiri operasi laut Britania di [[Laut Baltik]], memberikan Jerman supremasi di sana.
Tahap ini tidak menghasilkan apa-apa selain protes resmi dari Britania Raya dan Perancis; mereka lebih serius dalam memaksa peraturan ekonomi dalam perjanjian daripada larangan militernya. Banyak orang Britania merasa larangan yang diberikan pada Jerman di Versailles '''telah''' sangat kejam, dan mereka yakin bahwa tujuan Hitler hanya menolak kekejaman perjanjian itu, bukan menyimpang darinya. Sentimen ini digarisbawahi oleh penandatanganan [[Perjanjian Laut Inggris-Jerman]], yang membolehkan Jerman membangun armada sepertiga ukuran [[Angkatan Laut Kerajaan]] dan mengakhiri operasi laut Britania di [[Laut Baltik]], memberikan Jerman supremasi di sana.


Hitler [[Remilitarisasi Rhineland|memindahkan tentaranya ke wilayah demiliterisasi Rhineland]] tanggal [[7 Maret]] [[1936]]. Tapi, seperti sebelumnya, pembangkangan Hitler gagal, dibandingkan proposal [[Polandia]] untuk membuat [[Aliansi Militer Perancis-Polandia]].
Hitler [[Remilitarisasi Rhineland|memindahkan tentaranya ke wilayah demiliterisasi Rhineland]] tanggal [[7 Maret]] [[1936]]. Tapi, seperti sebelumnya, pembangkangan Hitler gagal, dibandingkan proposal [[Polandia]] untuk membuat [[Aliansi Militer Perancis-Polandia]].

Revisi per 15 Agustus 2008 15.13

Serial Perang Dunia II
Penyebab
Peristiwa di Asia  · Peristiwa di Eropa  · Urutan waktu
1939 · 1940 · 1941 · 1942 · 1943 · 1944 · 1945
Front Timur  · Pertempuran  · Operasi militer  · Komandan
Teknologi  · Atlas of the World Battle Fronts  · Proyek Manhattan
Perang udara  · Front rumah  · Kolaborasi  · Pemberontakan
Akibat
Korban · Efek lebih jauh · Kejahatan perang · Konsekuensi Nazisme
Kemunculan

Peristiwa sebelum Perang Dunia II di Eropa berkaitan erat dengan kebangkitan fasisme, khususnya pada Nazi Jerman.

Usainya Perang Dunia I

Asal mula Perang Dunia II dilihat memiliki akar dari peristiwa setelah Perang Dunia Pertama. Dalam perang itu, Kekaisaran Jerman dibawah Kaiser Wilhelm II ditumbangkan bersama dengan sekutunya, dengan gabungan Britania Raya, Amerika Serikat, dan Perancis.

Perang ini disalahkan oleh pendukung pada Jerman Kaiser; adalah Jerman yang memulai perang dengan serangan ke Perancis melalui Belgia. Perancis tahun 1871 mengalami kekalahan dalam Perang Perancis-Prusia, dan menuntut pembalasan untuk kerugian finansial selama Perang Dunia Pertama (dan perendahan pada perang sebelumnya), yang menjamin bahwa berbagai perjanjian perdamaian, khususnya Perjanjian Versailles mengeluarkan perbaikan perang finansial dan pelarangan pada Jerman setelah Perang Dunia I. Blokade laut Jerman oleh Britania]] tidak dicabut hingga perjanjian ditandatangani pada akhir Juni 1919.

Italia

Ekonomi Italia juga jatuh setelah Perang Dunia I. Minggu Merah 1914 telah meluas hingga Biennio rosso, dan banyak orang khawatir bahwarevolusi komunis bergaya Bolshevik mungkin saja terjadi.

Setelah beberapa pemerintah liberal gagal memulihkan ancaman ini, dan pihak fasis telah meningkatkan profil publiknya dengan ekspedisi hukuman pengawasan penuh untuk menghapus ancaman sosialis, Raja Victor Emmanuel III dari Italia diundang Benito Mussolini untuk membentuk pemerintah tanggal 29 Oktober 1922. Para fasis telah mendirikan sayap paramiliter bersenjata, yang menentang anarkis, komunis, dan sosialis.

Dalam beberapa tahun, Mussolini telah memegang kekuasaan diktatorial, danItalia menjadi negara polisi. Tanggal 7 Januari 1935, ia dan Menteri Luar Negeri Perancis Pierre Laval menandatangani Perjanjian Perancis-Italia yang memberikan bantuan bebas dalam Krisis Abyssinia dengan Ethiopia, dengan balasan aliansi melawan Hitler. Terdapat protes internasional kecil. Ia kemudian mengirim sejumlah besar tentara ke Eritrea dan Somaliland Italia, dua koloni Italia yang berbatasan dengan Ethiopia.

Britania berusaha membuat perdamaian namun gagal; Mussolini telah berkuasa. Britania kemudian menyatakan embargo senjata terhadap Italia dan Ethiopia. Britania juga menarik seluruh kapal perangnya dari Mediterania, membolehkan akses tak terbatas oleh Italia. Setelah Liga Bangsa-Bangsa membebaskan tuduhan terhadap kedua pihak dalam insiden Walwal, Italia menyerang Ethiopia, mengakibatkan Perang Italia-Abyssinia Kedua.

Setelah Italia menguasai Ethiopia, Perang Sipil Spanyol dimulai. Selama Perang Sipil Spanyol, terlihat sebagai dasar percobaan Perang Dunia Kedua, ia menyediakan tentara, senjata dan bantuan lain pada pejuang nasionalis Francisco Franco.

Tanggal 7 April 1939, Italia menyerang Albania, setelah kampanye pendek Albania diduduki dan bergabung dengan Italia dalam uni pribadi.

Perang Sipil Spanyol

Sementara banyak negara menolak terlibat dalam Perang Sipil Spanyol, khususnya Britania Dan Perancis, tentara dikirim oleh Hitler dan Mussolini untuk membantu nasionalis Spanyol, yang termasuk orang-orang dengan kecondongan fasis. Terlihat sebagai pertanda banyak taktik dan metode yang digunakan dalam Perang Dunia Kedua, seperti ujicoba pengeboman Guernica, yang ditujukan untuk melihat bagaimana efektifnya Blitz. Spanyol netral selama Perang Dunia II, tapi divisi selama perang sipil fasisme (Jerman dan Italia) melawan demokrasi (banyak sukarelawan bergabung dengan pasukan melawan nasionalis dari negara dengan keinginan resmi untuk netrak) dan komunisme (USSR) terulang selama Perang Dunia Kedua.

Perluasan Jerman

Sementara itu di Jerman, setelah konsolidasi politik (Gleichschaltung) berlaku, Nazi mengarahkan perhatiannya pada kebijakan luar negeri dengan beberapa aksi yang menantang.

Tanggal 16 Maret 1935, Hitler menolak Perjanjian Versailles dan meminta Jerman mempersenjatai diri, memperkenalkan konskripsi militer. Perjanjian ini telah membatasi Reichswehr Jerman menjadi 100.000 orang dengan beberapa senjata.

Tahap ini tidak menghasilkan apa-apa selain protes resmi dari Britania Raya dan Perancis; mereka lebih serius dalam memaksa peraturan ekonomi dalam perjanjian daripada larangan militernya. Banyak orang Britania merasa larangan yang diberikan pada Jerman di Versailles telah sangat kejam, dan mereka yakin bahwa tujuan Hitler hanya menolak kekejaman perjanjian itu, bukan menyimpang darinya. Sentimen ini digarisbawahi oleh penandatanganan Perjanjian Laut Inggris-Jerman, yang membolehkan Jerman membangun armada sepertiga ukuran Angkatan Laut Kerajaan dan mengakhiri operasi laut Britania di Laut Baltik, memberikan Jerman supremasi di sana.

Hitler memindahkan tentaranya ke wilayah demiliterisasi Rhineland tanggal 7 Maret 1936. Tapi, seperti sebelumnya, pembangkangan Hitler gagal, dibandingkan proposal Polandia untuk membuat Aliansi Militer Perancis-Polandia.

Austria

Pendudukan Jerman pertama tanpa kekejaman adalah Austria. Setelah Italia bergabung dengan Jerman dalam Pakta Anti-Komintern, menyingkirkan rintangan utama yaitu Anschluss Austria, Jerman mengumumkan aneksasi pada 12 Maret 1938, menjadikannya provinsi "Gau Ostmark" yang sekarang menjadi Jerman Raya.

Catatan kaki