Stasiun Kedungjati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Persinyalan
Baris 31: Baris 31:
Saat ini arsitektur stasiun ini serupa dengan [[Museum Kereta Api Ambarawa|Stasiun Ambarawa]] di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], bahkan dulu beroperasi jalur kereta api dari Kedungjati ke Stasiun Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 1976. Pada tahun [[1907]], Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari [[seng]] dengan bentang sebesar 14,65 m. Seperti [[Museum Kereta Api Ambarawa|Stasiun Ambarawa]], stasiun ini dulu adalah stasiun pulau.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/stasiun-ambarawa/|title=Stasiun Ambarawa, Stasiun Militer Belanda|last=Dananjaya|first=Putu|date=20 Juni 2016|website=BPCB Jawa Tengah|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI|access-date=4 Agustus 2018}}</ref>
Saat ini arsitektur stasiun ini serupa dengan [[Museum Kereta Api Ambarawa|Stasiun Ambarawa]] di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], bahkan dulu beroperasi jalur kereta api dari Kedungjati ke Stasiun Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 1976. Pada tahun [[1907]], Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari [[seng]] dengan bentang sebesar 14,65 m. Seperti [[Museum Kereta Api Ambarawa|Stasiun Ambarawa]], stasiun ini dulu adalah stasiun pulau.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/stasiun-ambarawa/|title=Stasiun Ambarawa, Stasiun Militer Belanda|last=Dananjaya|first=Putu|date=20 Juni 2016|website=BPCB Jawa Tengah|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI|access-date=4 Agustus 2018}}</ref>


Sayangnya, jalur bagian selatan yang menuju [[Ambarawa]] sudah lama ditutup, tetapi [[Kereta Api Indonesia|PT KAI]] dan [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] telah merencanakan bahwa jalur ini akan dihidupkan kembali dan saat ini proses reaktivasi jalur sedang dihentikan.
Sayangnya, jalur bagian selatan yang menuju [[Museum Kereta Api Ambarawa|Ambarawa]] sudah lama ditutup, tetapi [[Kereta Api Indonesia|PT KAI]] dan [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] telah merencanakan bahwa jalur ini akan dihidupkan kembali dan saat ini proses reaktivasi jalur sedang dihentikan.


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==

Revisi per 29 Desember 2019 22.25

Stasiun Kedungjati

Stasiun Kedungjati, 2019
Lokasi
Koordinat7°9′42″S 110°38′16″E / 7.16167°S 110.63778°E / -7.16167; 110.63778Koordinat: 7°9′42″S 110°38′16″E / 7.16167°S 110.63778°E / -7.16167; 110.63778
Ketinggian+36 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang agak tinggi). Stasiun ini merupakan stasiun pulau.
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananBrantas dan Joglosemarkerto
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka19 Juli 1868
Nama sebelumnyaKedoeng-Djattie
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kedungjati (KEJ) (Jawa: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦏꦼꦝꦸꦔꦠꦶ, translit. Sêtasiyun Kedhungjati) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kedungjati, Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.

Sejarah

Stasiun Kedungjati diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868. Pada mulanya, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) selaku perusahaan pertama yang mengoperasikan kereta api komersial di Hindia Belanda merencanakan membangun dua jalur kereta api, yaitu Samarang–Vorstenlanden dan Samarang–Willem I/Ambarawa. Hal ini dilakukan agar mobilitas tentara dan hasil bumi serta penumpang lancar. Dari stasiun ini, pembangunan jalur kereta api diarahkan ke dua percabangan, yaitu ke arah Gundih lalu ke Solo dan ke arah Willem I Ambarawa. Dalam rencana yang dibuat oleh NIS sendiri, pada tanggal 1 Mei dan 1 September 1869, jalur segmen Kedungjati–Gundih–Solo sudah dapat beroperasi,[3][4] dan diresmikan penuh pada tanggal 10 Februari 1870.[5][6]

Saat ini arsitektur stasiun ini serupa dengan Stasiun Ambarawa di Ambarawa, bahkan dulu beroperasi jalur kereta api dari Kedungjati ke Stasiun Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 1976. Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari seng dengan bentang sebesar 14,65 m. Seperti Stasiun Ambarawa, stasiun ini dulu adalah stasiun pulau.[7]

Sayangnya, jalur bagian selatan yang menuju Ambarawa sudah lama ditutup, tetapi PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah merencanakan bahwa jalur ini akan dihidupkan kembali dan saat ini proses reaktivasi jalur sedang dihentikan.

Layanan kereta api

Penumpang kelas campuran

Persilangan dan persusulan

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Kedungjati per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
193/194/195 Joglosemarkerto Semarang Tawang (SMT) bersambung Tegal (TG)-Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 07.03 07.05
199/200/201 Solo Balapan (SLO) bersambung Yogyakarta Tugu (YK) 15.46 15.48
117 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Ekonomi AC 18.33 18.40
118 Blitar (BL) 21.16 21.29

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser. 
  4. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  5. ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869. 
  6. ^ BOW (1898). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. 
  7. ^ Dananjaya, Putu (20 Juni 2016). "Stasiun Ambarawa, Stasiun Militer Belanda". BPCB Jawa Tengah. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI. Diakses tanggal 4 Agustus 2018. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2019

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
Brumbung–Gundih
Terminus Templat:KAI lines

Koordinat: 7°09′49″S 110°38′08″E / 7.163687°S 110.6356019°E / -7.163687; 110.6356019{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman