Hanung Bramantyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Firmadi Rabil (bicara | kontrib)
Firmadi Rabil (bicara | kontrib)
Baris 131: Baris 131:
== Kolaborator setia ==
== Kolaborator setia ==
{| class="wikitable sortable mw-collapsible collapsible collapsed" style="font-size: 70%; min-width:40em"
{| class="wikitable sortable mw-collapsible collapsible collapsed" style="font-size: 70%; min-width:40em"
! colspan=13 | {{resize|120%|Kolaborator setia}}
! colspan=18 | {{resize|120%|Kolaborator setia}}
|-
|-
! Artis
! Artis
Baris 137: Baris 137:
<!--02--> ! ''[[Ayat-ayat Cinta]]'' (2008)
<!--02--> ! ''[[Ayat-ayat Cinta]]'' (2008)
<!--03--> ! ''[[Perempuan Berkalung Sorban]]'' (2009)
<!--03--> ! ''[[Perempuan Berkalung Sorban]]'' (2009)
<!--04--> ! ''[[? (film)|?]]'' (2011)
<!--04--> ! ''[[Tendangan dari Langit]]'' (2010)
<!--05--> ! ''[[Soekarno: Indonesia Merdeka]]'' (2013)
<!--05--> ! ''[[? (film)|?]]'' (2011)
<!--06--> ! ''[[Rudy Habibie]]'' (2016)
<!--06--> ! ''[[Perahu Kertas (film)|Perahu Kertas]]'' (2012)
<!--07--> ! ''[[Kartini (film)|Kartini]]'' (2017)
<!--07--> ! ''[[Perahu Kertas 2]]'' (2012)
<!--08--> ! ''[[Benyamin Biang Kerok]]'' (2018)
<!--08--> ! ''[[Soekarno: Indonesia Merdeka]]'' (2013)
<!--09--> ! ''[[The Gift]]'' (2018)
<!--09--> ! ''[[2014 (film)|2014]]'' (2015)
<!--10--> ! ''[[Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta]]'' (2018)
<!--10--> ! ''[[Talak 3]]'' (2016)
<!--11--> ! ''[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]'' (2019)
<!--11--> ! ''[[Rudy Habibie]]'' (2016)
<!--12--> ! ''[[Habibie & Ainun 3]]'' (2019)
<!--12--> ! ''[[Kartini (film)|Kartini]]'' (2017)
<!--13--> ! ''[[Benyamin Biang Kerok]]'' (2018)
<!--14--> ! ''The Gift'' (2018)
<!--15--> ! ''[[Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta]]'' (2018)
<!--16--> ! ''[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]'' (2019)
<!--17--> ! ''[[Habibie & Ainun 3]]'' (2019)


|-
|-
Baris 153: Baris 158:
<!--03-->|
<!--03-->|
<!--04-->|
<!--04-->|
<!--05-->|{{ya}}
<!--05-->|
<!--06-->|
<!--06-->|
<!--07-->|
<!--07-->|
<!--08-->|
<!--08-->|{{ya}}
<!--09-->|
<!--09-->|
<!--10-->|{{ya}}
<!--10-->|
<!--11-->|
<!--11-->|
<!--12-->|
<!--12-->|
<!--13-->|
<!--14-->|
<!--15-->|{{ya}}
<!--16-->|
<!--17-->|
|-
|-
! [[Ayu Laksmi]]
! [[Ayu Laksmi]]
Baris 167: Baris 177:
<!--03-->|
<!--03-->|
<!--04-->|
<!--04-->|
<!--05-->|{{ya}}
<!--05-->|
<!--06-->|
<!--06-->|
<!--07-->|
<!--07-->|
<!--08-->|
<!--08-->|{{ya}}
<!--09-->|
<!--09-->|
<!--10-->|
<!--10-->|
<!--11-->|{{ya}}
<!--11-->|
<!--12-->|
<!--12-->|
<!--13-->|
<!--14-->|
<!--15-->|
<!--16-->|{{ya}}
<!--17-->|
|-
|-
! [[Christine Hakim]]
! [[Christine Hakim]]
Baris 183: Baris 198:
<!--05-->|
<!--05-->|
<!--06-->|
<!--06-->|
<!--07-->|{{ya}}
<!--07-->|
<!--08-->|
<!--08-->|
<!--09-->|{{ya}}
<!--09-->|
<!--10-->|
<!--10-->|
<!--11-->|
<!--11-->|
<!--12-->|
<!--12-->|{{ya}}
<!--13-->|
<!--14-->|{{ya}}
<!--15-->|
<!--16-->|
<!--17-->|
|-
|-
! [[Reza Rahadian]]
! [[Maudy Ayunda]]
<!--01-->|
<!--01-->|
<!--02-->|
<!--02-->|
<!--03-->|{{ya}}
<!--03-->|
<!--04-->|{{ya}}
<!--04-->|{{ya}}
<!--05-->|
<!--05-->|
<!--06-->|{{ya}}
<!--06-->|{{ya}}
<!--07-->|{{ya}}
<!--07-->|{{ya}}
<!--08-->|{{ya}}
<!--08-->|
<!--09-->|{{ya}}
<!--09-->|{{ya}}
<!--10-->|
<!--10-->|
<!--11-->|
<!--11-->|
<!--12-->|
<!--13-->|
<!--14-->|
<!--15-->|
<!--16-->|
<!--17-->|{{ya}}
|-
! [[Reza Rahadian]]
<!--01-->|
<!--02-->|
<!--03-->|{{ya}}
<!--04-->|
<!--05-->|{{ya}}
<!--06-->|{{ya}}
<!--07-->|{{ya}}
<!--08-->|
<!--09-->|
<!--10-->|{{ya}}
<!--11-->|{{ya}}
<!--12-->|{{ya}}
<!--12-->|{{ya}}
<!--13-->|{{ya}}
<!--14-->|{{ya}}
<!--15-->|{{ya}}
<!--16-->|
<!--17-->|{{ya}}
|}
|}



Revisi per 1 Desember 2019 04.23

Templat:Infobox artis indonesia Hanung Bramantyo (lahir 1 Oktober 1975) adalah seorang sutradara asal Indonesia. Ia pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia namun ia tidak menyelesaikannya. Setelah itu ia pindah mempelajari dunia film di Jurusan Film – Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Pada Festival Film Indonesia 2005, ia terpilih sebagai Sutradara Terbaik lewat film arahannya, Brownies. Ia juga dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik untuk film cerita lepasnya, Sayekti dan Hanafi, namun kalah oleh Guntur Soehardjanto. Pada Festival Film Indonesia 2007 ia kembali menyabet penghargaan Sutradara Terbaik melalui filmnya Get Married.

Karier

Pada 2018, Hanung akan menyutradarai Tersanjung yang dibuat ulang dari sinetron berjudul sama, menandai kerja sama dengan MVP Pictures setelah Sang Pencerah (2010), Cinta tapi Beda (2012), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), dan Hijab (2015).[1] Hanung juga akan menyutradarai film Ibu, Doa yang Hilang yang dialih wahana dari novel berjudul sama.[2] Hanung sempat ditawari Falcon Pictures untuk menyutradarai film yang dibuat ulang dari Miracle in the Cell No. 7 (2013) serta film yang dialih wahana dari Harimau! Harimau!.[3] Hanung mengaku tertarik untuk memfilmkan sekuel Bumi Manusia, yaitu Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, tetapi semua itu bergantung terhadap Frederica yang menganggap proyek lanjutan itu harus mempertimbangkan tanggapan penonton atas Bumi Manusia.[4] Bumi Manusia direncanakan menjadi film pertama dari trilogi.[5]

Kontroversi

Perempuan Berkalung Sorban

Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.[6] Abidah El Khalieqy, penulis novel dan film Perempuan Berkalung Sorban, dalam sebuah wawancara bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.[7]

?

Salah satu filmnya yang kontroversial adalah "Tanda Tanya (?)" yang mempertanyakan tentang intoleransi[8] di mana Front Pembela Islam memprotesnya dan Hanung telah menemui Majelis Ulama Indonesia dan menyetujui memotong beberapa bagian filmnya.[9] Walaupun begitu filmnya yang menyajikan kemoderenan dan kedamaian dalam Islam mendapat sambutan yang baik di Singapura, Australia dan Kanada.[10]

Cinta Tapi Beda

Setelah beberapa hari tayang di bioskop secara nasional, film ini sempat menuai protes, khususnya dari masyarakat Minangkabau. Bahkan, sebuah forum persatuan masyarakat Minangkabau melaporkan Hanung Bramantyo selaku sutradara film ini ke Polda Metro Jaya berkenaan dengan Pasal 156 KUHP Jo Pasal 4 dan 16 UU.N0.40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis tentang larangan perbuatan menanamkan kebencian ter­ha­dap salah satu suku, etnis, agama, dan golongan dalam wilayah hukum Indonesia dan tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Pasalnya pengangkatan tokoh perempuan yang bermukim di Padang yang non-muslim dianggap menyinggung masyarakat Minangkabau yang identik dengan agama Islam. Untuk mengklarifikasi kontroversi ini, melalui akun twitter-nya, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa tokoh Diana tidak disebutkan sebagai gadis Minangkabau, ia jelas-jelas menggunakan Salib dan keluarga Diana memiliki kegemaran akan makanan Babi Rica-rica. Sesungguhnya tokoh ini merupakan warga pendatang yang tinggal dan besar di Padang dan menunjukkan keberagaman masyarakat Padang.[11][12] Hanung Bramantyo juga menyayangkan banyaknya protes yang datang dari masyarakat yang bahkan belum menonton sendiri film ini.[13]

Soekarno: Indonesia Merdeka

Pada bulan September 2013, puteri dari Soekarno, Rachmawati mengkritik bahwa film ini tidak cocok menampilkan Ario Bayu berperan sebagai Soekarno. Ia menganggap aktor Anjasmara lebih layak memerankan tokoh tersebut.[14]

Filmografi

Sebagai sutradara

Tahun Judul Keterangan
2004 Brownies Pemenang Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2005
2005 Catatan Akhir Sekolah
2006 Jomblo
2006 Lentera Merah
2007 Kamulah Satu-Satunya Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2007
2007 Legenda Sundel Bolong
2007 Get Married Pemenang Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2007
2008 Ayat-Ayat Cinta
2008 Doa Yang Mengancam
2009 Perempuan Berkalung Sorban Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2009
2009 Get Married 2
2010 Menebus Impian
2010 Tendangan dari Langit
2010 Sang Pencerah
2011 ? Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2011
2011 Pengejar Angin
2012 Perahu Kertas Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2012
2012 Cinta Tapi Beda Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2013 bersama Hestu Saputra
2012 Perahu Kertas 2
2013 Gending Sriwijaya
2013 Soekarno: Indonesia Merdeka Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2014
2015 Hijab
2015 2014 bersama Rahabi Mandra
2016 Talak 3 bersama Ismail Basbeth
2016 Rudy Habibie
2016 Surga Yang Tak Dirindukan 2
2017 Kartini Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2017
2017 Jomblo
2017 Seteru
2018 Benyamin Biang Kerok
2018 The Gift
2018 Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta
2019 Bumi Manusia Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2019
2019 Habibie & Ainun 3

Sebagai pemain

Kolaborator setia

Referensi

  1. ^ "MVP Pictures siapkan 8 film baru dari berbagai genre". Beritagar. 25 Februari 2018. Diakses tanggal 19 November 2019. 
  2. ^ "Hanung Bramantyo garap film adaptasi novel "Ibu, Doa yang Hilang"". Antara. 21 Desember 2018. Diakses tanggal 19 November 2019. 
  3. ^ Bramantyo, Hanung (24 Agustus 2019). "Kenapa Film Bumi Manusia Harus Saya?". CNN Indonesia. Diakses tanggal 24 Agustus 2018. 
  4. ^ Hasan, Akhmad Muawal (4 Juli 2019). "Hanung Bramantyo Tertarik Memfilmkan Keempat Novel Tetralogi Buru". Tirto. Diakses tanggal 15 Agustus 2019. 
  5. ^ Setiawan, Tri Susanto (13 Agustus 2019). Kistyarini, ed. "Hanung Bramantyo: Bumi Manusia Kemungkinan Akan Jadi Trilogi". Kompas. Diakses tanggal 31 Oktober 2019. 
  6. ^ BBC World: Film timbulkan kontroversi. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009
  7. ^ "Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.
  8. ^ "Questioning intolerance". April 10, 2011. 
  9. ^ "GP Ansor regrets SCTV's decision of cancelling film '?' screening". August 29, 2011. 
  10. ^ "Hanung's film '?' well received overseas". September 21, 2011. 
  11. ^ "Film "Cinta Tapi Beda" Dilaporkan Zulhendri: Langgar HAM Orang Minang". January 9, 2014. 
  12. ^ "Soal Film "Cinta Tapi Beda", Hanung, Agni Pratistha, dan Raam Punjabi Akan Dipolisikan". Diakses tanggal January 22, 2014. 
  13. ^ http://www.tabloidnova.com/Nova/Selebriti/Aktual/Film-Cinta-Tapi-Beda-Ditarik-di-Tasikmalaya
  14. ^ Suhendra, Ichsan (September 14, 2013). "Rachmawati Tolak Film Soekarno: Indonesia Merdeka". Kompas. Diakses tanggal November 4, 2013. 

Pranala luar

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Rudi Soedjarwo
Film: Ada Apa dengan Cinta? (2004)
Sutradara Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Brownies (2005)
Diteruskan oleh:
Nayato Fio Nuala
Film: Ekskul (2006)
Didahului oleh:
Nayato Fio Nuala
Film: Ekskul (2006)
Sutradara Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Get Married (2007)
Diteruskan oleh:
Mouly Surya
Film: fiksi. (2008)