Subagyo Hadi Siswoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
|order =
|order =
|term_start = 19 Januari 2015
|term_start = 19 Januari 2015
|term_end =
|term_end = 20 Oktober 2019
|president = [[Joko Widodo]]
|president = [[Joko Widodo]]
|predecessor =
|predecessor =

Revisi per 24 Oktober 2019 05.51

Subagyo Hadi Siswoyo
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden
Masa jabatan
19 Januari 2015 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Ketua DewanSri Adiningsih
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-20
Masa jabatan
16 Februari 1998 – 20 November 1999
PresidenSoeharto
Bacharuddin Jusuf Habibie
Abdurrahman Wahid
Sebelum
Pendahulu
Wiranto
Sebelum
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-14
Masa jabatan
September 1994 – 1 Desember 1995
Informasi pribadi
Lahir12 Juni 1946 (umur 77)
Indonesia Yogyakarta
Partai politik Hanura
PekerjaanTentara, Politik
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Purn.) Subagyo Hadi Siswoyo (lahir 12 Juni 1946)[1] adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Ia pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada periode tahun 1998 - 1999. Ia adalah satu-satu KASAD yang pernah menjabat dengan tiga Presiden Indonesia yang berbeda.

Kariernya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai Operasi Woyla di Thailand. Mantan komandan Paspampres di era Soeharto ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen Kopassus. Selepas itu kariernya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD.

Subagyo juga pernah menjabat panglima di komando teritorial. Ia pernah menjadi Panglima Kodam IV/Diponegoro. Saat menjadi KASAD inilah ia mengalami pergantian kepemimpinan nasional, Kerusuhan Mei 1998, Tragedi Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk pemeriksaan atas Letjen Prabowo Subianto mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya.

Referensi

  1. ^ Dinas Sejarah Angkatan Darat (2011). Profil Kepala Staf Angkatan Darat. Bandung. 

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Wiranto
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1998–1999
Diteruskan oleh:
Tyasno Sudarto
Didahului oleh:
Agum Gumelar
Danjen Kopassus
September 1995–Desember 1995
Diteruskan oleh:
Prabowo Subianto