Syarif Kasim II dari Siak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25: Baris 25:
|succeeding =
|succeeding =
|predecessor = [[Syarif Hasyim dari Siak|Sultan Syarif Hasyim]]
|predecessor = [[Syarif Hasyim dari Siak|Sultan Syarif Hasyim]]
|successor = [[Tengku Muchtar|Tengku Muchtar bin Tengku Anum]]<ref>[https://www.goriau.com/berita/baca/pengukuhan-lembaga-kesultanan-siak-dihadiri-oleh-rajaraja-nusantara-dan-gubernur-malaka.html Pengukuhan Lembaga Kesultanan Siak Dihadiri oleh Raja-raja Nusantara dan Gubernur Malaka]</ref><ref>[http://infopublik.id/kategori/nusantara/368853/majelis-kerapatan-adat-kukuhkan-lembaga-kesultanan-siak?show= Majelis Kerapatan Adat Kukuhkan Lembaga Kesultanan Siak]</ref>
|successor = [[Tengku Muchtar|Tengku Muchtar bin Tengku Anum]]<ref>[https://www.goriau.com/berita/baca/telah-dikukuhkan-yang-memimpin-lembaga-kesultanan-siak-diberi-gelar-adat.html Telah Dikukuhkan, Yang Memimpin Lembaga Kesultanan Siak Diberi Gelar Adat]</ref><ref>[http://infopublik.id/kategori/nusantara/368853/majelis-kerapatan-adat-kukuhkan-lembaga-kesultanan-siak?show= Majelis Kerapatan Adat Kukuhkan Lembaga Kesultanan Siak]</ref>
|constituency =
|constituency =
|majority =
|majority =

Revisi per 11 Oktober 2019 18.19

Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Siak Sri Inderapura 12
Masa jabatan
1915 – 1946
Informasi pribadi
Lahir1 Desember 1893
Siak Sri Inderapura
Meninggal23 April 1968(1968-04-23) (umur 74)
Indonesia Pekanbaru, Riau
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin[3] atau Sultan Syarif Kasim II (1 Desember 1893 – 23 April 1968) adalah sultan ke-12 Kesultanan Siak. Ia dinobatkan sebagai sultan pada umur 21 tahun menggantikan ayahnya Sultan Syarif Hasyim. Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi dia menyatakan Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia, dan dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik (setara dengan 151 juta gulden atau € 69 juta euro pada tahun 2011)[4] . Bersama Sultan Serdang dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatra Timur lainnya untuk turut memihak republik. Namanya kini diabadikan untuk Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru.

Referensi

  1. ^ Telah Dikukuhkan, Yang Memimpin Lembaga Kesultanan Siak Diberi Gelar Adat
  2. ^ Majelis Kerapatan Adat Kukuhkan Lembaga Kesultanan Siak
  3. ^ Dutch East Indies, (1941), Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië, Volume 1.
  4. ^ Comparing the purchasing power of the guilder from 1450 to any other year, http://www.iisg.nl/hpw/calculate.php