Detergen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah keterangan deterjen alkallin
k Dikembalikan ke revisi 15465153 oleh FelixJL111 (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 28: Baris 28:
Contoh: [[Enzim]], [[Boraks]], [[Sodium klorida]], Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
Contoh: [[Enzim]], [[Boraks]], [[Sodium klorida]], Carboxy Methyl Cellulose (CMC).


== Deterjen Alkalin ==
Deterjen untuk pembersih memiliki nilai pH di atas 7 (basa) atau disebut juga alkalin. [https://www.reference.com/science/ph-level-laundry-detergent-183544e6b82eb34f pH sebagian besar deterjen mendekati 9]. Mengapa deterjen memiliki pH basa, bukan asam sebagai bahan pembersih? Karena [http://cejsh.icm.edu.pl/cejsh/element/bwmeta1.element.desklight-299ead8f-6657-4c6e-8b90-de3f277d282d/c/smigiel_ang.pdf sifat asam dapat merusak kain]. Industri deterjen menggunakan pH meter untuk menjaga nilai pH produk mereka sesuai dengan standar. Tentunya, [https://www.hargaphmeter.com/2019/10/ady-lab-harga-ph-meter-digital-horiba-ph-110-jual-ph-meter-air-bersih-limbah-industri.html pH meter industri] yang mereka gunakan harus memiliki spesifikasi resolusi pengukuran yang tinggi hingga 0,01 pH.
[[Kategori:Produk pembersih]]
[[Kategori:Produk pembersih]]

Revisi per 9 Oktober 2019 07.23

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

Komposisi

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:

Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:

a. Anionik:
-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik: Garam Ammonium
c. Non ionik: Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik: Acyl Ethylenediamines

Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

a. Fosfat: Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Asetat:
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silikat: Zeolit
d. Sitrat: Asam Sitrat

Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh: Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).