Air suling: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
k penambahan keterangan aplikasi air suling
Baris 13: Baris 13:


Dalam bidang kultur jaringan, air suling dapat digunakan untuk melarutkan zat hara.<ref name="Sandra."/> Air suling juga digunakan untuk membilas [[eksplan]] ketika melakukan sterilisasi eksplan, tetapi air suling perlu disterilkan terlebih dahulu dengan [[autoklaf]] 30 menit.<ref name="Sandra.">Sandra E. 2009. ''Kultur Jaringan Anggrek Skala Rumah Tangga''. Jakarta: AgroMedia Pustaka.</ref>
Dalam bidang kultur jaringan, air suling dapat digunakan untuk melarutkan zat hara.<ref name="Sandra."/> Air suling juga digunakan untuk membilas [[eksplan]] ketika melakukan sterilisasi eksplan, tetapi air suling perlu disterilkan terlebih dahulu dengan [[autoklaf]] 30 menit.<ref name="Sandra.">Sandra E. 2009. ''Kultur Jaringan Anggrek Skala Rumah Tangga''. Jakarta: AgroMedia Pustaka.</ref>

Air suling juga digunakan dalam maintenance atau penggunaan alat-alat lab, seperti pH meter. Pada pengukuran pH larutan, air suling digunakan untuk membersihkan elektrode pada [https://www.hargaphmeter.com/2019/10/ady-lab-cara-kalibrasi-ph-meter-ph.html kalibrasi pH meter] dan pada pengukuran. Setiap selesai pengukuran pH, maka operator harus membilas elektrode dengan air suling / air destilasi agar pembacaan pH akurat dan tidak terganggu residu dari larutan sebelumnya.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 8 Oktober 2019 09.15

Botol untuk air suling pada Real Farmacia di Madrid.

Air suling adalah air yang berasal dari proses distilasi (penyulingan).[1]

Alternatif

Air suling dengan tingkat kemurnian tinggi (ultrapure distilled water) dapat diperoleh dengan melakukan penyulingan ulang air suling biasa.[1] Kemudian air hasil penyulingan kedua kali tersebut dialirkan melalui sistem saringan dengan karbon aktif dan tabung deionisasi.[1]

Aplikasi

Air suling dapat dimanfaatkan sebagai larutan elektrolit untuk mengisi tabung elektroliser.[2] Larutan ini akan dicampur natrium hidroksida (NaOH).[2] Volume air suling yang digunakan tergantung pada volume tabung yang digunakan.[2] Air mineral juga dapat digunakan sebagai pengganti air suling, tetapi hal ini akan membuat risiko rusaknya elektroda semakin tinggi.[2] Hal ini disebabkan kandungan logam dan mineral dalam air mineral masih cukup tinggi.[2]

Air suling juga digunakan untuk membilas berbagai peralatan untuk analisis laboratorium.[1]

Pada budidaya ikan cupang, kesadahan air tidak boleh melewati ambang batas tertentu.[3] Untuk menurunkan kesadahan, dapat digunakan air suling yang merupakan H2O murni sebagai salah satu alternatif penurun kesadahan.[3]

Dalam bidang kultur jaringan, air suling dapat digunakan untuk melarutkan zat hara.[4] Air suling juga digunakan untuk membilas eksplan ketika melakukan sterilisasi eksplan, tetapi air suling perlu disterilkan terlebih dahulu dengan autoklaf 30 menit.[4]

Air suling juga digunakan dalam maintenance atau penggunaan alat-alat lab, seperti pH meter. Pada pengukuran pH larutan, air suling digunakan untuk membersihkan elektrode pada kalibrasi pH meter dan pada pengukuran. Setiap selesai pengukuran pH, maka operator harus membilas elektrode dengan air suling / air destilasi agar pembacaan pH akurat dan tidak terganggu residu dari larutan sebelumnya.

Referensi

  1. ^ a b c d Hadi A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: Gramedia.
  2. ^ a b c d e Sudirman U. 2008. Hemat BBM dengan Air. Jakarta: Kawan Pustaka.
  3. ^ a b Atmadjaja J. 2009. Cupang. Jakarta: Penebar Swadaya.
  4. ^ a b Sandra E. 2009. Kultur Jaringan Anggrek Skala Rumah Tangga. Jakarta: AgroMedia Pustaka.