Lorong Waktu (seri televisi 1999): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29: Baris 29:


==== Lorong Waktu 5 (2004) ====
==== Lorong Waktu 5 (2004) ====
Tak banyak yang berubah dari Lorong Waktu 5. Namun yang pasti Jambrong dan Hafid telah berkeluarga. Sementara peran Sabrina yang dipegang oleh Christy Jusung kali ini diambil alih oleh [[Aditya Novika]].
Tak banyak yang berubah dari Lorong Waktu 5. Namun yang pasti Jambrong dan Hafid telah berkeluarga. Sementara peran Sabrina yang dipegang oleh [[Christy Jusung]] kali ini diambil alih oleh [[Aditya Novika]].


Perubahan signifikan mungkin terjadi pada perangkat komputer, bila sebelumnya komputer Lorong Waktu memakai PC Desktop, kali ini Ustad Addin memakai komputer Laptop.
Perubahan signifikan mungkin terjadi pada perangkat komputer, bila sebelumnya komputer Lorong Waktu memakai PC Desktop, kali ini Ustad Addin memakai komputer Laptop.

Revisi per 9 Juli 2008 08.06

Lorong Waktu adalah salah satu serial TV bulan Ramadhan di Indonesia. Banyak orang yang menyebutkan bahwa basis serial ini adalah film Back to The Future di era 1980-an karya Steven Spielberg. Dengan menampilkan sebuah mesin waktu yang memakai komputer canggih. Ide mesin waktu ini sendiri agak berbeda dengan yang digambarkan di film The Time Machine.

Lorong waktu pertama kali di putar di layar TV Indonesia (melalui stasiun TV SCTV) pada Ramadhan 1999. Setelah itu dilanjutkan dalam beberapa sekuel, dari mulai Lorong Waktu 2 (2000), Lorong Waktu 3 (2002), Lorong Waktu 4 (2003), Lorong Waktu 5 (2004), dan Lorong Waktu 6 (2006).

Serial TV Islami Science Fiction ini diproduksi oleh PT. Demi Gisela Citra Sinema dan disutradarai oleh aktor kondang Indonesia, Deddy Mizwar. Dan serial ini merupakan salah satu serial TV terlaris di Indonesia diakhir 1990-an.

Sinopsis

Lorong Waktu 1 (1999)

Sekuel pertama lorong waktu bercerita tentang penemuan sebuah mesin waktu oleh Ustad Addin (diperankan oleh Adjie Pangestu). Ustad Addin sendiri merupakan murid dari Haji Husin (Deddy Mizwar). Selain Ustad Addin, Haji Husin mempunyai seorang murid cilik bernama Zidan (Jourast Jourdy).

Selanjutnya kisah ini berlanjut dengan diisi dakwah dan petuah bagi kaum Muslimin.

Lorong Waktu 2 (2000)

Kali ini peran Ustad Addin diambil alih oleh Dicky Chandra. Tanpa sengaja seorang pencuri berniat mencuri kotak amal masjid. Pencuri itu bernama Hafid (Opie Kumis). Namun Hafid mengurungkan niatnya mencuri setelah mendengan nasihat dan ceramah Haji Husin.

Dilain waktu, Haji Husin yang sudah tua berniat mencari murid tambahan. Dia mendapat seorang murid perempuan bernama Sabrina (Christy Jusung), yang ternyata pernah bertemu dengan Zidan di lorong waktu sebagai peramal. Tanpa sengaja, ternyata Haji Husin yang seorang duda naksir dengan Sabrina. Dilain pihak, anak asuhnya yaitu Ustad Addin juga ternyata naksir. Jadilah guru dan murid ini bersaing mendapatkan Sabrina. Walaupu akhirnya Haji Husin menyerah dan membiarkan Ustad Addin untuk melamar Sabrina.

Sementara Hafid akhirnya ditarik Haji Husin untuk menjadi salah satu muridnya. Dan di akhir serial, Ustad Addin melamar Sabrina dan diterima oleh orang tua angkat Sabrina.

Lorong Waktu 3 (2002)

Sabrina telah menikah dengan Ustad Addin (kali ini oleh Hefri Olifian). Masalah kini malah menghinggapi Hafid. Gara-gara dia tidak sempat membayar hutang pada Jambrong (Ramdhani Qu-Bil AJ). Lalu pak Haji Husin menasihati Hafid tentang beratnya perjuangan seorang muslim dalam mengarungi hidup.

Dan jalan cerita Lorong Waktu 4 tidak jauh berbeda dengan Lorong Waktu 1 dan 2.

Lorong Waktu 4 (2003)

Jambrong kali ini masuk sebagai murid Haji Husin. Tak banyak yang berubah dari cerita seri ke-empat ini.

Namun diakhir seri muncul kejutan lain. Mantan narapidana dan teman Jambrong dan Hafid yang insyaf bernama Jagur (diperankan oleh Asrul Lubis) datang dan melamar untuk menjadi murid pak Haji Husin. Pak Haji Husin menerima, namun kekhawatiran muncul dihati Jambrong dan Hafid, karena Jagur adalah seorang penjahat. Namun ternyata mereka salah besar, sebab Jagur telah 100% bertobat dari semua kejahatannya. Bahkan dia meminta Zidan untuk menghapus tatonya dengan cara disetrika.

Lorong Waktu 5 (2004)

Tak banyak yang berubah dari Lorong Waktu 5. Namun yang pasti Jambrong dan Hafid telah berkeluarga. Sementara peran Sabrina yang dipegang oleh Christy Jusung kali ini diambil alih oleh Aditya Novika.

Perubahan signifikan mungkin terjadi pada perangkat komputer, bila sebelumnya komputer Lorong Waktu memakai PC Desktop, kali ini Ustad Addin memakai komputer Laptop.

Lorong Waktu 6 (2006)

Jalan cerita Lorong Waktu 6 tak banyak berubah. Namun durasi serial TV ini meningkat menjadi satu jam. Semua pemeran tetap sama, kecuali peran Sabrina yang kembali berubah. Kali ini peran Sabrina diisi oleh Zaskia Adya Mecca.

Dan karena banyak masyarakat yang kurang suka dengan komputer laptop yang dipakai dalam serial ini, maka Deddy Mizwar memutuskan “kembali ke fitrah” dengan memakai PC Desktop canggih ala NASA yang dipakai di Lorong Waktu 1-4

Pemeran

  • Haji Husin: Deddy Mizwar
  • Ustad Addin: Adjie Pangestu (LW1), Dicky Chandra (LW2), Hefri Olifian (LW3-LW6)
  • Zidan: Jourast Jourdy
  • Sabrina: Christy Jusung (LW2-LW4), Aditya Novika (LW5), Zaskia Adya Mecca (LW6)
  • Hafid: Oppie Kumis
  • Jambrong: Ramdhani Qu-Bil AJ.
  • Jagur: Asrul Lubis
  • Sofia: Inneke Koesherawaty
  • Ibunda Zidan: Anggia Jelita
  • Ayahanda Zidan: Hedi Yunus (LW4), Tabah Penemuan (LW5)

Lagu Tema

Serial Lorong Waktu memakai soundtrack karya Anes Bali untuk LW1, LW4, LW5, dan LW6.

Sementara untuk Lorong Waktu 2 memakai lagu ciptaan Chossy Pratama berjudul Kepadamu Allah yang dinyanyikan Novia Kolopaking.

Dan Lorong Waktu 3 memakai lagu karya Anis Matta.

Beberapa penonton setia Lorong Waktu menilai bahwa lagu karya Anis Matta di Lorong Waktu 3 inilah yang paling enak untuk didengar.

Kritik

Tak selamanya penayangan serial TV itu selalu berjalan mulus. Demikian juga yang terjadi dengan Lorong Waktu. Meskipun dianggap terbaik oleh beberapa kalangan penonton. Namun ada juga yang mengkritik serial ini.

Kebanyakan mereka yang mengkritik menganggap bahwa serial ini melenceng dari kaidah Islam tentang waktu. Dimana manusia tidak bisa melihat masa lalu atau masa depan. Mereka mengambil referensi ini dari ucapan Emha Ainun Nadjib yang mengatakan "hidup itu ibarat kita berjalan di kegelapan, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi semenit kemudian."

Bahkan beberapa ustad dan kiai menganggap bahwa serial ini tidak relevan dengan Al Quran yang menjelaskan bahwa manusia tidak dapat melihat atau merubah masa depannya dengan suatu alat. Dan hanya Allah SWT sendirilah yang menentukan jalan hidup manusia. Manusia memang boleh berusaha, tapi Tuhan yang menentukan segalanya.

Namun dibalik semua itu, Lorong Waktu bisa dibilang merupakan serial Islami Science Fiction terbaik yang pernah dibuat oleh bangsa Indonesia. Dan Deddy Mizwar pun dianggap sebagai pembaharu serial TV Indonesia, sebab memang sebelumnya belum pernah ada rumah produksi sinetron Indonesia yang pernah membuat serial ini. Lorong Waktu bisa dianggap menyamai film Back to the Future karya Steven Spielberg dan The Time Machine dari Hollywood.