Kereta Api Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
10 Agustus 1867 - 28 September 1945 (umur 78)
10 Agustus 1867 - 28 September 1945 (umur 78)
[[Kereta api Indonesia]] {{Start date and age|1945|09|28}}
[[Kereta api Indonesia]] {{Start date and age|1945|09|28}}
|abovestyle = background:#ef7d00;
|abovestyle = background:#ef7d20;
|imagestyle =
|imagestyle =
|captionstyle =
|captionstyle =
Baris 23: Baris 23:
|end_year =
|end_year =
|predecessor_line=''[[Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda|Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]''<br/>''[[Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda|Staatsspoorwegen]]''<br/>
|predecessor_line=''[[Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda|Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]''<br/>''[[Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda|Staatsspoorwegen]]''<br/>
''Djawatan Kereta Api Republik Indonesia'' bersama ''Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwegbedjrif'' (1945-1949)<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|first1=Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi|last2=Perkeretaapian|location=Bandung|year=1997|page=132|publisher=Angkasa}}</ref><br/>''Djawatan Kereta Api'' (1950-1963)<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/><br/>Perusahaan Negara Kereta Api (1963-1971)<br/>Perusahaan Jawatan Kereta Api (1971-1991)<br/>Perusahaan Umum Kereta Api (1991-1999)<br/>[[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api (Persero)]] (1999-2010)
''Djawatan Kereta Api Republik Indonesia'' bersama ''Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwegbedjrif'' (1945-1952)<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|first1=Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi|last2=Perkeretaapian|location=Bandung|year=1997|page=132|publisher=Angkasa}}</ref><br/>''Djawatan Kereta Api'' (1953-1960)<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/><br/>Perusahaan Negara Kereta Api (1960-1970)<br/>Perusahaan Jawatan Kereta Api (1970-1990)<br/>Perusahaan Umum Kereta Api (1990-1995)<br/>[[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api (Persero)]] (1995-2010)
|hq_city = Jalan Perintis Kemerdekaan 1, [[Bandung]], 40117, [[Indonesia]]
|hq_city = Jalan Perintis Kemerdekaan 1, [[Bandung]], 40117, [[Indonesia]]
|owner = [[Pemerintah Indonesia]]
|owner = [[Pemerintah Indonesia]]<br/>[[Rajawali Corpora]]
|slogan = Anda adalah Prioritas Kami
|slogan = Anda adalah Prioritas Kami (2011-2019)<br />Kebanggaan Indonesia Prioritas (2019-sekarang)
|revenue = {{increase}} Rp17,93 triliun (2017)<ref>https://industri.bisnis.com/read/20180319/98/751393/kinerja-2017-laba-bersih-kai-tumbuh-6764</ref>
|revenue = {{increase}} Rp17,93 triliun (2017)<ref>https://industri.bisnis.com/read/20180319/98/751393/kinerja-2017-laba-bersih-kai-tumbuh-6764</ref>
|operating_income =
|operating_income =
Baris 32: Baris 32:
|subsid = Lihat pula: [[Daftar anak perusahaan Kereta Api Indonesia]]
|subsid = Lihat pula: [[Daftar anak perusahaan Kereta Api Indonesia]]
|founder = Ismangil dkk. (Tokoh AMKA)
|founder = Ismangil dkk. (Tokoh AMKA)
|key_people = [[Edi Sukmoro]] (Dirut/CEO)
|key_people = [[Edi Sukmoro]] (Dirut/CEO)<br/>[[Peter Sondakh]]
|website = {{resmi|https://www.kai.id}}
|website = {{resmi|https://www.kai.id}}
}}
}}
Baris 106: Baris 106:
Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa [[Indonesia]] sehingga [[Jepang]] sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di [[Indonesia]]. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal [[28 September]] [[1945]] sebagai [[Hari Kereta Api]] serta dibentuknya ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (DKARI) sebagai operator kereta api untuk wilayah [[Republik Indonesia]] saat itu. Sedangkan untuk ke-12 perusahaan kereta api dan trem swasta Belanda, dibentuklah ''Staatsspoorwegen Verenigde Spoorwegbedjrif'' (SS/VS).<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/>
Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa [[Indonesia]] sehingga [[Jepang]] sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di [[Indonesia]]. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal [[28 September]] [[1945]] sebagai [[Hari Kereta Api]] serta dibentuknya ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (DKARI) sebagai operator kereta api untuk wilayah [[Republik Indonesia]] saat itu. Sedangkan untuk ke-12 perusahaan kereta api dan trem swasta Belanda, dibentuklah ''Staatsspoorwegen Verenigde Spoorwegbedjrif'' (SS/VS).<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/>


Hingga 31 Desember 1949, DKARI dan SS/VS masih berstatus sebagai operator kereta api. Per 1 Januari 1950, DKARI dan SS/VS dilebur menjadi '''''Djawatan Kereta Api''''' ('''DKA''').<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/> Nama DKA pun berubah menjadi '''''Perusahaan Negara Kereta Api''''' ('''PNKA'''),<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1963</ref> semasa [[Orde Lama]]. Lalu, pada tanggal 15 September 1971 berubah menjadi '''''Perusahaan Jawatan Kereta Api''''' ('''PJKA''')<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971</ref>. Kemudian, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA berubah menjadi '''''Perusahaan Umum Kereta Api''''' ('''Perumka''')<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990</ref><ref>{{Cite newspaper|url=|title=Kereta Api resmi jadi Perumka|last=|first=|date=3 Januari 1991|work=AB|access-date=}}</ref>, dan semenjak tanggal 1 Juni 1999, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi '''''PT Kereta Api (Persero)''''' ('''PT KA''').<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998, Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1999, dan Akta Notaris Imas Fatimah tertanggal 1 Juni 1999</ref><ref>{{Cite web|url=http://kip.kereta-api.co.id/page/Profil%20Perusahaan%20PT.%20Kereta%20Api%20Indonesia%20(Persero)/16|title=Situs Resmi Keterbukaan Informasi Publik {{!}} PT Kereta Api Indonesia (Persero)|last=|first=|date=|website=kip.kereta-api.co.id|publisher=|language=id|access-date=2018-03-27|quote=KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14.}}</ref> Pada bulan [[Mei]] [[2010]], nama PT KA berubah menjadi '''''PT Kereta Api Indonesia (Persero)''''' ('''PT KAI''')<ref>Nama PT KAI berdasarkan Instruksi Direksi PT KAI No. 16/OT.203/KA 2010</ref>, hingga saat ini.<ref>{{cite newspaper|title=Revisi UU Perkeretaapian, Adakah Investor Swasta Berminat?|newspaper=Suara Pembaruan|date=26 September 2003}}</ref>
Hingga 31 Desember 1952, DKARI dan SS/VS masih berstatus sebagai operator kereta api. Per 1 Januari 1953, DKARI dan SS/VS dilebur menjadi '''''Djawatan Kereta Api''''' ('''DKA''').<ref name=":Sejarah Perkeretaapian jilid 2"/> Nama DKA pun berubah menjadi '''''Perusahaan Negara Kereta Api''''' ('''PNKA'''),<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1960</ref> semasa [[Orde Lama]]. Lalu, pada tanggal 15 September 1970 berubah menjadi '''''Perusahaan Jawatan Kereta Api''''' ('''PJKA''')<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1970</ref>. Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 1990, PJKA berubah menjadi '''''Perusahaan Umum Kereta Api''''' ('''Perumka''')<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990</ref><ref>{{Cite newspaper|url=|title=Kereta Api resmi jadi Perumka|last=|first=|date=1 Agustus 1990|work=AB|access-date=}}</ref>, dan semenjak tanggal 24 Juli 1995, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi '''''PT Kereta Api (Persero)''''' ('''PT KA''').<ref>Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995, Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1995, dan Akta Notaris Imas Fatimah tertanggal 24 Juli 1995</ref><ref>{{Cite web|url=http://kip.kereta-api.co.id/page/Profil%20Perusahaan%20PT.%20Kereta%20Api%20Indonesia%20(Persero)/16|title=Situs Resmi Keterbukaan Informasi Publik {{!}} PT Kereta Api Indonesia (Persero)|last=|first=|date=|website=kip.kereta-api.co.id|publisher=|language=id|access-date=2018-03-27|quote=KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 24 Juli 1995 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 15 Agustus 1995 No. 14.}}</ref> Pada bulan [[Mei]] [[2010]], nama PT KA berubah menjadi '''''PT Kereta Api Indonesia (Persero)''''' ('''PT KAI''')<ref>Nama PT KAI berdasarkan Instruksi Direksi PT KAI No. 16/OT.203/KA 2010</ref>, hingga saat ini.<ref>{{cite newspaper|title=Revisi UU Perkeretaapian, Adakah Investor Swasta Berminat?|newspaper=Suara Pembaruan|date=26 September 2003}}</ref>
<!--- INI ADALAH TANGGAL YANG BENAR, JANGAN DIUBAH LAGI! -->
<!--- INI ADALAH TANGGAL YANG BENAR, JANGAN DIUBAH LAGI! -->


Baris 238: Baris 238:
Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api Indonesia melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:
Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api Indonesia melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:


* [[Kereta Api Siliwangi]] yang melayai rute [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]-[[Stasiun Ciranjang|Ciranjang]]
* [[Kereta Api Siliwangi]] yang melayai rute [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]-[[Stasiun Cianjur|Cianjur]]
* [[KRD Kertosono]] yang melayani rute [[Surabaya Pasar Turi]]-[[Cepu]] dan [[Surabaya Kota]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]].
* [[KRD Kertosono]] yang melayani rute [[Surabaya Pasar Turi]]-[[Cepu]] dan [[Surabaya Kota]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]].
* [[Kereta api Penataran|Penataran]] yang melayani rute [[Surabaya Kota]]-[[Blitar]] via [[Stasiun Malang|Malang]].
* [[Kereta api Penataran|Penataran]] yang melayani rute [[Surabaya Kota]]-[[Blitar]] via [[Stasiun Malang|Malang]].
Baris 416: Baris 416:
{{Pembagian wilayah operasional Kereta Api Indonesia}}
{{Pembagian wilayah operasional Kereta Api Indonesia}}
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{BUMN}}
{{BUMN}}{{Rajawali Corpora}}
{{Normdaten}}
{{Normdaten}}
{{Commonscat|Kereta Api Indonesia}}
{{Commonscat|Kereta Api Indonesia}}

Revisi per 17 Agustus 2019 16.15

PT Kereta Api Indonesia (Persero)
(KAI)
Peta jalur kereta api di Jawa.
Ikhtisar
Kantor pusatJalan Perintis Kemerdekaan 1, Bandung, 40117, Indonesia
Tokoh pentingEdi Sukmoro (Dirut/CEO)
Peter Sondakh
LokalPulau Jawa, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung (saat ini)
Seluruh Indonesia (target)
Tanggal beroperasiNederlands-Indische Spoorweg Maatschappij

10 Agustus 1867 - 28 September 1945 (umur 78)

Kereta api Indonesia 28 September 1945; 78 tahun lalu (1945-09-28)
PendahuluNederlands-Indische Spoorweg Maatschappij
Staatsspoorwegen
Djawatan Kereta Api Republik Indonesia bersama Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwegbedjrif (1945-1952)[1]
Djawatan Kereta Api (1953-1960)[1]
Perusahaan Negara Kereta Api (1960-1970)
Perusahaan Jawatan Kereta Api (1970-1990)
Perusahaan Umum Kereta Api (1990-1995)
PT Kereta Api (Persero) (1995-2010)
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
1.435 mm (ft 8+12 in) sepur standar
Panjang jalur5.042 kilometer (3132,95 mil)
Lain-lain
Situs webSitus web resmi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT KAI meliputi angkutan penumpang dan barang. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007, yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Dengan demikian, pemberlakuan undang-undang tersebut secara hukum mengakhiri monopoli PT KAI dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia.[4]

Pada tanggal 12 Agustus 2008 PT KAI melakukan pemisahan Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang pada tahun 2017 lalu menjadi PT Kereta Commuter Indonesia untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya.[5]. Selama tahun 2015, jumlah penumpang kereta api mencapai 325,94 juta.[6]

Pada tanggal 28 September 2011, bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke-66, PT KAI meluncurkan logo baru.[7] Dan pada 29 Oktober 2014 PT KAI dipimpin oleh Edi Sukmoro yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Aset Nonproduksi Railways, menggantikan direktur utama sebelumnya, Ignasius Jonan.[8]

Sejarah

Pra-kemerdekaan

Pada hari Jumat, tanggal 17 Juni 1864, kereta api pertama di Indonesia lahir. Pembangunan diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan rute Samarang-Tanggung. Pencangkulan tanah pertama dilakukan di Desa Kemijen dan diresmikan oleh Mr. L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele. Namun jalur ini dibuka tiga tahun berikutnya, 10 Agustus 1867. Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.[9][10][11]

Pada tahun 1869, untuk pertama kalinya, angkutan trem diperkenalkan oleh perusahaan trem Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM), untuk warga Batavia. Sarana penariknya berupa hewan kuda dengan lebar sepur 1.188 mm.[12]

Masa politik kolonial liberal rupanya mengakibatkan Pemerintah Belanda enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun sayangnya, perusahaan swasta itu tidak memberikan keuntungan berarti (apalagi NIS masih membutuhkan bantuan keuangan dari Pemerintah Kolonial), maka Departemen Urusan Koloni mendirikan operator KA lain, Staatsspoorwegen, yang membentang dari Buitenzorg hingga Surabaya. Pertama dibangun di kedua ujungnya, jalur pertama di Surabaya dibuka pada tanggal 16 Mei 1878 dan terhubung pada tahun 1894.

Selain itu, muncul juga lima belas operator KA swasta di Jawa yang menamakan dirinya sebagai "perusahaan trem uap", namun meskipun namanya demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.

Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di Indonesia mempunyai dua tujuan: ekonomis dan strategis. Nyatanya, syarat bantuan keuangan NIS antara lain membangun rel KA ke Ambarawa, yang memiliki benteng bernama Willem I (yang diambil dari nama Raja Belanda). Jalur KA negara pertama dibangun melalui pegunungan selatan Jawa, selain daerah datar di wilayah utara Jawa, untuk alasan strategis sama. Jalur KA negara di Jawa menghubungkan Anyer (lintas barat) menuju Banyuwangi (lintas timur).

Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh, menghubungkan Banda Aceh hingga Pelabuhan Uleelhee, dengan lebar sepur 1.067 mm, yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian, lebar sepur yang sebelumnya 1.067 mm kemudian diganti menjadi 750 mm membentang ke selatan. Jalur ini kemudian berpindah kepemilikan dari Departemen Urusan Perang kepada Departemen Urusan Koloni tanggal 1 Januari 1916 menyusul perdamaian relatif di Aceh.

Ada pula jalur kereta api di Ranah Minangkabau (dibangun pada tahun 1891-1894) dan Sumatra Selatan (dibangun tahun 1914-1932). Kedua jalur ini digunakan untuk melintas layanan KA batu bara dari pertambangan bawah tanah menuju pelabuhan.

Di Sumatra Utara, ada perusahaan KA bernama Deli Spoorweg Maatschappij yang banyak mengangkut karet dan tembakau di daerah Deli.

Pembangunan jalur kereta api juga dilangsungkan di Sulawesi Selatan pada bulan Juli 1922 hingga 1930; sebagai bagian dari proyek besar-besaran pembangunan jalur rel di Kalimantan dan Sulawesi, menggabungkan sistem rel KA di Sumatra, serta elektrifikasi jalur KA utama di Jawa. Namun Depresi Besar telah membatalkan upaya ini. Meskipun tidak sempat dibangun, studi pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali, dan Lombok telah selesai dilakukan.

Semasa pendudukan Jepang, seluruh jalur KA (bahkan yang terpisah sekali pun) dikelola sebagai satu kesatuan. Sementara itu, di Sumatra, juga dikelola oleh cabang-cabang Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang, secara terpisah.

Pendudukan Jepang akhirnya mengubah lebar sepur 1.435 mm di Jawa menjadi 1.067 mm, sebagai penyelesaian masalah lebar sepur ganda. Ini bukanlah "permasalahan nyata" karena tidak banyak perubahan materiil di kedua sistem itu, banyak rel 1.435 mm dipasangi rel ketiga pada tahun 1940, menghasilkan rel dengan lebar sepur campuran.

Pasca-kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari Jepang.

Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) sebagai operator kereta api untuk wilayah Republik Indonesia saat itu. Sedangkan untuk ke-12 perusahaan kereta api dan trem swasta Belanda, dibentuklah Staatsspoorwegen Verenigde Spoorwegbedjrif (SS/VS).[1]

Hingga 31 Desember 1952, DKARI dan SS/VS masih berstatus sebagai operator kereta api. Per 1 Januari 1953, DKARI dan SS/VS dilebur menjadi Djawatan Kereta Api (DKA).[1] Nama DKA pun berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA),[13] semasa Orde Lama. Lalu, pada tanggal 15 September 1970 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)[14]. Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 1990, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka)[15][16], dan semenjak tanggal 24 Juli 1995, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) (PT KA).[17][18] Pada bulan Mei 2010, nama PT KA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI)[19], hingga saat ini.[20]

Keterangan

  • PT KAI juga menggunakan logo Wahana Daya Pertiwi pada seragam pegawai KAI.

Makna logo

  • Tiga garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
  • Dua garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
  • Satu garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

Jalur kereta api

Stasiun Gambir Jakarta difoto dari udara.

PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan kereta api di wilayah provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung serta semua provinsi di Jawa. Rencana PT Kereta Api Indonesia juga akan mengoperasikan kereta api di wilayah Sulawesi.

Jalur-jalur utama ini menghubungkan kota Medan dengan Rantauprapat, Padang dengan Pariaman, Bandar Lampung dengan Lubuklinggau dan Palembang, Jakarta dengan Surabaya melalui Cirebon dan Semarang maupun Bandung dan Yogyakarta, dan Surabaya dan Malang dan Banyuwangi.

Panjang keseluruhan jalur kereta api di Indonesia adalah 7.777,40 kilometer. 3.708 kilometer jalur telah ditutup, sebagian besarnya adalah jalur cabang yang dianggap tidak menguntungkan bila tetap dipergunakan. Pada saat ini, Kementerian Perhubungan sedang melakukan pembangunan jalur ganda di Pulau Jawa, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025. Jalur yang sudah diselesaikan adalah Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya, Cikampek-Purwakarta,Kroya- Purwokerto-Cirebon, dan Kutoarjo-Yogyakarta-Surakarta. Pada saat ini jalur Kutoarjo-Gombong-Kroya, Surakarta-Madiun dan Kroya-Purwokerto sedang dikerjakan.

Layanan

Spesimen dari boarding pass KAI, berlaku mulai 2016. Selain bentuk cetak, tersedia pula bentuk Tiket Elektronik

PT Kereta Api Indonesia memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur.

Kereta penumpang

Kapasitas angkut penumpang yang disediakan PT Kereta Api Indonesia di Jawa dan Sumatra adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per hari dengan rasio kelas eksekutif (30%), bisnis (22%), dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk dikaitkan dengan jarak tempuh, maka total kapasitas melambung menjadi sebanyak 41.528.450 tempat duduk per kilometer per hari dengan rasio kelas eksekutif (39%), kelas bisnis (25%), dan kelas ekonomi (58%).

Kelas Eksekutif

Berkas:ArgoBromoGoGreen.jpg
Kereta eksekutif yang khusus digunakan untuk Argo Bromo Anggrek.
Kereta eksekutif stainless steel produksi 2018.
Kereta eksekutif new image produksi 2016.
Berkas:Interior retrofit.JPG
Bagian dalam kereta eksekutif buatan INKA dengan cita rasa pesawat terbang.

Kelas Eksekutif adalah kelas layanan tertinggi PT Kereta Api Indonesia, yaitu dengan kereta penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. Layanan yang disediakan adalah tempat duduk yang bisa diatur, pendingin udara, hiburan audio visual dan layanan makanan.

Awalnya, kelas eksekutif dibedakan menjadi dua, yaitu kelas Argo dan kelas Satwa. Perbedaan antara dua kelas ini terletak pada nama kereta, jenis armada yang digunakan, dan tingkat kenyamanan pada masing-masing layanan. Namun, saat ini layanan kelas Argo dan Satwa telah disamakan sehingga hanya terdapat kelas Eksekutif saja.

Kereta api kelas eksekutif adalah:

Kereta api Argo Wilis. Kereta ini merupakan kereta dengan prioritas tertinggi di jalur selatan.
Interior KA Argo Bromo Anggrek.

Kelas Campuran

Berkas:Retrofit.jpg
Kereta kelas eksekutif dengan eksterior ala pesawat.

Kelas campuran adalah kelas layanan kedua tertinggi, dengan kereta penumpang kelas eksekutif (50 penumpang), bisnis AC (64 Penumpang) dan ekonomi AC (80-106 Penumpang). Layanan kelas campuran antara lain:

Berkas:Interior kereta bisnis.JPG
Bagian dalam gerbong kereta bisnis.

Kelas Ekonomi

Berkas:Kereta ekonomi.jpg
Kereta kelas ekonomi buatan PT INKA Madiun.
Berkas:Kereta ekonimiACt.jpg
Kereta kelas ekonomi AC bantuan pemerintah.
Kereta kelas ekonomi AC.

Dalam rangka pemerataan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat, selain mengoperasikan sejumlah kereta api komersial yang berfungsi sebagai subsidi silang pada pelayanan kereta api kelas ekonomi, PT Kereta Api Indonesia juga mengoperasikan sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan, yaitu:

Kereta api lokal

Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api Indonesia melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:

Berkas:Menoreh New Image.jpg
Kereta kelas Ekonomi AC Plus Generasi Ke 3, dengan kaca sambung seperti Kereta api Argo Bromo Anggrek, sudah diterapkan di Kereta api Menoreh, Kereta api Ambarawa Ekspres, dan Kereta api Kaligung untuk rangkaian penuh.
Berkas:K3-interior.jpg
Interior kereta kelas Ekonomi AC Plus generasi 1 dan 2 buatan PT INKA.

Komuter

Kereta rel listrik (KRL) Commuter line seri 205 yang melayani rute Stasiun Jakarta Kota - Stasiun Depok - Stasiun Bogor

Komuter adalah kereta api yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju bermobilitas tinggi yang pergi-pulang dalam sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. Tidak mengherankan apabila frekuensi perjalanan komuter termasuk tinggi dan jumlah penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta jenis lainnya.

Di Indonesia, jaringan komuter masih menjadi satu dengan kereta api jarak jauh, bahkan kebanyakan rangkaian kereta apinya juga diambil dari bekas kereta api jarak jauh. Walaupun demikian, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan pembangunan jaringan kereta api komuter yang lebih canggih, seperti monorel, kereta bawah tanah, maupun Mass Rapid Transit (MRT) yang rencananya akan dibangun di Jakarta dan Surabaya.

Komuter umumnya dilayani oleh rangkaian kereta api ekonomi, tetapi beberapa sudah ada yang dilayani oleh kereta kelas bisnis bahkan kelas eksekutif, seperti kereta api Solo Ekspres jurusan Solo-Kutoarjo. Jalur-jalur kereta komuter yang ada di Indonesia antara lain:

Kereta api bandara

Interior kereta api Airport Railink Services Kualanamu

PT Kereta Api Indonesia menyediakan layanan kereta bandara yang menghubungkan stasiun-stasiun sekitar hingga ke bandara baik yang dioperasikan sendiri maupun yang dioperasikan oleh PT Railink. Moda transportasi ini sangat berguna karena mengurangi jumlah kepadatan kendaraan menuju bandara. Untuk saat ini sudah tersedia rute menuju ke Stasiun Bandara Kualanamu, Bandar Udara Internasional Minangkabau dan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Nantinya akan terdapat rute menuju Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.

Kereta wisata

Berkas:KAWIS JAWA2.jpg
Interior kereta wisata "Jawa"

PT Kereta Api Indonesia juga menyediakan layanan kereta wisata yang tarifnya disesuaikan dengan harga tiket tertinggi pada kereta yang dirangkaikan dengan kereta wisata tersebut. Gerbong kereta wisata diberi nama Nusantara, Bali, Toraja, Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority.[21] Selain itu, di Ambarawa tersedia pula kereta wisata dengan lokomotif uap bergigi. Di Solo, kereta wisata Punokawan jurusan PurwosariWonogiri menelusuri jalan Slamet Riyadi di Kota Solo. Adapun di Sumatra Selatan, tersedia kereta wisata yang diberi nama Kereta Sultan, sedangkan di Sumatra Barat tersedia pula kereta wisata yang bertujuan ke Lembah Anai dan Pantai Pariaman.[22]

Kereta barang

Berkas:Kereta Peti Kemas.jpg
Kereta peti kemas.

Khusus di Pulau Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan kereta penumpang. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir yang sudah melalui tahapan modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya kereta barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kereta penumpang sehingga perjalanannya jauh lebih lancar.[23]

Layanan kereta barang yang dilayani saat ini sudah ada beberapa macam seperti kereta pengangkut peti kemas, kereta pengangkut batu bara, kereta pengangkut semen, dan sebagainya.[24]

Untuk mengoptimalkan layanan kereta berbasis barang pada saat ini PT Kereta Api Indonesia membuat anak perusahaan yang bernama PT Kereta Api Logistik (Kalog) yang fungsi utamanya adalah untuk melayani dan mengoperasionalkan layanan barang berbasis kereta api.

Kereta barang peti kemas

KA semen mengangkut material semen

Kereta barang peti kemas melayani beberapa rute, antara lain:

Barang yang diangkut kebanyakan berupa peti kemas yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas.

Kereta barang semen

Kereta api barang ini mengangkut semen dan mempunyai beberapa rute, diantaranya:

Rute kereta api Nambo-Banyuwangi Baru adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh PT KAI, dengan panjang rute mencapai 1060 km dan waktu tempuh mencapai 23 jam.

Kereta barang bahan bakar minyak

Kereta api ketel adalah kereta api angkutan barang yang mengangkut bahan-bahan cair seperti bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK). Salah satu kerja sama PT Kereta Api Indonesia dalam angkutan BBM dan BBK dengan PT Pertamina. Rute kereta barang ini di antaranya:

Kereta barang pupuk

Kereta api pupuk mengangkut pupuk milik Pusri dengan rute Stasiun Cilacap-Stasiun Prupuk[25] dan Stasiun Cilacap-Stasiun Ceper.[26]

Kereta barang cepat

Berkas:ONS.jpg
Kereta barang ekspres Over Night Services Jakarta - Surabaya.

Kereta barang cepat yang diberi nama Over Night Service (ONS)[27] beroperasi di koridor Stasiun Jakarta Gudang-Stasiun Surabaya Pasar Turi. Satu rangkaian kereta ONS terdiri dari 10-14 kereta bagasi.

Lokomotif

Saat ini, terdapat lima kelas utama lokomotif yang menjadi armada utama PT KAI. Untuk sistem penomoran lokomotif diatur oleh Kementerian Perhubungan mulai tahun 2011 menggunakan kombinasi huruf,angka yang menunjukan tahun didinaskan dan nomor urut. Kombinasi huruf yang digunakan untuk menunjukkan susunan roda (saat ini ada C, D, BB, dan jenis CC), dan nomor tiga digit digunakan untuk menunjukkan kelas (2 untuk kelas dengan transmisi listrik dan 3 untuk kelas dengan transmisi hidraulik atau mekanik), yang dimulai dari 00. Dua angka di tengah menunjukan lokomotif ini didinaskan pada tahun berapa dan dua atau tiga angka di belakangnya menunjukkan jumlah individu, mulai dari 01.[28]

Misalnya

  • D301 68 70: Lokomotif diesel hidraulik generasi kedua dengan susunan roda D (empat gandar) didinaskan pada tahun 1968 dengan nomor urut 70
  • CC203 01 05: Lokomotif diesel elektrik dengan susunan roda Co-Co generasi keempat didinaskan pada tahun 2001 dengan nomor urut 05

Kelas lokomotif diesel PT Kereta Api Indonesia[29]

Loko Diesel Hidraulik

  • C300 (Karl Marx V30C)
  • C301 (Nederlandse Constructiebedrijven Machinefabrik)
  • D300 (Krupp M350D)
  • D301 (Krupp M350D)
  • BB300 (Kruup M700BB)
  • BB301 (Krupp M1500BB)
  • BB302 (Henschel DHG 600 BB)
  • BB303 (Henschel DHG 1000 BB)
  • BB304 (Krupp M1500BB)
  • BB305 (Jenbacher Ldh1500BB, CFD BB1500HV, dan NS)
  • BB306 (Henschel DHG 800 BB)
  • CC300 (INKA CC 300*)

Loko Diesel Elektrik

*) CC300 adalah milik Ditjen Perkeretaapian

Armada

Pada tahun 2016, KAI mengoperasikan:

Lokomotif diesel elektrik PT KAI sebagian besar dibuat di Amerika Serikat atau Kanada, sedangkan diesel hidraulik kebanyakan Jerman. Unit kereta rel listrik didominasi oleh kereta bukan baru yang dibuat dan pernah beroperasi di Jepang. Industri lokal mampu membangun beberapa unit, baik diesel dan listrik.

Referensi

  1. ^ a b c d Nusantara, Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2. Bandung: Angkasa. hlm. 132. 
  2. ^ https://industri.bisnis.com/read/20180319/98/751393/kinerja-2017-laba-bersih-kai-tumbuh-6764
  3. ^ https://industri.bisnis.com/read/20180319/98/751393/kinerja-2017-laba-bersih-kai-tumbuh-6764
  4. ^ "SATYA HERAGANDHI, Prospek Industri KA Luar Biasa". Seputar Indonesia (Sindo). MNC Group. 28-10-2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22-11-2007. 
  5. ^ "Sekilas KRL". PT KAI Commuter Jabodetabek. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  6. ^ "Jumlah Penumpang Kereta Api, 2006-2015". Badan Pusat Statistik. 2016. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  7. ^ "PT Kereta Api Indonesia Ganti Logo". Kompas.com. Kompas Gramedia. 28-09-2011. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  8. ^ Patricia Vicka (29-10-2014). "Rini Soemarno Tunjuk Edi Sukmoro sebagai Dirut Baru PT KAI". Metrotvnews.com. PT Media Televisi Indonesia. 
  9. ^ Silakan dilihat di situs web resmi KAI
  10. ^ "Dimanakah Stasiun Kereta Api Pertama di Indonesia? Ini Jawabannya". 1 Maret 2014. 
  11. ^ Hamdani, Sylviana (3 Februari 2010). "Taking a Train Trip Down Memory Lane in Indonesia". Jakarta Globe. Diakses tanggal 3 Februari 2010. 
  12. ^ Murti Hariyadi, Ibnu (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT. Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 1 – 14. ISBN 978-602-18839-3-8. 
  13. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1960
  14. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1970
  15. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990
  16. ^ "Kereta Api resmi jadi Perumka". AB. 1 Agustus 1990. 
  17. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995, Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1995, dan Akta Notaris Imas Fatimah tertanggal 24 Juli 1995
  18. ^ "Situs Resmi Keterbukaan Informasi Publik | PT Kereta Api Indonesia (Persero)". kip.kereta-api.co.id. Diakses tanggal 2018-03-27. KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 24 Juli 1995 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 15 Agustus 1995 No. 14. 
  19. ^ Nama PT KAI berdasarkan Instruksi Direksi PT KAI No. 16/OT.203/KA 2010
  20. ^ "Revisi UU Perkeretaapian, Adakah Investor Swasta Berminat?". Suara Pembaruan. 26 September 2003. 
  21. ^ Majalah KA Edisi Oktober 2014
  22. ^ Situs web resmi Indo Rail Tour
  23. ^ Situs web resmi Kalog
  24. ^ https://cargo.kai.id/produk/komoditi
  25. ^ https://www.merdeka.com/peristiwa/17-tahun-berhenti-kereta-api-pupuk-di-cilacap-kembali-diaktifkan.html
  26. ^ https://cargo.kai.id/produk/pupuk
  27. ^ http://www.kalogistics.co.id/layanan_product/kurir-dan-kargo
  28. ^ Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010 tentang Standar Spesifikasi Teknis Penomoran Sarana Perkeretaapian
  29. ^ Sejumlah model lokomotif didasarkan Diesel Locomotive Roster
  30. ^ [1]

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Pembagian wilayah operasional Kereta Api Indonesia