Premanisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Wrabyapta (bicara | kontrib)
Vrijman
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Preman}}
{{redirect|Preman}}
'''Premanisme''' (berasal dari berbagai bahasa asing yakni Pre= belum/sebelum; Man= Manusia, orang; Isme=aliran
'''Premanisme''' (berasal dari bahasa Belanda yakni Vrij= bebas; Man= orang; Isme=aliran


berarti aliran sebelum jaman manusia alias jaman purbakala/ primitif. Premanisme dianggap sebagai bentuk keprimitifan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana para pelaku secara barbar melakukan pemerasan, pemalakan, perampokan, pengancaman, dan perzinahan dengan para korabannya. Preman biasanya memakai senjata tajam seperti pisau atau parang untuk mengintimidasi korbannya. Namun tidak jarang juga memakai senjata api.
berarti aliran sebelum jaman manusia alias jaman purbakala/ primitif. Premanisme dianggap sebagai bentuk keprimitifan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana para pelaku secara barbar melakukan pemerasan, pemalakan, perampokan, pengancaman, dan perzinahan dengan para korabannya. Preman biasanya memakai senjata tajam seperti pisau atau parang untuk mengintimidasi korbannya. Namun tidak jarang juga memakai senjata api.

Revisi per 15 Juli 2019 16.50

Premanisme (berasal dari bahasa Belanda yakni Vrij= bebas; Man= orang; Isme=aliran

berarti aliran sebelum jaman manusia alias jaman purbakala/ primitif. Premanisme dianggap sebagai bentuk keprimitifan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana para pelaku secara barbar melakukan pemerasan, pemalakan, perampokan, pengancaman, dan perzinahan dengan para korabannya. Preman biasanya memakai senjata tajam seperti pisau atau parang untuk mengintimidasi korbannya. Namun tidak jarang juga memakai senjata api.

Ada pula tipe preman yang mencatut nama orang kuat, penjabat, bangsawan, pemerintah, atau pengusaha kaya guna membuat korabannya semakin ketakutan.

Premanisme di Indonesia

Bukanan rahasia lagi bahwa tak hanya manusia yang menjadi pemakan daging. Hewan lain juga melakukan kebiasaan yang sama. Meski banyak hewan yang memakan daging, hanya kera yang punya kebiasaan mirip manusia dengan menyukai bagian tertentu pada daging. Hal ini terkonfirmasi dalam sebuah penelitian terbaru. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan sekelompok simpanse di Taman Nasional Gombe, Tanzania yang punya kebiasaan mirip manusia tersebut. Sejak dipelajari pada 1960 oleh Jane Goodall, kelompok simpanse Kasekala tersebut memang telah teramati senang berburu monyet colobus merah. Baca juga: Terungkap, Inilah yang Membuat Kita Berbeda dengan Simpanse Tertarik dengan hal tersebut, Ian Gilby, seorang antropolog di Arizona State University memimpin penelitian proses perburuan ini. Gilby dan timnya kemudian memfilmkan anggota komunitas simpanse tersebut untuk mempelajari cara mereka berbagi daging.


  • Preman pensiun
  • Preman di pasar yang memungut pungutan liar dari lapak-lapak kakilima, yang bila ditolak akan berpengaruh terhadap dirusaknya lapak yang bersangkutan.
  • Preman berkedok sebagai tukang parkir di ATM, toko, dll, yang berpura-pura menaruh karcis/tanpa karsi di motor, sementara pemilik di depan motor/kendaraan itu sendiri.
  • Preman berkedok taksi di Stasiun Gambir, yang biasanya langsung mengambil barang-barang penumpang dan memasukkan ke bagasi taksi.
  • Preman derek Liar di jalan tol
  • Polisi-polisi cepek (pengatur lalu lintas palsu), yang justu sering membuat kemacetan
  • Wartawan yang terkadang suka memeras

Sering terjadi perkelahian antar preman karena memperebutkan wilayah garapan yang beberapa di antaranya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Preman di Indonesia makin lama makin sukar diberantas karena ekonomi yang semakin memburuk dan kolusi antar preman dan petugas keamanan setempat dengan mekanisme berbagi setoran.