Kedokteran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
'''Kedokteran''' ({{lang-en|medicine}}) adalah [[ilmu]] dan praktik dari [[diagnosis]], [[terapi|pengobatan]], dan [[Profilaksis|pencegahan]] [[penyakit]].<ref>{{cite encyclopedia |title=Medicine, n.1 |url= http://www.oed.com/view/Entry/115715?result=1&rskey=YZWqVc& |encyclopedia=OED Online |date=September 2014 |publisher=Oxford University Press |accessdate=8 Nov 2014}}</ref><ref>{{cite encyclopedia |title=Medicine |url= http://oxforddictionaries.com/definition/medicine?q=medicine |encyclopedia=[[Oxford Dictionaries Online]] |publisher=Oxford University Press |accessdate=8 Nov 2014}}</ref> Kata ''medicine'' berasal dari [[bahasa Latin]] ''medicus'', yang berarti "dokter".<ref>Etymology: {{lang-la|medicina}}, from ''ars medicina'' "the medical art", from ''medicus'' "physician". ([http://www.etymonline.com/index.php?term=medicine Etym.Online]) Cf. ''mederi'' "to heal", etym. "know the best course for," from [[Proto-Indo-European language|PIE]] base *med- "to measure, limit. Cf. [[Greek language|Greek]] ''medos'' "counsel, plan", [[Avestan language|Avestan]] ''vi-mad'' "physician"</ref><ref>[http://www.etymonline.com/index.php?term=medicine "Medicine"] ''Online Etymology Dictionary''</ref> Kedokteran meliputi berbagai praktik [[perawatan kesehatan]] yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan [[kesehatan]] dengan [[Profilaksis|pencegahan]] dan [[terapi|pengobatan]] [[penyakit]]. Kedokteran kontemporer menggunakan [[ilmu biomedis]], [[penelitian biomedis]], [[genetika medis|genetika]], dan [[teknologi medis]] untuk [[Diagnosis (medis)|mendiagnosis]], mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui [[obat-obatan]] atau [[bedah]], tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, [[psikoterapi]], [[splint (kedokteran)|''splint'' dan traksi eksternal]], [[peralatan medis]], [[produk medis biologis|biologis]], dan [[Radiasi (kedokteran)|radiasi pengionisasi]].<ref>{{cite web | url=http://dictionary.reference.com/browse/medicine | title=Dictionary, medicine | accessdate=2 Des 2013}}</ref>
'''Kedokteran''' ({{lang-en|medicine}}) adalah [[ilmu]] dan praktik dari [[diagnosis]], [[terapi|pengobatan]], dan [[Profilaksis|pencegahan]] [[penyakit]].<ref>{{cite encyclopedia |title=Medicine, n.1 |url= http://www.oed.com/view/Entry/115715?result=1&rskey=YZWqVc& |encyclopedia=OED Online |date=September 2014 |publisher=Oxford University Press |accessdate=8 Nov 2014}}</ref><ref>{{cite encyclopedia |title=Medicine |url= http://oxforddictionaries.com/definition/medicine?q=medicine |encyclopedia=[[Oxford Dictionaries Online]] |publisher=Oxford University Press |accessdate=8 Nov 2014}}</ref> Kata ''medicine'' berasal dari [[bahasa Latin]] ''medicus'', yang berarti "dokter".<ref>Etymology: {{lang-la|medicina}}, from ''ars medicina'' "the medical art", from ''medicus'' "physician". ([http://www.etymonline.com/index.php?term=medicine Etym.Online]) Cf. ''mederi'' "to heal", etym. "know the best course for," from [[Proto-Indo-European language|PIE]] base *med- "to measure, limit. Cf. [[Greek language|Greek]] ''medos'' "counsel, plan", [[Avestan language|Avestan]] ''vi-mad'' "physician"</ref><ref>[http://www.etymonline.com/index.php?term=medicine "Medicine"] ''Online Etymology Dictionary''</ref> Kedokteran meliputi berbagai praktik [[perawatan kesehatan]] yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan [[kesehatan]] dengan [[Profilaksis|pencegahan]] dan [[terapi|pengobatan]] [[penyakit]]. Kedokteran kontemporer menggunakan [[ilmu biomedis]], [[penelitian biomedis]], [[genetika medis|genetika]], dan [[teknologi medis]] untuk [[Diagnosis (medis)|mendiagnosis]], mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui [[obat-obatan]] atau [[bedah]], tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, [[psikoterapi]], [[splint (kedokteran)|''splint'' dan traksi eksternal]], [[peralatan medis]], [[produk medis biologis|biologis]], dan [[Radiasi (kedokteran)|radiasi pengionisasi]].<ref>{{cite web | url=http://dictionary.reference.com/browse/medicine | title=Dictionary, medicine | accessdate=2 Des 2013}}</ref>


Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni (area dari keterampilan dan pengetahuan) yang sering memiliki hubungan dengan keyakinan [[agama]] dan [[filsafat]] dari budaya lokal. Misalnya, seorang [[dukun]] akan menggunakan tanaman obat dan [[Doa|berdoa]] untuk kesembuhan, atau filsuf dan [[dokter]] kuno akan mengeluarkan darah menurut teori [[humoralisme]]. Dalam abad-abad terakhir, sejak [[Sejarah ilmu|munculnya ilmu pengetahuan modern]], kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik [[Ilmu dasar|dasar]] dan [[Ilmu terapan|terapan]], di bawah payung ''ilmu kedokteran''). Sedangkan teknik jahitan untuk [[Jahitan bedah|jahitan]] adalah seni yang dipelajari melalui praktek, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tingkat [[sitologi|sel]] dan [[Kedokteran molekuler|molekuler]] pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.
Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni (area dari keterampilan dan pengetahuan) yang sering memiliki hubungan dengan keyakinan [[agama]] dan [[filsafat]] dari budaya lokal. Misalnya, seorang [[dukun]] akan menggunakan tanaman obat dan [[Doa|berdoa]] untuk kesembuhan, atau filsuf dan [[dokter]] kuno akan mengeluarkan darah menurut teori [[humoralisme]]. Dalam abad-abad terakhir, sejak [[Sejarah ilmu|munculnya ilmu pengetahuan modern]], kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik [[Ilmu dasar|dasar]] dan [[Ilmu terapan|terapan]], di bawah payung ''ilmu kedokteran''). Sedangkan teknik jahitan untuk [[Jahitan bedah|jahitan]] adalah seni yang dipelajari melalui praktik, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tingkat [[sitologi|sel]] dan [[Kedokteran molekuler|molekuler]] pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.


Bentuk pra-ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai [[pengobatan tradisional]] dan [[pengobatan rakyat]]. Mereka tetap umum digunakan dengan atau sebagai ganti pengobatan ilmiah dan dengan demikian disebut [[pengobatan alternatif]]. Misalnya, bukti efektivitas [[akupunktur]] adalah "bervariasi dan tidak konsisten" untuk kondisi apapun,<ref name=Colquhoun2013>{{cite journal | last = Colquhoun | first = D | authorlink = David Colquhoun |author2= [[Steven Novella|Novella S]] | pmid = 23709076 | url = http://www.dcscience.net/Colquhoun-Novella-A&A-2013.pdf | format = PDF | title = Acupuncture is a theatrical placebo: the end of a myth | journal = Anesthesia & Analgesia | volume = 116 | issue = 6 | year = 2013 | pages = 1360–1363 | doi=10.1213/ANE.0b013e31828f2d5e}}</ref> tetapi umumnya aman bila dilakukan oleh praktisi yang terlatih.<ref name="nciacupuncture">{{cite web|title=Acupuncture (PDQ®)|url=http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/cam/acupuncture/healthprofessional/page6|publisher=[[National Cancer Institute]]|accessdate=15 Sep 2013}}</ref> Sebaliknya, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran disebut sebagai [[perdukunan]].
Bentuk pra-ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai [[pengobatan tradisional]] dan [[pengobatan rakyat]]. Mereka tetap umum digunakan dengan atau sebagai ganti pengobatan ilmiah dan dengan demikian disebut [[pengobatan alternatif]]. Misalnya, bukti efektivitas [[akupunktur]] adalah "bervariasi dan tidak konsisten" untuk kondisi apapun,<ref name=Colquhoun2013>{{cite journal | last = Colquhoun | first = D | authorlink = David Colquhoun |author2= [[Steven Novella|Novella S]] | pmid = 23709076 | url = http://www.dcscience.net/Colquhoun-Novella-A&A-2013.pdf | format = PDF | title = Acupuncture is a theatrical placebo: the end of a myth | journal = Anesthesia & Analgesia | volume = 116 | issue = 6 | year = 2013 | pages = 1360–1363 | doi=10.1213/ANE.0b013e31828f2d5e}}</ref> tetapi umumnya aman bila dilakukan oleh praktisi yang terlatih.<ref name="nciacupuncture">{{cite web|title=Acupuncture (PDQ®)|url=http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/cam/acupuncture/healthprofessional/page6|publisher=[[National Cancer Institute]]|accessdate=15 Sep 2013}}</ref> Sebaliknya, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran disebut sebagai [[perdukunan]].

Revisi per 14 Juli 2019 04.02

Tongkat Aesculapius, simbol umum yang melambangkan kedokteran.

Kedokteran (Inggris: medicine) adalah ilmu dan praktik dari diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit.[1][2] Kata medicine berasal dari bahasa Latin medicus, yang berarti "dokter".[3][4] Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit. Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis, penelitian biomedis, genetika, dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui obat-obatan atau bedah, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, psikoterapi, splint dan traksi eksternal, peralatan medis, biologis, dan radiasi pengionisasi.[5]

Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni (area dari keterampilan dan pengetahuan) yang sering memiliki hubungan dengan keyakinan agama dan filsafat dari budaya lokal. Misalnya, seorang dukun akan menggunakan tanaman obat dan berdoa untuk kesembuhan, atau filsuf dan dokter kuno akan mengeluarkan darah menurut teori humoralisme. Dalam abad-abad terakhir, sejak munculnya ilmu pengetahuan modern, kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik dasar dan terapan, di bawah payung ilmu kedokteran). Sedangkan teknik jahitan untuk jahitan adalah seni yang dipelajari melalui praktik, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tingkat sel dan molekuler pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.

Bentuk pra-ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai pengobatan tradisional dan pengobatan rakyat. Mereka tetap umum digunakan dengan atau sebagai ganti pengobatan ilmiah dan dengan demikian disebut pengobatan alternatif. Misalnya, bukti efektivitas akupunktur adalah "bervariasi dan tidak konsisten" untuk kondisi apapun,[6] tetapi umumnya aman bila dilakukan oleh praktisi yang terlatih.[7] Sebaliknya, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran disebut sebagai perdukunan.

Ikhtisar

Praktik kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran–lazimnya dokter, dan kelompok profesi kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi. Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktikkan ilmu kedokteran secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait. Profesi kedokteran adalah struktur sosial, dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal, dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara, dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak mempraktikkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.

Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat.

Sistem kedokteran, dan praktik perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai masyarakat manusia sedikitnya sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem-sistem ini telah berkembang dalam berbagai cara, dan berbagai budaya serta daerah yang berbeda. Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran modern pada umumnya adalah tradisi kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal zaman modern. Berbagai tindakan pengobatan, dan kesehatan tradisional masih dipraktikkan di seluruh dunia, di mana sebagian besar dianggap terpisah, dan berbeda dari kedokteran Barat, yang juga disebut biomedis atau tradisi Hippokrates.

Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi Ayurveda dari India, dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali dipraktikkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau bahkan bertentangan.

Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktik kesehatan yang dikhususkan untuk spesies hewan, dan merupakan ilmu kedokteran lainnya selain untuk manusia.

Sejarah

Seorang dokter sedang merawat pasiennya. Museum Louvre, Paris, Prancis.
Ampul obat

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal, dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18, dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow), dan Prancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani, dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya, dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).

Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif, dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.

Kini, ilmu genetika telah memengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.

Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.

Praktik kedokteran

Praktik kedokteran mengombinasikan sains, dan seni. Sains, dan teknologi adalah bukti dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat, dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.

Pusat dari praktik kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien, dan dokter yang dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dideritanya.

Dalam praktik, seorang dokter harus:

  • membangun relasi dengan pasien
  • mengumpulkan data (riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium atau citra medis)
  • menganalisis data
  • membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
  • merawat pasien
  • memantau, dan menilai jalannya perawatan, dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan.

Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang berkedudukan dalam hukum.[8]

Relasi pasien-dokter

Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul pada ruangan praktik

Relasi pasien, dan dokter adalah proses utama dari praktik kedokteran. Terdapat banyak pandangan mengenai hubungan relasi ini.

Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien; maka dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien, dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.

Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa kelainan dari sisi anatomi, dan faalnya), dan psikologi (pikiran, dan perilaku). Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. Artinya, konteks sosial politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres, kepercayaan) harus turut dipertimbangkan, dan kadang-kadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis, dan perawatan berikutnya.

Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda) kepada dokter, yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda klinis tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya pada diri pasien, dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien, dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang berarti guru).

Relasi dokter, dan pasien dapat dianalisis dari pandangan masalah etika. Banyak nilai, dan masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral. Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan, dan tuntutan terhadap hak otonomi pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.

Relasi, dan proses praktik juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri, dan membawa keuntungan serta kerugian bagi pasien.

Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran perusahaan asuransi seiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara (seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan medis.

Kualitas relasi pasien, dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati, kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit, dan kehidupan, ketersediaan waktu yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian baik.

Relasi kian kompleks di luar ruang praktik pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter, dan pasien, namun juga dengan pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.

Kecakapan klinis

Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium atau citra medis, analisis data, dan penentuan diagnosis, dan perencanaan perawatan atau pengobatan.[9]

Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:

  • Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis dari tanda-tanda, dan klasifikasi dari setiap tanda.
  • Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan, hobi, dan lainnya.
  • Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter, termasuk alergi.
  • Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi, alergi yang pernah diderita.
  • Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan (traktus digestivus), dan lainnya.
  • Riwayat sosial Ekonomi
    • Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien, dan (SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat, tembakau, dan alkohol.
  • Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang pernah diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik). Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan kadang-kadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium kadang-kadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.

Pemeriksaan fisik mencakup:

Hasil laboratorium, dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.

Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.

Cabang ilmu kedokteran

Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi, dan psikologi, walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan ilmu kedokteran.

Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut pasca sarjana), dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi, dan gelarnya beragam di tiap negara.

Spesialiasi diagnostik

  • Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan teknik laboratorium untuk membuat diagnosis, dan manajemen pasien. Di Amerika Serikat, layanan ini berada di bawah pengawasan seorang patologis (ahli patologi). Orang yang dapat bekerja di bidang ini adalah staf yang paham akan teknologi kedokteran, di Indonesia Laboratorium patologi ini ada 2:
  1. Patologi klinik
  2. Patologi anatomi

Disiplin ilmu pre-klinis

  • Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur, dan organisasi tubuh manusia
  • Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ, dan sistem organ serta interaksinya dalam tubuh manusia
  • Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia
  • Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik, dan fungsi jaringan pembentuk, dan penyusun organ, dan sistem organ dalam tubuh manusia
  • Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi, dan efeknya terhadap tubuh manusia
  • Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik, dan makroskopik berbagai organ, dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
  • Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
  • Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit
  • Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba

Disiplin ilmu klinis

Cakupan antardisipliner

Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di Indonesia.

Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia

Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.

Pendidikan kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat.

Pendidikan, dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir semuanya pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.

Di Indonesia, pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas. Mahasiswa harus menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang dokter, mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama 1,5 tahun. Ketika telah diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) pemerintah untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah ditentukan. Seorang dokter umum dapat mengambil pendidikan spesialisasi sesuai pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia menganut sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem based Learning (PBL).

Konsil Kedokteran Indonesia

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran, telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan, dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter, dan dokter gigi, yang terdiri atas Konsil Kedokteran, dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab kepada Presiden, dan berkedudukan di Ibu kota Negara Republik Indonesia.

KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter, dan dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter, dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter, dan dokter gigi, dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dokter, dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.

KKI mempunyai wewenang:

  • menyetujui, dan menolak permohonan registrasi dokter, dan dokter gigi,
  • menerbitkan, dan mencabut surat tanda registrasi dokter, dan dokter gigi,
  • mengesahkan standar kompetensi dokter, dan dokter gigi,
  • melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter, dan dokter gigi,
  • mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran, dan kedokteran gigi,
  • melakukan pembinaan bersama terhadap dokter, dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
  • melakukan pencatatan terhadap dokter, dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.

Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:

  • Konsil Kedokteran
  • Konsil Kedokteran Gigi.

Konsil Kedokteran, dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:

  • divisi registrasi,
  • divisi standar pendidikan profesi,
  • divisi pembinaan.

Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-unsur yang berasal dari:

  • Organisasi Profesi Kedokteran 2 orang,
  • Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang,
  • Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran 1 orang,
  • Asosiasi Institusi Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
  • Kolegium Kedokteran 1 orang,
  • Kolegium Kedokteran Gigi 1 orang,
  • Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan 2 orang,
  • Tokoh Masyarakat 3 orang,
  • Departemen Kesehatan 2 orang,
  • Departemen Pendidikan Nasional 2 orang.

Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan (pasal 84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).

Sertifikat Kompetensi bagi Dokter

Sertifikat Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007, dan belum mengajukan pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Proses pembuatan Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2007 (batas terakhir pengajuan STR ke KKI berdasarkan surat KKI No. KK. 01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi akan dikirim ke alamat korespondensi yang tercantum dalam formulir pendaftaran dengan Pos Tercatat.

Surat Tanda Registrasi (STR)

Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter, dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi, dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang memenuhi persyaratan, dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi, dan penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR). Surat Tanda Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter, dan dokter gigi.

Pengobatan tradisional

Pengobatan tradisional (traditional medicine, juga dikenal sebagai pengobatan rakyat (folk medicine) atau indigenous medicine) terdiri dari sistem pengetahuan yang berkembang dari generasi ke generasi dalam berbagai masyarakat sebelum diperkenalkannya kedokteran modern. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan pengobatan tradisional sebagai "total dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik yang didasarkan pada teori, kepercayaan, dan pengalaman yang berasal dari berbagai budaya, baik yang dapat dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan dan juga dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental."[10]

Di beberapa negara Asia dan Afrika, hingga 80% dari populasi bergantung pada pengobatan tradisional untuk kebutuhan perawatan kesehatan primer mereka. Ketika diadopsi di luar budaya tradisionalnya, pengobatan tradisional sering disebut pengobatan alternatif.[10] Praktik-praktik yang dikenal sebagai pengobatan tradisional mencakup Ayurveda, pengobatan Siddha, Unani, pengobatan Iran kuno, pengobatan tradisional Iran, pengobatan Islam, pengobatan tradisional Tiongkok, pengobatan tradisional Korea, akupunktur, Muti, Ifá, dan pengobatan tradisional Afrika.

Namun, WHO mencatat bahwa "penggunaan obat-obatan atau praktik tradisional yang tidak tepat dapat memiliki efek negatif atau berbahaya" dan bahwa "penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kemanjuran dan keamanan" beberapa praktik dan tanaman obat yang digunakan oleh sistem pengobatan tradisional.[10] Garis antara pengobatan alternatif dan perdukunan adalah subjek yang diperdebatkan.

Pengobatan tradisional dapat mencakup aspek formal dari pengobatan rakyat, yaitu pengobatan jangka panjang yang diturunkan dan dipraktikkan oleh orang awam. Pengobatan rakyat terdiri dari praktik penyembuhan dan gagasan fisiologi tubuh dan preservasi kesehatan yang diketahui oleh sebagian orang dalam suatu budaya, ditransmisikan secara informal sebagai pengetahuan umum, dan dipraktikkan atau diterapkan oleh siapa pun dalam budaya yang memiliki pengalaman sebelumnya.[11] Pengobatan tradisional juga dapat disebut sebagai pengobatan rakyat, pengobatan alternatif, indigenous medicine, atau pengobatan alami. Istilah-istilah ini sering dianggap dapat dipertukarkan, meskipun beberapa penulis mungkin lebih suka memakai salah satu atau yang lain karena nuansa tertentu yang mungkin ingin mereka sorot. Faktanya, dari istilah-istilah ini mungkin hanya pengobatan rakyat dan indigenous medicine yang memiliki arti yang sama dengan pengobatan tradisional, sementara yang lain harus dipahami dalam konteks modern.[12]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Medicine, n.1". OED Online. Oxford University Press. September 2014. Diakses tanggal 8 Nov 2014. 
  2. ^ "Medicine". Oxford Dictionaries Online. Oxford University Press. Diakses tanggal 8 Nov 2014. 
  3. ^ Etymology: bahasa Latin: medicina, from ars medicina "the medical art", from medicus "physician". (Etym.Online) Cf. mederi "to heal", etym. "know the best course for," from PIE base *med- "to measure, limit. Cf. Greek medos "counsel, plan", Avestan vi-mad "physician"
  4. ^ "Medicine" Online Etymology Dictionary
  5. ^ "Dictionary, medicine". Diakses tanggal 2 Des 2013. 
  6. ^ Colquhoun, D; Novella S (2013). "Acupuncture is a theatrical placebo: the end of a myth" (PDF). Anesthesia & Analgesia. 116 (6): 1360–1363. doi:10.1213/ANE.0b013e31828f2d5e. PMID 23709076. 
  7. ^ "Acupuncture (PDQ®)". National Cancer Institute. Diakses tanggal 15 Sep 2013. 
  8. ^ AHIMA e-HIM Work Group on the Legal Health Record. (2005). "Update: Guidelines for Defining the Legal Health Record for Disclosure Purposes". Journal of AHIMA. 78 (8): 64A–G. 
  9. ^ Coulehan JL, Block MR (2005). The Medical Interview: Mastering Skills for Clinical Practice (edisi ke-5th ed.). F. A. Davis. ISBN 0-8036-1246-X. 
  10. ^ a b c "Traditional Medicine: Definitions". World Health Organization. 2008-12-01. Diakses tanggal 2014-04-20. 
  11. ^ Acharya, Deepak; Anshu, Shrivastava (2008). Indigenous Herbal Medicines: Tribal Formulations and Traditional Herbal Practices. Jaipur, India: Aavishkar Publishers Distributor. hlm. 440. ISBN 978-81-7910-252-7. 
  12. ^ National Center for Complementary and Integrative Health: What is CAM

Pranala luar