Urim dan Tumim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jagawana (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
Urim dan Tumim adalah alat bantu yang dipercaya oleh orang-orang Kritiani digunakan oleh para Imam pada Zaman dahulu yang sesuai diterangkan dalam Alkitab. alat bantu ini dipercaya sebagai salah satu dari perlengkapan pakaian para Imam yang melayani Tuhan (atau orang Kristiani katakan Allah Bapa), terutama bagi mereka yang melayani untuk Bait Suci ataupun Kemah-Kemah Suci. Urim dan Tumim ini dipercaya digunakan oleh para keturunan Harun, seorang yang dipercaya sbagai Imam ketika Musa menjadi Nabi dan merupakan juru bicara bagi Musa terutama ketika Musa akan membawa keluar umat Israel dari penawanan Mesir. Urim dan Tumim ini dipercaya sebagai salah satu alat bantu yang telah diberikan Allah untuk menerima suatu jenis Wahyu dari Allah. Sebuah catatan kuno yang saat ini dipercaya sebagai sebuah Kitab Suci lain bagi sebuah kelompok agama yang dikenal sebagai kelompok mormonism menyatakan bahwa Urim dan Tumim ini juga telah diberikan oleh Allah kepada sekelompok orang lain yang dipercaya merupakan kelompok orang pertama yang mendiami Benua Amerika setelah pencerai beraian bangsa sesuai yang dipercaya dan dituliskan oleh Alkitab. Dalam tangan sekelompok orang ini, yang kemudian dikenal sebagai bangsa Yared, Urim dan Tumim ini juga digunakan sebagai sarana seperti yang dilakukan oleh para Imam di Yerusalem. Urim dan Tumim ini juga dipercaya kemudian sebagian disimpan oleh seorang yang dipercaya sebagai Nabi oleh sekelompok orang di Benua Amerika Kuno, bersama dengan catatan sejarah mereka yang kemudian ditemukan oleh Joseph Smith. Sekelompok orang yang sekarang dikenal sebagai orang-orang mormon percaya bahwa Joseph Smith setelah menerim penglihatan atau kunjungan dari Allah Bapa dan Putranya, Yesus Kristus, menemukan catatan kuno itu melalui petunjuk dari seorang Utusan Surgawi, Moroni, dan dia kemudian dipercaya menterjemahkan tulisan kuno itu dengan bantuan dari Roh Kudus melalui perantaraan Urim dan Tumim ini. Sekelompok agama lain, Kristen Katolik, juga mengklaim memiliki Urim dan Tumim ini di museum penyimpanan mereka yang merupakan warisan dari para Imam Yerusalem pada zaman dahulu. Mengenai bentuk dari Urim dan Tumim ini tidak dapat dijelaskan dengan baik karena beberapa orang pecaya ini berbentuk kantung dari kain khusus yang digunakan untuk perlengkapan pakaian para Imam zaman dahulu, beberapa orang lain pecaya ini berbentuk dua buah batu khusus yang diberikan oleh Allah dan masih banyak lagi cerita yang beredar mengenainya.
'''Urim dan Tumim''' adalah alat bantu yang dipercaya oleh orang-orang Kritiani digunakan oleh para Imam pada Zaman dahulu yang sesuai diterangkan dalam Alkitab. alat bantu ini dipercaya sebagai salah satu dari perlengkapan pakaian para Imam yang melayani Tuhan (atau orang Kristiani katakan Allah Bapa), terutama bagi mereka yang melayani untuk Bait Suci ataupun Kemah-Kemah Suci. Urim dan Tumim ini dipercaya digunakan oleh para keturunan Harun, seorang yang dipercaya sbagai Imam ketika Musa menjadi Nabi dan merupakan juru bicara bagi Musa terutama ketika Musa akan membawa keluar umat Israel dari penawanan Mesir. Urim dan Tumim ini dipercaya sebagai salah satu alat bantu yang telah diberikan Allah untuk menerima suatu jenis Wahyu dari Allah. Sebuah catatan kuno yang saat ini dipercaya sebagai sebuah Kitab Suci lain bagi sebuah kelompok agama yang dikenal sebagai kelompok mormonism menyatakan bahwa Urim dan Tumim ini juga telah diberikan oleh Allah kepada sekelompok orang lain yang dipercaya merupakan kelompok orang pertama yang mendiami Benua Amerika setelah pencerai beraian bangsa sesuai yang dipercaya dan dituliskan oleh Alkitab. Dalam tangan sekelompok orang ini, yang kemudian dikenal sebagai bangsa Yared, Urim dan Tumim ini juga digunakan sebagai sarana seperti yang dilakukan oleh para Imam di Yerusalem. Urim dan Tumim ini juga dipercaya kemudian sebagian disimpan oleh seorang yang dipercaya sebagai Nabi oleh sekelompok orang di Benua Amerika Kuno, bersama dengan catatan sejarah mereka yang kemudian ditemukan oleh Joseph Smith. Sekelompok orang yang sekarang dikenal sebagai orang-orang mormon percaya bahwa Joseph Smith setelah menerim penglihatan atau kunjungan dari Allah Bapa dan Putranya, Yesus Kristus, menemukan catatan kuno itu melalui petunjuk dari seorang Utusan Surgawi, Moroni, dan dia kemudian dipercaya menterjemahkan tulisan kuno itu dengan bantuan dari Roh Kudus melalui perantaraan Urim dan Tumim ini. Sekelompok agama lain, Kristen Katolik, juga mengklaim memiliki Urim dan Tumim ini di museum penyimpanan mereka yang merupakan warisan dari para Imam Yerusalem pada zaman dahulu. Mengenai bentuk dari Urim dan Tumim ini tidak dapat dijelaskan dengan baik karena beberapa orang pecaya ini berbentuk kantung dari kain khusus yang digunakan untuk perlengkapan pakaian para Imam zaman dahulu, beberapa orang lain pecaya ini berbentuk dua buah batu khusus yang diberikan oleh Allah dan masih banyak lagi cerita yang beredar mengenainya.

[[en:Urim and Thummim]]

Revisi per 26 Juni 2008 10.21

Urim dan Tumim adalah alat bantu yang dipercaya oleh orang-orang Kritiani digunakan oleh para Imam pada Zaman dahulu yang sesuai diterangkan dalam Alkitab. alat bantu ini dipercaya sebagai salah satu dari perlengkapan pakaian para Imam yang melayani Tuhan (atau orang Kristiani katakan Allah Bapa), terutama bagi mereka yang melayani untuk Bait Suci ataupun Kemah-Kemah Suci. Urim dan Tumim ini dipercaya digunakan oleh para keturunan Harun, seorang yang dipercaya sbagai Imam ketika Musa menjadi Nabi dan merupakan juru bicara bagi Musa terutama ketika Musa akan membawa keluar umat Israel dari penawanan Mesir. Urim dan Tumim ini dipercaya sebagai salah satu alat bantu yang telah diberikan Allah untuk menerima suatu jenis Wahyu dari Allah. Sebuah catatan kuno yang saat ini dipercaya sebagai sebuah Kitab Suci lain bagi sebuah kelompok agama yang dikenal sebagai kelompok mormonism menyatakan bahwa Urim dan Tumim ini juga telah diberikan oleh Allah kepada sekelompok orang lain yang dipercaya merupakan kelompok orang pertama yang mendiami Benua Amerika setelah pencerai beraian bangsa sesuai yang dipercaya dan dituliskan oleh Alkitab. Dalam tangan sekelompok orang ini, yang kemudian dikenal sebagai bangsa Yared, Urim dan Tumim ini juga digunakan sebagai sarana seperti yang dilakukan oleh para Imam di Yerusalem. Urim dan Tumim ini juga dipercaya kemudian sebagian disimpan oleh seorang yang dipercaya sebagai Nabi oleh sekelompok orang di Benua Amerika Kuno, bersama dengan catatan sejarah mereka yang kemudian ditemukan oleh Joseph Smith. Sekelompok orang yang sekarang dikenal sebagai orang-orang mormon percaya bahwa Joseph Smith setelah menerim penglihatan atau kunjungan dari Allah Bapa dan Putranya, Yesus Kristus, menemukan catatan kuno itu melalui petunjuk dari seorang Utusan Surgawi, Moroni, dan dia kemudian dipercaya menterjemahkan tulisan kuno itu dengan bantuan dari Roh Kudus melalui perantaraan Urim dan Tumim ini. Sekelompok agama lain, Kristen Katolik, juga mengklaim memiliki Urim dan Tumim ini di museum penyimpanan mereka yang merupakan warisan dari para Imam Yerusalem pada zaman dahulu. Mengenai bentuk dari Urim dan Tumim ini tidak dapat dijelaskan dengan baik karena beberapa orang pecaya ini berbentuk kantung dari kain khusus yang digunakan untuk perlengkapan pakaian para Imam zaman dahulu, beberapa orang lain pecaya ini berbentuk dua buah batu khusus yang diberikan oleh Allah dan masih banyak lagi cerita yang beredar mengenainya.