Samudra Hindia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Antartika → Antarktika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 19: Baris 19:


== Negara yang berbatasan ==
== Negara yang berbatasan ==
Negara yang memiliki garis pantai yang berbatas dengan Samudra Hindia dan cabang-cabang lautnya adalah :
Negara yang memiliki garis pantai yang berbatas dengan Samudra Hindia dan cabang-cabang lautnya adalah:


=== Afrika ===
=== Afrika ===

Revisi per 15 Juni 2019 06.37

Samudra Hindia atau Samudra India adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air Bumi. Di utara dibatasi oleh selatan Asia; di barat oleh Jazirah Arabia dan Afrika; di timur oleh Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, dan Australia; di selatan oleh Antarktika. Samudra ini dipisahkan dengan Samudra Atlantik oleh 20° timur meridian, dan dengan Samudra Pasifik oleh 147° timur meridian. Samudra Hindia atau Samudra India adalah satu-satunya samudra yang menggunakan nama negara yaitu India[1].

Data

Area

Panjang Pantai: 66.526 km

Titik ketinggian:

  • titik terdalam: Palung Jawa -7.258 m
  • titik terdangkal: permukaan laut 0 m

Pelabuhan: Calcutta (India), Chennai (Madras; India), Colombo (Sri Lanka), Durban (Afrika Selatan), Jakarta (Indonesia), Lampung, Aceh, Padang, Medan, Republik Indonesia,Karachi (Pakistan), Fremantle (Australia), Mumbai (Bombay; India), Teluk Richards (Afrika Selatan)

Negara yang berbatasan

Negara yang memiliki garis pantai yang berbatas dengan Samudra Hindia dan cabang-cabang lautnya adalah:

Afrika

2
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.

Asia

2
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.

Eropa

Oseania

Mitologi Jawa

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, sosok Ratu Laut Selatan merupakan sosok agung yang dimuliakan dan dihormati dalam mitologi Jawa. Karena orang Jawa mengenal sebuah istilah "telu-teluning atunggal" yaitu tiga sosok yang menjadi satu kekuatan. Yaitu, Eyang Resi Projopati, Panembahan Senopati, dan Ratu Kidul. Panembahan merupakan pendiri kerajaan Mataram Islam, yang dipertemukan oleh Ratu Kidul ketika bertiwikrama sesuai arahan Sunan Kalijaga guna memenuhi wangsit yang diterimanya membangun sebuah keraton yang sebelumnya sebuah hutan dengan nama "alas mentaok" (kini Kotagede di Daerah Istimewa Yogyakarta). Pada proses bertapa, diceritakan semua alam menjadi kacau, ombak besar, hujan badai, gempa, dan gunung meletus. Ratu Kidul setuju membantu dan melindungi Kerajaan Mataram, dan bahkan dipercaya menjadi "istri spiritual" bagi Raja-raja trah Mataram Islam.[butuh rujukan]

Tsunami 2004

Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatra Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Daftar pustaka

  • Braun, D., The Indian Ocean (1983)
  • Chandra, S., ed., The Indian Ocean (1987);
  • Chaudhuri, K. N., Trade and Civilization in the Indian Ocean (1985);
  • Cousteau, Jacques-Yves, and Diole, Philippe, Life and Death in a Coral Sea (1971);
  • Cubitt, Gerald, Islands of the Indian Ocean (1975);
  • Das Gupta, A., and Pearson, M.N., India and the Indian Ocean (1987);
  • Dowdy, W. L., and Trood, R., eds., The Indian Ocean (1985);
  • Kerr, A., ed., Resources and Development in the Indian Ocean Region (1981);
  • Nairn, A. E., and Stehli, F. G., eds., The Ocean Basins and Margins, Vol. 6: The Indian Ocean (1982);
  • Ostheimer, John M., ed., The Politics of the Western Indian Ocean Islands (1975);
  • Toussaint, Auguste, The History of the Indian Ocean, trans. by June Guicharnaud (1966).

Referensi

Lihat pula