Pondok Modern Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Walikota → Wali kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 80: Baris 80:
=== Badan Wakaf ===
=== Badan Wakaf ===
[[Berkas:BW PMDG.jpg|jmpl|Anggota Badan Wakaf PMDG 2014–2019|pra=Special:FilePath/BW_PMDG.jpg]]
[[Berkas:BW PMDG.jpg|jmpl|Anggota Badan Wakaf PMDG 2014–2019|pra=Special:FilePath/BW_PMDG.jpg]]
Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggung jawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di PMDG. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni KMI PMDG yang dipilih setiap 5 tahun sekali.<ref>Masruchin. (2014). ''Wakaf Produktif dan Kemandirian Pesantren'' : ''Studi tentang Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor''. Tesis S2. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel | http://digilib.uinsby.ac.id/895/</ref>
Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggung jawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di PMDG. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni KMI PMDG yang dipilih setiap 5 tahun sekali.<ref>Masruchin. (2014). ''Wakaf Produktif dan Kemandirian Pesantren'': ''Studi tentang Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor''. Tesis S2. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel | http://digilib.uinsby.ac.id/895/</ref>


Berikut adalah susunan anggota Badan Wakaf PMDG Periode 2014–2019:<ref name="Masqon, Dihyatun 2015"/>
Berikut adalah susunan anggota Badan Wakaf PMDG Periode 2014–2019:<ref name="Masqon, Dihyatun 2015"/>

Revisi per 14 Juni 2019 22.03

Pondok Modern Darussalam Gontor
Alamat

,
Situs webwww.gontor.ac.id
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan20 September 1926
12 Rabiul Awwal 1345
PendiriK.H. Ahmad Sahal
K.H. Zainudin Fananie
K.H. Imam Zarkasyi
PimpinanDr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi
K.H. Hasan Abdullah Sahal
K.H. Syamsul Hadi Abdan
Kalender akademisHijriyah
Lain-lain
JulukanPMDG
Warna almamaterMerah, Hijau, Putih
Mars" Oh Pondokku"
Mars Darussalam
Moto
MotoBerbudi Tinggi
Berbadan Sehat
Berpengetahuan Luas
Berpikiran Bebas
Jumlah Santri ± 25.000[1]


Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo (PMDG) atau lebih dikenal dengan Pondok Modern Gontor (Jawa: ꦥꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀​ꦩꦺꦴꦝꦺꦉꦤ꧀​ꦢꦫꦸꦱ꧀ꦱꦭꦩ꧀​ꦒꦺꦴꦤ꧀ꦠꦺꦴꦂ, translit. Pondhok Modhèren Darussalam Gontor) adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren ini terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat[butuh rujukan]. Menurut laman resmi Gontor, disebutkan bahwa PMDG adalah lembaga pendidikan murni yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apapun.[2]

Sejarah

Pondok Tegalsari

Berkas:Masjid tegalsari.jpg
Masjid Tegalsari warisan Kyai Ageng Hasan Besari

Cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada abad ke-18, saat Kyai Ageng Hasan Besari mendirikan Pondok Tegalsari di Desa Jetis Ponorogo Jawa Timur (10 KM ke arah selatan kota Ponorogo). Pondok Tegalsari sangat termasyhur pada masanya, sehingga didatangi ribuan santri dari berbagai daerah di pelosok nusantara. Kepemimpinan Pondok Tegalsari berlangsung selama enam generasi.[3][4]

Pondok Tegalsari
Periode Nama Keterangan
Generasi 1 Kyai Ageng Hasan Besari w.1760
Generasi 2 Kyai Ilyas
Generasi 3 Kyai Hasan Yahya
Generasi 4 Kyai Hasan Besari II w. 1862
Generasi 5 Kyai Hasan Anom w. 1873
Generasi 6 Kyai Hasan Khalifah w. 1883

Pada pertengahan abad ke-19 yaitu pada masa Kyai Hasan Khalifah, Pondok Tegalsari mulai mengalami kemunduran. Pada saat itu, dia mempunyai seorang santri kesayangan bernama R.M. Sulaiman Djamaluddin, seorang keturunan Keraton Kasepuhan Cirebon. Kyai Hasan Khalifah kemudian menikahkan putri bungsunya Oemijatin (dikenal dengan Nyai Sulaiman) dengan R.M. Sulaiman Djamaluddin dan mereka diberi tugas mendirikan pesantren baru untuk meneruskan Pondok Tegalsari, yang di kemudian hari pesantren baru ini dikenal dengan Pondok Gontor Lama.[5]

Pondok Gontor Lama

Berbekal 40 santri yang dibawa dari Pondok Tegalsari, Kyai R.M. Sulaiman Djamaluddin bersama istrinya mendirikan Pondok Gontor Lama di sebuah tempat yang terletak ± 3 kilometer sebelah timur Tegalsari dan 11 kilometer ke arah tenggara dari kota Ponorogo. Pada saat itu, Gontor masih merupakan hutan dan kerap kali dijadikan persembunyian perampok, penjahat, dan penyamun. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama berlangsung selama tiga generasi:

  • Generasi 1: Kyai R.M. Sulaiman Djamaluddin (pendiri Pondok Gontor Lama)
  • Generasi 2: Kyai Archam Anom Besari (putra Kyai R.M. Sulaiman)
  • Generasi 3: Kyai Santoso Anom Besari (putra Kyai Archam Anom Besari)

Kyai Santoso Anom Besari menikah dengan Rr. Sudarmi, keturunan R.M. Sosrodiningrat (Bupati Madiun). Kyai Santoso Anom wafat pada tahun 1918 di usia muda dan meninggalkan 7 anak yang masih kecil. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama pun akhirnya berakhir, Di kemudian hari, tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari menghidupkan kembali Pondok Gontor Lama dengan memperbarui dan meningkatkan sistem serta kurikulumnya.[6]

Pondok Modern Darussalam Gontor

Berkas:Trimurti PMDG.png
Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor

Setelah menuntut ilmu di berbagai pesantren tradisional dan lembaga modern, tiga orang putra Kyai Santoso Anom akhirnya kembali ke Gontor dan pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi SAW, mereka mengikrarkan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Ketiganya dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu:

Pada tanggal 12 Oktober 1958 bertepatan dengan 28 Rabi’ul Awwal 1378, Trimurti mewakafkan PMDG kepada Umat Islam. Sebuah pengorbanan kepemilikan pribadi demi kemaslahatan umat. Pihak penerima amanat diwakili oleh 15 anggota alumni Gontor (IKPM) yang kemudian menjadi Badan Wakaf PMDG.[7]

Badan Wakaf, pimpinan dan lembaga

Badan Wakaf

Berkas:BW PMDG.jpg
Anggota Badan Wakaf PMDG 2014–2019

Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggung jawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di PMDG. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni KMI PMDG yang dipilih setiap 5 tahun sekali.[8]

Berikut adalah susunan anggota Badan Wakaf PMDG Periode 2014–2019:[3] Ketua: K.H. Kafrawi Ridwan, M.A.
Anggota: K.H. Rusydi Bey Fannani, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Akrim Mariyat, K.H. Syamsul Hadi Abdan, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A, K.H. M. Abdul Aziz Asyhuri, K.H. Muhammad Dawam Saleh, Prof. Dr. Aflatun Muchtar, K.H. Abdullah Said Baharmus, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Dr. Hidayat Nurwahid, K.H. Masyhudi Subari, dan K.H. Mohammad Masruh bin Ahmad.

Pimpinan

Berkas:Pimpinan PMDG.jpg
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor

Untuk tugas dan kewajiban keseharian amanat ini dijalankan oleh Pimpinan Pondok. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah badan eksekutif (setelah wafatnya para pendiri Pondok) yang dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Pimpinan Pondok adalah mandataris Badan Wakaf yang mendapatkan amanah untuk menjalankan keputusan-keputusan Badan Wakaf dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf PMDG. Pimpinan PMDG, di samping memimpin lembaga-lembaga dan bagian-bagian di Balai Pendidikan PMDG, juga berkewajiban mengasuh para santri sesuai dengan sunnah Balai Pendidikan PMDG.

Dalam sidang pertamanya di 1985, sepeninggal Trimurti, Badan Wakaf menetapkan tiga Pimpinan Pondok untuk memimpin Gontor pasca-Trimurti. Ketiganya adalah K.H. Shoiman Luqmanul Hakim, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, dan K.H. Hasan Abdullah Sahal. Pada tahun 1999, K.H. Shoiman Luqmanul Hakim wafat, maka Badan Wakaf menunjuk K.H. Imam Badri sebagai penggantinya. Pada tahun 2006, K.H. Imam Badri wafat dan kemudian digantikan oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan.[9]

Saat ini pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dijabat oleh:

Lembaga-lembaga

Adapun lembaga-lembaga dan atau bagian-bagian yang dibawahi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah:

  • KMI (Kulliyatul Mu’allimin/Mu’allimat al-Islamiyah): Lembaga perguruan menengah dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah
  • UNIDA (Universitas Darussalam): Lembaga perguruan tinggi pesantren yang mempunyai 7 Fakultas dalam berbagai jenjang S1, S2 dan S3
  • Pengasuhan Santri membawahi: Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Koordinator Gugusdepan (Pramuka) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) UNIDA
  • YPPWPM (Yayasan Pemeliharaan & Perluasan Wakaf Pondok Modern): Lembaga penggalian dana, pemeliharaan, perluasan dan pengembangan aset
  • IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern): Organisasi resmi alumni Gontor

Di samping kelima lembaga di atas, ada bagian-bagian tertentu yang dibentuk untuk memperlancar proses pendidikan dan pengajaran di Pondok, yaitu:

  • PLMPM (Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat): pembinaan masyarakat
  • BPPMDG (Bagian Pembangunan Pondok Modern Darussalam Gontor): penangangan pergedungan
  • Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) "La Tansa": unit-unit usaha milik Pondok
  • BKSM (Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat): unit pelayanan kesehatan santri dan masyarakat

Sintesis dan orientasi

Sintesis dan orientasi Pondok Modern Darussalam Gontor meliputi semua nilai-nilai kepondokkan yang terpadu dan dinamis.[10][11][12]

Sintesis

Al-Azhar, salah satu sintesis Gontor

Pondok Modern Darussalam Gontor becermin pada lembaga-lembaga pendidikan internasional terkemuka guna mewujudkan sebuah lembaga pendidikan berkualitas. Empat lembaga pendidikan yang menjadi sintesis Pondok Modern Darussalam Gontor adalah:

  • Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, yang memiliki wakaf yang sangat luas sehingga mampu mengutus para ulama ke seluruh penjuru dunia, dan memberikan beasiswa bagi ribuan pelajar dari berbagai belahan dunia untuk belajar di Universitas tersebut.
  • Aligarh, terletak di India yang memiliki perhatian sangat besar terhadap perbaikan sistem pendidikan dan pengajaran.
  • Syanggit, di Mauritania, yang dihiasi kedermawanan dan keihlasan para pengasuhnya.
  • Santiniketan, di India, dengan segenap kesederhanaan, ketenangan dan kedamaiannya.

Orientasi

Orientasi Pondok Modern Darussalam Gontor adalah membentuk pribadi beriman, bertakwa, dan berakhlak karimah yang dapat mengabdi pada umat dengan penuh keihlasan dan berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat. Maka PMDG mencanangkan bahwa "Pendidikan lebih penting dari Pengajaran". Secara Garis besar arah dan tujuan pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor adalah:

  • Pendidikan Kemasyarakatan
  • Kesederhanaan
  • Tidak Berpartai
  • Menuntut ilmu karena Allah

Jenjang pendidikan

KMI (Kulliyatul Mu'allimin/Mu'allimat Al-Islamiyyah)

  • Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putra tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. KMI didirikan pada 19 Desember 1936, setelah Pondok Modern Darussalam Gontor berusia 10 tahun.
  • Kulliyatul Mu'allimat Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putri tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Pendirian KMI Pondok Gontor Putri merupakan wasiat para Pendiri PMDG. Maka sesuai keputusan Badan Wakaf PMDG, pada tanggal 7 Rabiul Awwal 1411, Pondok Modern Gontor Putri resmi didirikan di Mantingan, Ngawi. Pesantren putri ini berjarak 100 km dari Pondok Modern Gontor. Kurikulum dan program pembelajaran Gontor Putri serupa dengan KMI Gontor, dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah.

Universitas Darussalam

Berkas:Gedung UNIDA Gontor.jpg
Kampus Universitas Darussalam Gontor

Universitas Darussalam (UNIDA) adalah Perguruan Tinggi yang bersifat Pesantren di mana seluruh mahasiswa berada di dalam asrama kampus di bawah bimbingan rektor (sebagai kyai). UNIDA didirikan pada pada 1 Rajab 1383 / 17 November 1963 oleh Trimurti PMDG dan di bawah pengelolaan Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. Saat ini Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A menjabat sebagai Rektor dan mengelola berbagai fakultas dalam berbagai strata pendidikan, yaitu:

  • Fakultas Ushuluddin: Perbandingaķn Agama, Akidah dan Filsafat Islam, Ilmu al-Quran dan Tafsir
  • Fakultas Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab
  • Fakultas Syariah: Perbandingan Madzhab dan Hukum, Hukum Ekonomi Islam
  • Fakultas Ekonomi dan Manajemen: Ekonomi Islam, Manajemen Bisnis
  • Fakultas Humaniora: Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi
  • Fakultas Ilmu Kesehatan: Farmasi, Ilmu Gizi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Fakultas Sains dan Teknologi: Teknik Informatika, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian

Kurikulum

Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama (boarding school) yang memadukan model pesantren klasik/salaf dengan kurikulum modern. Model pesantren ditujukan agar "segala yang dilihat, didengar, dan diperhatikan santri di pondok ini adalah untuk pendidikan".[13] Sedangkan kurikulum modern ditampilkan melalui integralnya pendidikan agama dan pendidikan umum, antara tarbiyah dan ta'lim; sehingga menghasilkan ciri modern yaitu berpikir integral, berpikiran maju, tidak dikotomis, adil dan menghargai efisiensi waktu.[14]

Materi kependidikan

Keimanan, Keislaman, Akhlak Karimah, Keilmuan, Kewarganegaraan, Kesenian & Keterampilan, Kewirausahaan, Dakwah & Kemasyarakatan, Kepemimpinan, Manajemen, Keguruan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Kewanitaan (khusus pesantren putri)

Program pendidikan

  • Intra Kurikuler: Dirasah Arabiyah (Arabic Studies), Dirasah Islamiyah (Islamic Studies), Keguruan, Bahasa Inggris, Ilmu Pasti, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kewarganegaraan (Keindonesiaan)
  • Ko Kurikuler: Ibadah amaliyah sehari-hari, Extensive Learning (belajar tutorial), kajian kitab, pembinaan bahasa asing, pidato/diskusi 3 bahasa, penerbitan, seminar, dll.), Praktik dan Bimbingan (mengajar, etiket/sopan santun, dakwah)
  • Ekstra Kurikuler: Latihan dan praktik berorganisasi (leadership, administrasi dan manajemen), latihan dan kursus-kursus (kepramukaan, keterampilan, kesenian, kesehatan, pidato/ diskusi 3 bahasa, olahraga, koperasi dan kewirausahaan, & sadar lingkungan), dinamika kelompok wajib & atau pilihan/minat

Pondok cabang dan pondok alumni

Pondok cabang

Mengingat tingginya minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor dan keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor serta untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri yang ingin masuk di Pondok Modern Darussalam Gontor, akhirnya dibuka cabang-cabang Gontor di beberapa tempat:[3]

  • Pondok Modern Gontor 2 Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
  • Pondok Modern Gontor 3 "Darul Ma’rifat" Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
  • Pondok Modern Gontor 4 (Putri) terdiri dari:
    • Pondok Modern Gontor Putri 1 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor Putri 2 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor Putri 3 Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor Putri 4 Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    • Pondok Modern Gontor Putri 5 Dusun Bobosan, Desa Kemiri, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor Putri 6 "Ittahadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
    • Pondok Modern Gontor Putri 7 Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
  • Pondok Modern Gontor 5 "Darul Muttaqien" Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
  • Pondok Modern Gontor 6 "Darul Qiyam" Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Timur
  • Pondok Modern Gontor 7 "Riyadhatul Mujahidin" Desa Pudahoa, Kecamatan Landono, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Pondok Modern Gontor 8 Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung
  • Pondok Modern Gontor 9 Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
  • Pondok Modern Gontor 10 "Darul Amien" Desa Meunasah Baro, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
  • Pondok Modern Gontor 11 Talago Loweh, Desa Bubuh Limau, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatra Barat
  • Pondok Modern Gontor 12 Desa Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi
  • Pondok Modern Gontor 13 "Ittihadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
  • Pondok Modern Gontor 14 Desa Lubuk Jering, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau

Pondok alumni

Pesantren alumni Gontor tersebar di seluruh nusantara dan tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor. Menurut K.H. Hasan Abdullah Sahal, saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres pada 10 Maret 2016, Pesantren Alumni Gontor yang sudah terdata berjumlah 380 pesantren dan masih banyak lagi yang belum terdata.[15] Saat ini FPA Gontor diketuai oleh Dr. K.H. Zulkifli Muhadli.

Alumni

Referensi

  1. ^ (2015). Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor. Ponorogo: Gontor Press
  2. ^ "Tujuan Pendidikan dan Pengajaran". Gontor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  3. ^ a b c Masqon, Dihyatun. (2015). Buku Profil Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Gontor Press
  4. ^ Babad Perdikan Tegalsari
  5. ^ Pondok Tegalsari
  6. ^ Pondok Gontor Lama
  7. ^ Misbach. (1996). K.H. Imam Zarkasyi Dari Gontor Merintis Pondok Modern Praksisnya pada Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press
  8. ^ Masruchin. (2014). Wakaf Produktif dan Kemandirian Pesantren: Studi tentang Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor. Tesis S2. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel | http://digilib.uinsby.ac.id/895/
  9. ^ Zarkasyi, Abdullah Syukri. (2005). Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press
  10. ^ Sulaiman, Tasirun. (2008). Wisdom of Gontor. Jakarta: Mizan Publika
  11. ^ Aly, Hery Noer. (2008). Pemikiran K.H. Imam Zarkasyi, Praksisnya pada Pondok Modern Gontor. Disertasi S3. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
  12. ^ Fuadi, Ahmad. (2011). Negeri 5 Menara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  13. ^ "Kulliyyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyyah Gontor Putra". Gontor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  14. ^ "Modern". Gontor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  15. ^ "Wakil Presiden Menerima Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor". Portal Wapres RI. Diakses tanggal 30 Maret 2016. 

Pranala luar