Hikayat Abdullah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 13: Baris 13:
[[Berkas:AbdullahbinAbdulKadir-HikayatAbdullah-1849.jpg|ka|jmpl|Halaman dari Hikayat Abdullah edisi pertama.]]
[[Berkas:AbdullahbinAbdulKadir-HikayatAbdullah-1849.jpg|ka|jmpl|Halaman dari Hikayat Abdullah edisi pertama.]]


Naskah Hikayat Abdullah dalam bentuk manuskrip diselesaikan pada tahun [[1843]], namun edisi cetaknya baru diterbitkan pada [[1849]] di [[Singapura]] menggunakan [[cap batu]]. Keduanya menggunakan [[huruf Jawi]]. Edisi tahun 1849 ini sangat langka karena kebakaran di rumah Abdullah, tempat sebagian besar eksemplar edisi ini disimpan. Cetakan [[huruf Latin]] edisi ini mulai diterbitkan pada [[1903]]. Cetakan-cetakan ini terutama ditujukan sebagai bacaan pelajar di Singapura, [[Pulau Pinang]], dan [[Semenanjung Malaya]].
Naskah Hikayat Abdullah dalam bentuk manuskrip diselesaikan pada tahun [[1843]], tetapi edisi cetaknya baru diterbitkan pada [[1849]] di [[Singapura]] menggunakan [[cap batu]]. Keduanya menggunakan [[huruf Jawi]]. Edisi tahun 1849 ini sangat langka karena kebakaran di rumah Abdullah, tempat sebagian besar eksemplar edisi ini disimpan. Cetakan [[huruf Latin]] edisi ini mulai diterbitkan pada [[1903]]. Cetakan-cetakan ini terutama ditujukan sebagai bacaan pelajar di Singapura, [[Pulau Pinang]], dan [[Semenanjung Malaya]].


Pada tahun 1882 H. C. Klinkert menerbitkan edisi Hikayat Abdullah untuk digunakan sebagai bacaan rakyat [[Hindia Belanda]].
Pada tahun 1882 H. C. Klinkert menerbitkan edisi Hikayat Abdullah untuk digunakan sebagai bacaan rakyat [[Hindia Belanda]].

Revisi per 7 Juni 2019 21.54

Sebuah halaman Hikayat Abdullah dalam huruf Jawi.

Hikayat Abdullah bisa dikatakan merupakan sebuah otobiografi. Hal ini membuat hikayat ini istimewa dalam khazanah Sastra Melayu. Karya sastra ini ditulis pada pertengahan abad ke-19.

Abdullah yang bernama lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi adalah seseorang dari keluarga terpelajar. Ia merupakan seorang keturunan Arab, dari Yaman. Leluhurnya adalah guru agama dan guru bahasa Arab yang menetap di India Selatan, lalu beristrikan seorang Tamil. Lalu mereka pindah ke Malaka.

Abdullah sendiri juga lahir dan tinggal di Malaka. Istrinya juga seorang keturunan Tamil. Ayah Abdullah adalah seorang narasumber William Marsden[butuh rujukan], pakar bahasa Melayu dari Britania Raya dan penulis kitab Sejarah Sumatra ("History of Sumatra") yang masih dirujuk oleh banyak sejarahwan hingga sekarang.

Abdullah banyak menceritakan hal-hal yang menarik dari paruh pertama abad ke-19. Misalkan mengenai kota Malaka dan Singapura, beberapa tokoh seperti John Stamford Raffles, Lord Minto, Farquhar dan Timmerman Thijssen. Selain itu ia banyak sekali menceritakan tentang kehidupan sehari-hari bangsa Melayu kala itu.

Pengarang ini juga dikenal karena suka menulis karya sastra didaktis yang penuh dengan nasihat-nasihat.

Edisi

Halaman dari Hikayat Abdullah edisi pertama.

Naskah Hikayat Abdullah dalam bentuk manuskrip diselesaikan pada tahun 1843, tetapi edisi cetaknya baru diterbitkan pada 1849 di Singapura menggunakan cap batu. Keduanya menggunakan huruf Jawi. Edisi tahun 1849 ini sangat langka karena kebakaran di rumah Abdullah, tempat sebagian besar eksemplar edisi ini disimpan. Cetakan huruf Latin edisi ini mulai diterbitkan pada 1903. Cetakan-cetakan ini terutama ditujukan sebagai bacaan pelajar di Singapura, Pulau Pinang, dan Semenanjung Malaya.

Pada tahun 1882 H. C. Klinkert menerbitkan edisi Hikayat Abdullah untuk digunakan sebagai bacaan rakyat Hindia Belanda.

Raihoel Amar Datoek Besar dan R. Roolvink pada 1953 menerbitkan edisi huruf Latin berdasarkan edisi tahun 1849. Edisi ini menjadi bacaan yang disukai para sarjana, karena ditampilkan dengan teks yang diolah secara ilmiah.[1]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi Jilid 3 Hikayat Abdullah Amin Sweeney(ed). Kepustakaan Populer Gramedia

Pranala luar