Terjemahan Lama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 30: Baris 30:
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun [[1945]], pada tahun [[1952]] [[Lembaga Alkitab Belanda]] ([[Nederlandsch Bijbelgenootschap|NBG]]) memulai proyek penerjemahan baru ke dalam [[bahasa Indonesia]], sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sementara, Lembaga Alkitab Indonesia yang baru berdiri pada tanggal [[9 Februari]] [[1954]] memutuskan untuk menerbitkan terbitan darurat pada tahun 1958, yaitu gabungan Perjanjian Lama [[Klinkert]] (1879) dan Perjanjian Baru [[Bode]] (1938).
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun [[1945]], pada tahun [[1952]] [[Lembaga Alkitab Belanda]] ([[Nederlandsch Bijbelgenootschap|NBG]]) memulai proyek penerjemahan baru ke dalam [[bahasa Indonesia]], sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sementara, Lembaga Alkitab Indonesia yang baru berdiri pada tanggal [[9 Februari]] [[1954]] memutuskan untuk menerbitkan terbitan darurat pada tahun 1958, yaitu gabungan Perjanjian Lama [[Klinkert]] (1879) dan Perjanjian Baru [[Bode]] (1938).


Sementara itu, terjemahan baru yang dipersiapkan LAI akhirnya selesai pada tahun 1974 yang kemudian dikenal dengan nama [[Alkitab]] [[Terjemahan Baru]]. Jadi, walaupun Alkitab ini sekarang dikenal sebagai "Terjemahan Lama", namun nama itu belum digunakan sebelum Terjemahan Baru muncul pada tahun 1974. Istilah "Terjemahan Lama" barulah digunakan mulai tahun 1974 untuk membedakannya dengan Terjemahan Baru.
Sementara itu, terjemahan baru yang dipersiapkan LAI akhirnya selesai pada tahun 1974 yang kemudian dikenal dengan nama [[Alkitab]] [[Terjemahan Baru]]. Jadi, walaupun Alkitab ini sekarang dikenal sebagai "Terjemahan Lama", tetapi nama itu belum digunakan sebelum Terjemahan Baru muncul pada tahun 1974. Istilah "Terjemahan Lama" barulah digunakan mulai tahun 1974 untuk membedakannya dengan Terjemahan Baru.


Selama rentang waktu ketika [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] diterbitkan, terdapat sebuah terjemahan Perjanjian Baru lain yang diterbitkan di Indonesia, bukan oleh LAI, yaitu Perjanjian Baru [[Bouma]], sedangkan proyek penerjemahan Perjanjian Lama Groenen tidak berhasil diselesaikan.
Selama rentang waktu ketika [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] diterbitkan, terdapat sebuah terjemahan Perjanjian Baru lain yang diterbitkan di Indonesia, bukan oleh LAI, yaitu Perjanjian Baru [[Bouma]], sedangkan proyek penerjemahan Perjanjian Lama Groenen tidak berhasil diselesaikan.

Revisi per 7 Juni 2019 01.37

Terjemahan Lama
Nama lengkapAlkitab Terjemahan Lama
SingkatanTL
BahasaMelayu/Indonesia ejaan lama/baru
Terbitan PL1938/1958
Terbitan PB1879/1958
Terbitan
lengkap
1958
PenerjemahTim LAI — asli oleh Bode (PL) dan Klinkert (PB)
Diturunkan dariBode-Klinkert
PenerbitLembaga Alkitab IndonesiaNBSS+BFBS
Situs URLAlkitab Terjemahan Lama
Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit dan bumi. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlayang-layang di atas muka air itu. Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu terangpun jadilah.
Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit dan bumi. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlayang-layang di atas muka air itu. Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu terangpun jadilah.

Terjemahan Lama (TL) adalah sebuah versi terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1958 oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Alkitab ini menjadi Alkitab yang dipakai secara umum sebelum akhirnya digantikan oleh Terjemahan Baru pada tahun 1974. Jadi sebenarnya Terjemahan Lama ini bukanlah terjemahan yang paling lama, paling tua atau paling asli dalam bahasa Indonesia, sebab sebelumnya sudah ada belasan terjemahan lainnya dalam bahasa Melayu/Indonesia.

Sejarah

Matius 6

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pada tahun 1952 Lembaga Alkitab Belanda (NBG) memulai proyek penerjemahan baru ke dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sementara, Lembaga Alkitab Indonesia yang baru berdiri pada tanggal 9 Februari 1954 memutuskan untuk menerbitkan terbitan darurat pada tahun 1958, yaitu gabungan Perjanjian Lama Klinkert (1879) dan Perjanjian Baru Bode (1938).

Sementara itu, terjemahan baru yang dipersiapkan LAI akhirnya selesai pada tahun 1974 yang kemudian dikenal dengan nama Alkitab Terjemahan Baru. Jadi, walaupun Alkitab ini sekarang dikenal sebagai "Terjemahan Lama", tetapi nama itu belum digunakan sebelum Terjemahan Baru muncul pada tahun 1974. Istilah "Terjemahan Lama" barulah digunakan mulai tahun 1974 untuk membedakannya dengan Terjemahan Baru.

Selama rentang waktu ketika Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diterbitkan, terdapat sebuah terjemahan Perjanjian Baru lain yang diterbitkan di Indonesia, bukan oleh LAI, yaitu Perjanjian Baru Bouma, sedangkan proyek penerjemahan Perjanjian Lama Groenen tidak berhasil diselesaikan.

Pranala luar

Referensi

Pustaka tambahan

  • Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 61-64.
  • Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 40-46.