Sungai Musi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
| name = Sungai Musi
| name = Sungai Musi
| name_other = Air Musi, Musi River, Palembang Rivier, Sungai Palembang, Air Moesi, Kali Musi
| name_other = Air Musi, Musi River, Palembang Rivier, Sungai Palembang, Air Moesi, Kali Musi
| image = SouthSumatra-pulembang-bridge.jpg
| image = SouthSumatera-pulembang-bridge.jpg
| image_size =
| image_size =
| image_caption = Sungai Musi dengan Jembatan Ampera
| image_caption = Sungai Musi dengan Jembatan Ampera

Revisi per 27 Maret 2019 02.09

Sungai Musi
Air Musi, Musi River, Palembang Rivier, Sungai Palembang, Air Moesi, Kali Musi
Sungai Musi dengan Jembatan Ampera
Sungai Musi di Sumatra
Sungai Musi
Lokasi muara
Sungai Musi di Indonesia
Sungai Musi
Sungai Musi (Indonesia)
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Selatan
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiPegunungan Bukit Barisan
 - lokasiKepahiang, Bengkulu
Muara sungaiSelat Bangka, Laut China Selatan
 - lokasiKota Sungsang
Panjang750 km (470 mi)
Daerah Aliran Sungai
Luas DAS402 km2 (155 sq mi) DAS: 30.000 km2 (12.000 sq mi)
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1634647


Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.[1] Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatra dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.

Hidrologi

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.

Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi disebut juga "Batanghari Sembilan" yang berarti sembilan sungai besar, pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah:[2][3]

  1. Sungai Komering
  2. Sungai Rawas
  3. Sungai Leko/Batang Hari Leko
  4. Sungai Lakitan
  5. Sungai Kelingi
  6. Sungai Lematang
  7. Sungai Lahan/Sungai Semangus
  8. Sungai Ogan

Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor.

DAS Musi secara geografis terletak pada 103° 34’ 12 “ – 105°  0’ 36” BT dan 02° 58’ 12”  -  04° 59’ 24” LS dengan luas 7.760.222, 86 Ha.  Secara administrasi DAS Musi termasuk pada 4 (empat) provinsi yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi dan Lampung. Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Selatan yang masuk ke dalam DAS Musi meliputi 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota atau seluruh Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Sumatra Selatan. Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang, sedangkan Kabupaten di Provinsi Jambi yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Muaro Jambi. Dan kabupaten di Provinsi Lampung Barat yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Way Kanan.

DAS Musi terbagi ke dalam 22 Sub DAS, yaitu Sub DAS Banyuasin, Sub DAS Batang Pelidang, Sub DAS Batanghari Leko, Sub DAS Baung, Sub DAS Bungin, Sub DAS Calik, Sub DAS Deras, Sub DAS Kelingi, Sub DAS Kikim, Sub DAS Komering, Sub DAS Lakitan, Sub DAS Lalan, Sub DAS Lematang, Sub DAS Macan, Sub DAS Medak, Sub DAS Musi Hilir, Sub DAS Musi Hulu, Sub DAS Ogan, Sub DAS Rawas, Sub DAS Soleh, Sub DAS Semangus dan Sub DAS Sugihan.[4]

Geografi

Sungai ini mengalir di bagian selatan pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan terpanas adalah Juli, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin Februari, sekitar 23 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2579 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah April, dengan rata-rata 344 mm, dan yang terendah September, rata-rata 99 mm.[7]

Objek wisata di tepi Sungai Musi

  • Jembatan Ampera
  • Benteng Kuto Besak
  • Restoran terapung Riverside
  • Restoran terapung Warung Legenda
  • Rumah Rakit
  • Pulau Kemaro
  • Bagus Kuning
  • Sungai Gerong
  • Pasar 16 Ilir
  • Kampung Kapitan
  • Kampung Arab

Foto

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Air Musi - Geonames.org.
  2. ^ Yoana Dianika, Redy Kuswanto, Ruwi Meita, et al. Indonesia Bercerita: Kisah-Kisah Rakyat yang Terlupakan. Pustaka Alvabet, Apr 1, 2017. ISBN 6026577084. Hlm. 133
  3. ^ Jelajah Musi: eksotika sungai di ujung senja : laporan jurnalistik Kompas Penerbit Buku Kompas, 2010. ISBN 9797094855
  4. ^ Cakupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi
  5. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  6. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. 
  7. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. 

Koordinat: 2°20′35″S 104°55′04″E / 2.34308°S 104.91773°E / -2.34308; 104.91773

Pranala luar