KRI Cut Nyak Dien (375): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 34: Baris 34:
* [[1 Maret]] [[2007]], Saat melaksanakan patroli, KRI Cut Nyak Dien memeriksa dan menangkap kapal ikan asing MV. Tan Phu Cuong-39 berbendera [[Vietnam]], di perairan [[Zone Ekonomi Eksklusif]] (ZEE) Indonesia pada posisi {{coor dms|04|44|00|N|106|24|30|E}}.<ref>[http://www.koarmabar.mil.id/beritd.php3?id=444 ''Dua Kapal Ikan Asing Ditangkap di Perairan ZEEI''. Berita Koarmabar, 5 Maret 2007].</ref>
* [[1 Maret]] [[2007]], Saat melaksanakan patroli, KRI Cut Nyak Dien memeriksa dan menangkap kapal ikan asing MV. Tan Phu Cuong-39 berbendera [[Vietnam]], di perairan [[Zone Ekonomi Eksklusif]] (ZEE) Indonesia pada posisi {{coor dms|04|44|00|N|106|24|30|E}}.<ref>[http://www.koarmabar.mil.id/beritd.php3?id=444 ''Dua Kapal Ikan Asing Ditangkap di Perairan ZEEI''. Berita Koarmabar, 5 Maret 2007].</ref>


* [[1 Juli]] [[2007]], KRI Cut Nyak Dien (375), tergabung dalam Operasi Tri Sila VI-2007 yang digelar selama tiga bulan dengan melibatkan unsur [[KRI Teluk Ende (517)]] (sebagai kapal markas), [[KRI Teuku Umar (385)]], [[KRI Silas Papare (386)]], [[KRI Kapitan Patimura (371)]], [[KRI Teluk Peleng (535)]], [[KRI Todak (803)]], [[KRI Pulau Rondo (725)]], [[KRI Pulau Raibu (728)]] beserta satu [[helikopter]] dan satu Nomad. Operasi ini digelar di perairan Indonesia bagian barat, mencakup Banten, Barat Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan sekitarnya.<ref>[http://www.koarmabar.mil.id/beritd.php3?id=467 ''Operasi Tri Sila VI-2007''. Berita Koarmabar, 1 Juli 2007]</ref>
* [[1 Juli]] [[2007]], KRI Cut Nyak Dien (375), tergabung dalam Operasi Tri Sila VI-2007 yang digelar selama tiga bulan dengan melibatkan unsur [[KRI Teluk Ende (517)]] (sebagai kapal markas), [[KRI Teuku Umar (385)]], [[KRI Silas Papare (386)]], [[KRI Kapitan Patimura (371)]], [[KRI Teluk Peleng (535)]], [[KRI Todak (803)]], [[KRI Pulau Rondo (725)]], [[KRI Pulau Raibu (728)]] beserta satu [[helikopter]] dan satu Nomad. Operasi ini digelar di perairan Indonesia bagian barat, mencakup Banten, Barat Sumatra, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan sekitarnya.<ref>[http://www.koarmabar.mil.id/beritd.php3?id=467 ''Operasi Tri Sila VI-2007''. Berita Koarmabar, 1 Juli 2007]</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 21 Maret 2019 06.48

KRI Cut Nyak Dien
Karier (ID) Indonesia
Mulai dibuat
Diluncurkan
Harga Unit -
Status
Pelabuhan utamaArmada Barat TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benaman 793 ton standar
854 ton beban penuh
Panjang 75,2 m (246,7 ft)
Lebar 9,78 m (32,1 ft)
Draft2,65 m (8,7 ft)
Tenaga penggerak3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
Kecepatan 24,7 knot
Jarak tempuh2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal 62 orang
Sonar & RadarRadar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Persenjataan elektronikSonar MG-322T
Decoy PK-16 decol RL
Persenjataan2 x SA-N-5 SAM
2 x 57 mm gun (1x2)
2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
4 x 400 mm tabung torpedo
60 x ranjau

KRI Cut Nyak Dien adalah sebuah korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 1970-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek.Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.[1] Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi Korvet kelas Parchim II.

Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parcimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.

Dalam berita

  • 24 September 2005, KRI Cut Nyak Dien menangkap kapal berbendera Taiwan yang dibajak oleh ABK-nya sendiri. Bermula dari informasi yang diterima oleh Koarmabar dari Basarnas, kemudian dilakukan pelacakan, akhirnya kapal tersebut berhasil ditangkap di perairan Selat Sunda.[2]

Referensi