Sisupala: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
M. Adiputra (bicara | kontrib)
expand
Baris 1: Baris 1:
{{TMH Infobox|
{{TMH Infobox|
| Image = Sisupalabeheaded.jpg
| Image = Sisupalabeheaded.jpg
| Caption = Sisupala dipenggal saat upacara Rajasuya
| Caption = Lukisan [[India]] yang menggambarkan Sisupala dipenggal saat upacara [[Rajasuya]].
| Nama = Sisupala
| Nama = Sisupala
| Devanagari = शिशुपाल
| Ejaan_Sansekerta = Shishupala
| Ejaan_Sansekerta = Śiśupāla
| Asal = [[Kerajaan Chedi]]
| Asal = [[Kerajaan Chedi]]
| Senjata = Pedang
| Senjata = [[Pedang]]
}}
}}
Dalam [[wiracarita]] [[Mahabharata]], '''Sisupala''' (atau Shishupala) merupakan putera dari [[Damagosa]], raja di [[Kerajaan Chedi]], suami dari [[Srutadewa]], adik [[Wasudewa]]. Ia merupakan sepupu [[Kresna|Sri Kresna]] sekaligus musuh bebuyutannya, karena Kresna telah merebut [[Rukmini]], wanita yang ingin dinikahinya. Sisupala dibunuh oleh Kresna pada saat upacara akbar yang diselenggarakan [[Yudistira]] sebagai hukuman karena penghinaan yang bertubi-tubi.
Dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', '''Sisupala''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: शिशुपाल ; ''Śiśupāla'') merupakan putera dari Damagosa dan Srutadewa dari [[kerajaan Chedi]], kerabat [[Basudewa]] dari [[Mathura]]. Ia merupakan sepupu [[Kresna]] sekaligus musuh bebuyutannya, karena Kresna telah merebut [[Rukmini]], wanita yang ingin dinikahinya. Sisupala dibunuh oleh Kresna pada saat upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan oleh [[Yudistira]] sebagai hukuman karena penghinaan yang bertubi-tubi.


== Kelahiran ==
Menurut kitab [[Mahabharata]], Sisupala lahir dengan tiga mata dan empat lengan. Orangtuanya berniat untuk membuangnya, namun sabda dari langit mencegahnya untuk melakukan hal tersebut sebab belum waktunya. Sabda tersebut mengatakan bahwa tubuh Sisupala dapat menjadi normal jika dipangku oleh seseorang yang istimewa dan kematian Sisupala juga berada di tangan orang yang sama. Ketika [[Kresna]] memangku Sisupala, mata dan lengan tambahan di tubuh Sisupala menghilang, namun kematian Sisupala juga berada di tangan Kresna.

Menurut kitab ''[[Mahabharata]]'', Sisupala lahir dengan tiga mata dan empat lengan. Orangtuanya berniat untuk membuangnya, namun sabda dari langit mencegah mereka untuk melakukan hal tersebut sebab Sisupala ditakdirkan untuk hidup sampai dewasa. Sabda tersebut mengatakan bahwa tubuh Sisupala dapat menjadi normal jika dipangku oleh seseorang yang istimewa, yaitu seorang [[awatara|titisan]] [[Wisnu]], dan kematian Sisupala juga berada di tangan orang yang sama.

Ketika keluarga [[Basudewa]] menjenguk Srutadewa, Kresna turut hadir. Saat [[Kresna]] memangku Sisupala, mata dan lengan tambahan di tubuh Sisupala langsung menghilang. Mengetahui hal tersebut, orangtua Sisupala sadar bahwa kematian Sisupala juga berada di tangan Kresna. Maka dari itu, mereka memohon agar Kresna mau bersabar dan mengampuni kesalahan yang diperbuat Sisupala apabila kelak ia tumbuh besar. Kresna berjanji bahwa ia akan menahan kemarahannya, namun apabila Sisupala telah melakukan penghinaan bertubi-tubi dan dilakukan di hadapan orang banyak, maka Kresna berjanji bahwa ia tidak akan segan untuk membunuh Sisupala.

== Riwayat ==

Semenjak kecil, Sisupala dididik oleh [[Jarasanda]], Raja [[kerajaan Magadha|Magadha]]. Ia belajar bersama bersama dengan [[Dantawaktra]], dan diajari untuk membenci Kresna. Ketika menginjak usia dewasa, Sisupala dan Dantawaktra tumbuh menjadi petarung yang tangguh. Dengan kekuatan dua pemuda tersebut, Jarasanda yang membenci Kresna berusaha menyerbu Mathura. Usaha yang dilakukan oleh Jarasanda berhasil, dan Sisupala setia mengabdi kepada Jarasanda.

Ketika puteri [[Rukmini]] dari [[kerajaan Widarbha]] mencari calon suami, Sisupala berniat untuk melamarnya. Dia datang tepat waktu ke tempat yang telah dijanjikan untuk melamar sang puteri. Namun, acara tersebut dibatalkan sebab [[Kresna]] sudah melarikan Rukmini sebelum Sisupala sampai di kerajaan Widarbha. Hal itu membuat Sisupala menjadi marah dan semakin membenci Kresna.

== Kematian ==

Setelah [[Jarasanda]] dari [[kerajaan Magadha|Magadha]] dibunuh oleh [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dalam sebuah pertarungan, kerajaan Magadha tunduk pada [[kerajaan Kuru]]. Untuk menegakkan [[dharma]] di daratan [[Bharatawarsha]], [[Yudistira]] dari [[Hastinapura]] menyelenggarakan upacara [[Rajasuya]]. Para raja dari kerajaan di penjuru Bharatawarsha menghadiri aula Hastinapura, termasuk Sisupala dari [[kerajaan Chedi|Chedi]]. Ketika Yudistira bingung memutuskan siapa yang akan menerima hadiah terlebih dulu, [[Bisma]] mengatakan bahwa Kresna yang paling layak mendapatkannya. Mengetahui hal tersebut, Sisupala menjadi dengki lalu ia menghina Kresna secara bertubi-tubi. Sisupala mengatakan bahwa Kresna tidak layak mendapatkannya, sebab ada orang yang lebih tua yang lebih pantas mendapatkannya.

Sambil menghina Kresna, Sisupala menantangnya untuk bertarung. Karena Sisupala telah menghina Kresna bertubi-tubi dan dilakukan di hadapan banyak orang, maka Kresna memenuhi tantangan Sisupala. Dalam pertempuran, Sisupala tidak berhasil melukai Kresna. Sebaliknya, Kresna menebas leher Sisupala dengan [[Cakra Sudarsana]].


== Silsilah keluarga ==
== Silsilah keluarga ==


{{Keluarga Kresna}}
{{Keluarga Kresna}}


== Lihat pula ==
* [[Jaya dan Wijaya]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/sisupala.htm Mythfolklore.net: '''Sisupala''']
* {{en}} [http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/sisupala.htm Mythfolklore.net: Sisupala]




{{tokoh mahabharata}}
{{tokoh mahabharata}}

{{hindu-mitos-stub}}


[[Kategori:Tokoh yang terkait dengan Kresna]]
[[Kategori:Tokoh yang terkait dengan Kresna]]

Revisi per 7 Juni 2008 07.04

Sisupala
शिशुपाल
Lukisan India yang menggambarkan Sisupala dipenggal saat upacara Rajasuya.
Lukisan India yang menggambarkan Sisupala dipenggal saat upacara Rajasuya.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaSisupala
Ejaan Dewanagariशिशुपाल
AsalKerajaan Chedi
SenjataPedang

Dalam wiracarita Mahabharata, Sisupala (Sanskerta: शिशुपाल ; Śiśupāla) merupakan putera dari Damagosa dan Srutadewa dari kerajaan Chedi, kerabat Basudewa dari Mathura. Ia merupakan sepupu Kresna sekaligus musuh bebuyutannya, karena Kresna telah merebut Rukmini, wanita yang ingin dinikahinya. Sisupala dibunuh oleh Kresna pada saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan oleh Yudistira sebagai hukuman karena penghinaan yang bertubi-tubi.

Kelahiran

Menurut kitab Mahabharata, Sisupala lahir dengan tiga mata dan empat lengan. Orangtuanya berniat untuk membuangnya, namun sabda dari langit mencegah mereka untuk melakukan hal tersebut sebab Sisupala ditakdirkan untuk hidup sampai dewasa. Sabda tersebut mengatakan bahwa tubuh Sisupala dapat menjadi normal jika dipangku oleh seseorang yang istimewa, yaitu seorang titisan Wisnu, dan kematian Sisupala juga berada di tangan orang yang sama.

Ketika keluarga Basudewa menjenguk Srutadewa, Kresna turut hadir. Saat Kresna memangku Sisupala, mata dan lengan tambahan di tubuh Sisupala langsung menghilang. Mengetahui hal tersebut, orangtua Sisupala sadar bahwa kematian Sisupala juga berada di tangan Kresna. Maka dari itu, mereka memohon agar Kresna mau bersabar dan mengampuni kesalahan yang diperbuat Sisupala apabila kelak ia tumbuh besar. Kresna berjanji bahwa ia akan menahan kemarahannya, namun apabila Sisupala telah melakukan penghinaan bertubi-tubi dan dilakukan di hadapan orang banyak, maka Kresna berjanji bahwa ia tidak akan segan untuk membunuh Sisupala.

Riwayat

Semenjak kecil, Sisupala dididik oleh Jarasanda, Raja Magadha. Ia belajar bersama bersama dengan Dantawaktra, dan diajari untuk membenci Kresna. Ketika menginjak usia dewasa, Sisupala dan Dantawaktra tumbuh menjadi petarung yang tangguh. Dengan kekuatan dua pemuda tersebut, Jarasanda yang membenci Kresna berusaha menyerbu Mathura. Usaha yang dilakukan oleh Jarasanda berhasil, dan Sisupala setia mengabdi kepada Jarasanda.

Ketika puteri Rukmini dari kerajaan Widarbha mencari calon suami, Sisupala berniat untuk melamarnya. Dia datang tepat waktu ke tempat yang telah dijanjikan untuk melamar sang puteri. Namun, acara tersebut dibatalkan sebab Kresna sudah melarikan Rukmini sebelum Sisupala sampai di kerajaan Widarbha. Hal itu membuat Sisupala menjadi marah dan semakin membenci Kresna.

Kematian

Setelah Jarasanda dari Magadha dibunuh oleh Bima dalam sebuah pertarungan, kerajaan Magadha tunduk pada kerajaan Kuru. Untuk menegakkan dharma di daratan Bharatawarsha, Yudistira dari Hastinapura menyelenggarakan upacara Rajasuya. Para raja dari kerajaan di penjuru Bharatawarsha menghadiri aula Hastinapura, termasuk Sisupala dari Chedi. Ketika Yudistira bingung memutuskan siapa yang akan menerima hadiah terlebih dulu, Bisma mengatakan bahwa Kresna yang paling layak mendapatkannya. Mengetahui hal tersebut, Sisupala menjadi dengki lalu ia menghina Kresna secara bertubi-tubi. Sisupala mengatakan bahwa Kresna tidak layak mendapatkannya, sebab ada orang yang lebih tua yang lebih pantas mendapatkannya.

Sambil menghina Kresna, Sisupala menantangnya untuk bertarung. Karena Sisupala telah menghina Kresna bertubi-tubi dan dilakukan di hadapan banyak orang, maka Kresna memenuhi tantangan Sisupala. Dalam pertempuran, Sisupala tidak berhasil melukai Kresna. Sebaliknya, Kresna menebas leher Sisupala dengan Cakra Sudarsana.

Silsilah keluarga

Klan
Andaka
Bangsa
Yadawa
Klan
Wresni
PunarbasuNandiniSwapalkaSiniHerdika
AhukaAkruraSatyakaMandisaDewamidaWesyawarnaSatadanwaKertawarma
UgrasenaDewaka2 putraSatyakiSurasenaMarisaRaja ChediParjanya
KangsaDewakiBasudewaRohiniKuntiPanduSrutakertiDamagosaNanda
KresnaBaladewaSubadraYudistiraBimaArjunaSisupala


Lihat pula

Pranala luar