Suku Duri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ar rahman28 (bicara | kontrib)
→‎Agama: memperbaiki tulisan yang salah
Ar rahman28 (bicara | kontrib)
→‎Agama: memperbaiki tulisan
Baris 2: Baris 2:


== Agama ==
== Agama ==
[[Islam]] menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Aluk’ Todolo menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, namun sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Alu' Tojolo ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.<ref name="kinet"/>
[[Islam]] menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Aluk’ Todolo menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, namun sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Aluk' Todolo ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.<ref name="kinet"/>


== Pekerjaan ==
== Pekerjaan ==

Revisi per 14 Februari 2019 03.29

Suku Duri adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Permukiman orang Duri meliputi Kecamatan Anggeraja, Masalle, Alla, Baroko, Curio, Malua, Baraka dan Buntu Batu. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Tana Toraja.[1]

Agama

Islam menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Aluk’ Todolo menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, namun sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Aluk' Todolo ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.[1]

Pekerjaan

Petani menjadi mata pencarian sebagaian besar masyarakat suku Duri. Beberapa di antara mereka menanam tanaman keras dan memelihara hewan ternak. Sebagian kecil lagi membuat barang kerajinan.[1]

Adapun tanaman pertanian suku Duri, terdiri dari padi, jagung, ubi, cabai, dan bawang merah. Selain itu, ada pula yang memproduksi keju yang diolah secara tradisional yang dikenal dengan nama dangke. Keju tersebut diolah dari susu sapi dan kerbau ditambah sari buah atau daun pepaya.[1]

Rencana Pembentukan Kabupaten Tanah Duri

Beberapa waktu lalu sempat bergulir wacana Pembentukan Kabupaten Tanah Duri. Hal itu dilakukan agar pelayanan publik semakin dekat dengan masyarakat Duri atau Toduri. Begitu pula dengan pemerataan pembangunan yang sampai saat ini terus diupayakan namun kenyataan belum sesuai dengan harapan. Oleh karenanya jalan menuju pembentukan Kabupaten Tanah Duri akan terus diupayakan.

Referensi

  1. ^ a b c d "Suku Duri, Enrekang - Sulawesi Selatan". kebudayaanindonesia.net. 29 April 2014. Diakses tanggal 14 September 2016.