Kalimantan Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Khris249 (bicara | kontrib)
Membatalkan 1 suntingan oleh 36.73.44.11 (bicara): No sumber.
Tag: Pembatalan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 49: Baris 49:


== Sejarah ==
== Sejarah ==

=== Sejarah Sebelum Pembentukan ===
=== Sejarah Sebelum Pembentukan ===
[[Berkas:Borneo1945.png|jmpl|kiri|Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.]]
[[Berkas:Borneo1945.png|jmpl|kanan|Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.]]
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sarawak]], [[Sabah]], [[Brunei]] .<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref> Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan [[Suku Suluk]] mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1750.html Borneo, ca 1.750]</ref> Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html?zoomview=1 Kalimantan, 1800-1857 ]</ref><ref>[http://dunia.news.viva.co.id/news/read/392080-sewa-sabah--malaysia-hanya-bayar-sulu-rp16-6-juta Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta ]</ref>
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sarawak]], [[Sabah]], [[Brunei]] .<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref> Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan [[Suku Suluk]] mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1750.html Borneo, ca 1.750]</ref> Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html?zoomview=1 Kalimantan, 1800-1857 ]</ref><ref>[http://dunia.news.viva.co.id/news/read/392080-sewa-sabah--malaysia-hanya-bayar-sulu-rp16-6-juta Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta ]</ref>


Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]]. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.<ref>[http://bunyoro-kitara.org/73.html Kesultanan Bulungan dan Tidung ]</ref> Namun [[Kerajaan Berau]] (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk salah satu [[vazal]] atau negara bagian di dalam mandala negara [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, negeri [[Bulungan]] masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara [[Kesultanan Sulu]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html?zoomview=1 Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, namun negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]] dan [[4 Mei]] [[1826]], maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas [[vazal]] Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian [[Kerajaan Sintang|Sintang]], daerah bagian [[Kabupaten Melawi|Lawai]] dan [[Kabupaten Sukamara|Daerah Aliran Sungai Jelai]] (salah satu wilayah [[Kerajaan Kotawaringin|Kepageranan Kotawaringin]] di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}}{{cite journal|author=Royal Geographical Society (Great Britain)| url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical|volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856}}</ref> Negara bagian Berau meliputi negeri [[kesultanan Gunung Tabur]], negeri [[kesultanan Sambaliung|kesultanan Tanjung/Sambaliung]], negeri [[kesultanan Bulungan]] & distrik Tidung yang dihapuskan tahun [[1916]].<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>
Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]]. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.<ref>[http://bunyoro-kitara.org/73.html Kesultanan Bulungan dan Tidung ]</ref> Namun [[Kerajaan Berau]] (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk salah satu [[vazal]] atau negara bagian di dalam mandala negara [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, negeri [[Bulungan]] masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara [[Kesultanan Sulu]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html?zoomview=1 Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, namun negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]] dan [[4 Mei]] [[1826]], maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas [[vazal]] Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian [[Kerajaan Sintang|Sintang]], daerah bagian [[Kabupaten Melawi|Lawai]] dan [[Kabupaten Sukamara|Daerah Aliran Sungai Jelai]] (salah satu wilayah [[Kerajaan Kotawaringin|Kepageranan Kotawaringin]] di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}}{{cite journal|author=Royal Geographical Society (Great Britain)| url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical|volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856}}</ref> Negara bagian Berau meliputi negeri [[kesultanan Gunung Tabur]], negeri [[kesultanan Sambaliung|kesultanan Tanjung/Sambaliung]], negeri [[kesultanan Bulungan]] & distrik Tidung yang dihapuskan tahun [[1916]].<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>


=== Sejarah pembentukan Kaltara ===
=== Sejarah Pembentukan Kaltara ===
[[Berkas:Irianto Lambrie gubernur.jpg|240px|jmpl|ka|Sekda Provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Irianto Lambrie]] diangkat menjadi Plt. Gubernur Kalimantan Utara yang pertama]]
[[Berkas:Irianto Lambrie gubernur.jpg|240px|jmpl|ka|Sekda Provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Irianto Lambrie]] diangkat menjadi Plt. Gubernur Kalimantan Utara yang pertama]]

Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313554/127/101/Segera-Lahir-Provinsi-Kalimantan-Utara Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara]</ref> Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/358320/284/1/DPR_Sahkan_Kalimantan_Utara_sebagai_Provinsi_Baru DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2012/10/25/125236/2072756/10/dpr-sahkan-provinsi-kalimantan-utara-sebagai-provinsi-ke-34-indonesia?9911012 DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia]</ref>
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313554/127/101/Segera-Lahir-Provinsi-Kalimantan-Utara Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara]</ref> Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/358320/284/1/DPR_Sahkan_Kalimantan_Utara_sebagai_Provinsi_Baru DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2012/10/25/125236/2072756/10/dpr-sahkan-provinsi-kalimantan-utara-sebagai-provinsi-ke-34-indonesia?9911012 DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia]</ref>


Baris 91: Baris 91:
|4 012
|4 012
|}
|}
Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.
Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.<ref>[http://www.kemendagri.go.id/media/filemanager/2015/08/18/6/5/65._kaltara.pdf Data Wilayah - Buku XXIV Provinsi Kalimantan Utara] - Kemendagri 2015.</ref>
<ref>[http://www.kemendagri.go.id/media/filemanager/2015/08/18/6/5/65._kaltara.pdf Data Wilayah - Buku XXIV Provinsi Kalimantan Utara] - Kemendagri 2015.</ref>


== Pemekaran Daerah ==
=== Daftar Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Kalimantan Utara}}
* [[Tanjung Selor|Kota Tanjung Selor]]
{{:Daftar Gubernur Kalimantan Utara}}
* [[Kota Sebatik]]

* [[Kabupaten Apau Kayan]]
=== Pembagian Administratif ===
* [[Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan]]
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Kalimantan Utara}}
* [[Kabupaten Krayan]]
{{:Daftar kabupaten dan kota di Kalimantan Utara}}
Seluruh wilayah ini sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.


<center>
<center>
Baris 134: Baris 133:
| 21.793
| 21.793
| Tideng Pale
| Tideng Pale
|}</center>
|}

</center>
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Utara}}


== Perwakilan ==
[[DPRD]] Kalimantan Utara hasil [[Pemilihan umum legislatif 2014|Pemilihan Umum Legislatif 2014]] tersusun dari dua belas partai politik. Seluruh partai politik mendapat jatah di DPRD Kaltara disebabkan pemekaran Kaltara dari Kaltim. Susunan DPRD dengan perincian sebagai berikut:
[[DPRD]] Kalimantan Utara hasil [[Pemilihan umum legislatif 2014|Pemilihan Umum Legislatif 2014]] tersusun dari dua belas partai politik. Seluruh partai politik mendapat jatah di DPRD Kaltara disebabkan pemekaran Kaltara dari Kaltim. Susunan DPRD dengan perincian sebagai berikut:



Revisi per 17 Januari 2019 06.32

Kalimantan Utara
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No.20 tahun 2012
Tanggal25 Oktober 2012
Ibu kotaTanjung Selor
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 4
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 50
  • Kelurahan: 479
Pemerintahan
 • GubernurIrianto Lambrie
 • Wakil GubernurUdin Hianggio
 • Sekretaris DaerahBadrun
 • Ketua DPRDMarthen Sablon
Luas
 • Total75.467,70 km2 (29,138,24 sq mi)
Populasi
 • Total666.333 jiwa(2.016)[1]
Demografi
 • AgamaIslam 59.54%
Kristen Protestan 31.38%
Katolik 7.60%
Buddha 1.26%
Hindu 0.06%
Konghucu 0.001%(2015)[2]
 • BahasaDayak, Bulungan, Bulungan, Tidung, Indonesia
Kode Kemendagri65
Kode BPS65
Lagu daerahLeten Jenai, Kucing Hitam, Bebilin, Jugit Demaring
Rumah adatRumah Baloy, Lamin Adat
Senjata tradisionalMandau
Situs webhttp://www.kaltaraprov.go.id/
Peta topografi Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (disingkat Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak.

Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.[3]

Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013. Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.[4]

Pada tanggal 22 April 2015, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Triyono Budi Sasongko sebagai Pejabat Gubernur Kaltara menggantikan Irianto Lambrie yang telah menjabat selama 2 periode masa jabatan Pj. Gubernur Kaltara.

Sejarah

Sejarah Sebelum Pembentukan

Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.

Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Sabah, Brunei .[5] Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.[6] Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.[7] Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).[8][9]

Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.[10] Namun Kerajaan Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).[11] Sampai tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu.[12] Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.[13] Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, namun negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang, daerah bagian Lawai dan Daerah Aliran Sungai Jelai (salah satu wilayah Kepageranan Kotawaringin di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.[14] Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung yang dihapuskan tahun 1916.[15] Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[16]

Sejarah Pembentukan Kaltara

Sekda Provinsi Kalimantan Timur, Irianto Lambrie diangkat menjadi Plt. Gubernur Kalimantan Utara yang pertama

Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.[17][18] Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.[19][20]

Suku bangsa

Hampir 40% penduduk Kalimantan Utara adalah Suku Jawa melalui program transmigrasi yang merupakan kelompok terbesar, disusul penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk asli Kalimantan yaitu Suku Dayak (Lun Bawang / Lun Dayeh , Kenyah , Murut ) , Suku Banjar, Suku Bulungan, Suku Tidung dan Suku Kutai.[21]

Pemerintahan

Wilayah Kalimantan Utara
Wilayah Kalimantan Utara

Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dengan 408 orang PNS dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:

Kabupaten/Kota Ibukota Pegawai Negeri Sipil[22]
Kabupaten Nunukan Nunukan 4 074
Kabupaten Malinau Malinau 3 420
Kabupaten Bulungan Tanjung Selor 9 043
Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale 1 289
Kota Tarakan - 4 012

Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.[23]

Daftar Gubernur

Berikut merupakan daftar Gubernur Kalimantan Utara:

No. Gubernur
(lahir–wafat)
Potret Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Gubernur Periode Ref.
1 Irianto Lambrie
(l. 1957)
12 Februari 2016 12 Februari 2021 Partai Nasional Demokrat Udin Hianggio 1
(2015)
[24]
2 Zainal Arifin Paliwang
(l. 1962)
15 Februari 2021 Petahana Partai Gerakan Indonesia Raya Yansen Tipa Padan 2
(2020)
[25][26][27]

Pembagian Administratif

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²) Jumlah penduduk (2020)[28] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Bulungan Tanjung Selor Syarwani 13.925,72 151.800 10 7/74
2 Kabupaten Malinau Malinau Wempi Wellem Mawa 42.620,70 82.500 15 -/109
3 Kabupaten Nunukan Nunukan Asmin Laura 13.841,90 199.090 21 8/232
4 Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale Ibrahim Ali 4.828,58 25.600 5 -/32
5 Kota Tarakan - Bustan (Pj.) 250,80 242.800 4 20/-
Peringkat Kabupaten/Kota Populasi[29] Ibukota
1 Kota Tarakan 235.564 Tarakan
2 Kabupaten Nunukan 177.607 Nunukan
3 Kabupaten Bulungan 135.029 Tanjung Selor
4 Kabupaten Malinau 77.633 Malinau
5 Kabupaten Tana Tidung 21.793 Tideng Pale

Dewan Perwakilan

DPRD Kalimantan Utara hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari dua belas partai politik. Seluruh partai politik mendapat jatah di DPRD Kaltara disebabkan pemekaran Kaltara dari Kaltim. Susunan DPRD dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 5
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 4
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 4
Lambang PDI-P PDI-P 4
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 4
Lambang PAN PAN 3
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 2
Lambang PKB PKB 2
Lambang PKS PKS 2
Lambang PBB PBB 2
Lambang PPP PPP 2
Lambang PKPI PKPI 1
Total 35

Pendidikan

  1. Daftar perguruan tinggi swasta di Kalimantan Utara
  2. Daftar perguruan tinggi di Kalimantan Utara

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka Tahun 2017". 2017-08-01. hlm. 45. Diakses tanggal 2017-08-18. 
  2. ^ "Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka Tahun 2017". 2017-08-01.  Teks "http://kaltara.bps.go.id/index.php/publikasi/35" akan diabaikan (bantuan);
  3. ^ Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012
  4. ^ 1 Provinsi dan 10 Kabupaten Baru Diresmikan. www.tempo.co. Diakses pada 25 November 2013
  5. ^ Borneo in the 15th and 16th centuries
  6. ^ TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)
  7. ^ Borneo, ca 1.750
  8. ^ Kalimantan, 1800-1857
  9. ^ Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta
  10. ^ Kesultanan Bulungan dan Tidung
  11. ^ (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
  12. ^ Borneo in 1850
  13. ^ (Belanda) Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853
  14. ^ (Inggris)Royal Geographical Society (Great Britain) (1856). "A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical". 5. A. Fullarton. 
  15. ^ (Inggris) (1848)"The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia". 2: 438. 
  16. ^ Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879
  17. ^ Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk
  18. ^ Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara
  19. ^ DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru
  20. ^ DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia
  21. ^ Irianto Yakin Kalimantan Utara Bisa Cepat Berkembang - ANTARANEWS Kaltim. Diakses 28 Januari 2014.
  22. ^ 2014, Kaltara Dalam Angka 2014, BPS Kaltara
  23. ^ Data Wilayah - Buku XXIV Provinsi Kalimantan Utara - Kemendagri 2015.
  24. ^ Akuntono, Indra (12 Februari 2016). Dwi Wedhaswary, Inggried, ed. "Hari Ini, Jokowi Lantik 7 Gubernur dan Wakilnya di Istana Negara". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  25. ^ Prastiwi, Devira; Liputan6.com (16 Desember 2020). Linawati, Mevi, ed. "Pilkada Kaltara 2020 Dimenangkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-30. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  26. ^ Aras, Muhammad (21 Januari 2021). "KPU Kaltara Tetapkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih". Metro Kaltara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  27. ^ "Presiden Jokowi Lantik Gubernur Beserta Wakil Gubernur Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara". Presiden Republik Indonesia. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. 15 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-24. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  28. ^ "Sensus Penduduk 2020", www.kaltara.bps.go.id diakses tanggal 16 April 2021
  29. ^ Sensus Penduduk 2015- Provinsi Kalimantan Utara

Pranala luar

Koordinat: 0°57′N 116°26′E / 0.950°N 116.433°E / 0.950; 116.433