Jembatan Pasupati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 175.158.52.26) dan mengembalikan revisi 14562756 oleh AABot
Baris 7: Baris 7:
}}
}}


'''Jembatan Pasupati''' atau '''Jalan Layang Pasupati''' adalah sebuah [[jembatan]] yang menghubungkan bagian utara dan timur [[Kota Bandung]] melewati lembah [[Cikapundung]]. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 21,53 m.<ref>http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307</ref> Sebagian jalan itu dibangun di atas Jalan Pasteur, adalah jalan lama dengan pohon palm raja disebelah kanan dan kirinya yang menjadi ciri kota Bandung.<ref name="sumber">Suganda, Her.2007.''Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas''.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.</ref> Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/indahnya-bandung-kini-lampu-warna-warni-hiasi-jembatan-pasupati.html</ref> Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Di bawah Jembatan Pasupati terdapat taman yang bernama [[Taman Pasupati]].
'''Jembatan Pasupati''' atau '''Jalan Layang Pasupati''' adalah sebuah [[jembatan]] yang menghubungkan bagian utara dan timur [[Kota Bandung]] melewati lembah [[Cikapundung]]. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.<ref>http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307</ref> Sebagian jalan itu dibangun di atas Jalan Pasteur, adalah jalan lama dengan pohon palm raja disebelah kanan dan kirinya yang menjadi ciri kota Bandung.<ref name="sumber">Suganda, Her.2007.''Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas''.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.</ref> Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/indahnya-bandung-kini-lampu-warna-warni-hiasi-jembatan-pasupati.html</ref> Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Di bawah Jembatan Pasupati terdapat taman yang bernama [[Taman Pasupati]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 12 Januari 2019 20.48

Jembatan Pasupati
Koordinat6°53′56″S 107°36′22″E / 6.899°S 107.606°E / -6.899; 107.606
LokalJawa Barat
Karakteristik
Panjang total2,8 km
Lebar30-60 m
Lokasi
Peta

Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.[1] Sebagian jalan itu dibangun di atas Jalan Pasteur, adalah jalan lama dengan pohon palm raja disebelah kanan dan kirinya yang menjadi ciri kota Bandung.[2] Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.[3] Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Di bawah Jembatan Pasupati terdapat taman yang bernama Taman Pasupati.

Sejarah

Panorama di atas jalan layang Pasupati

Jalan layang (flyover) Pasupati merupakan nama jalan layang di daerah Bandung. Nama Pasupati ini pengganti dari nama sebelumnya Paspati yang dalam artian Sunda “pas mati”. Pasupati merupakan singkatan dari Jalan Pasteur dan Jalan Surapati.[4] Jalan layang Pasupati secara historis sudah terancang oleh arsitek Ir. Karsten. Arsitek wilayah ini pada tahun 1920-an sudah menyimpan dasar-dasar rancangan kota Bandung. Sampai ke sepuluh tahun selanjutnya, dari tahun 1931, rancangan itu masih tetap jadi obsesi sebagaimana program Autostrada yang menghubungkan missing link Jalan Pasteur (Pasteurweg) dan Jalan Ir. H. Djuanda (Dagoweg).[5] Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan.

Struktur

Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut lock up device (LUD) dibuat di Perancis, sebuanya jumlahnya 76 buah. Jembatan ini secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46 tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton. Yang menarik, jembatan ini dilengkapi dengan jembatan cable stayed sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. Cable stayed merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19 kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur. Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang dipasang disebelah barat dibuat berpasangan.[5]

Referensi

  1. ^ http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307
  2. ^ Suganda, Her.2007.Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  3. ^ http://www.merdeka.com/peristiwa/indahnya-bandung-kini-lampu-warna-warni-hiasi-jembatan-pasupati.html
  4. ^ Affandy, Frances B., Andi Abubakar.2003. Potrait of West Java Heritage (Potret Pusaka Jawa Barat) . Bandung: Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung, Dinas Kabudayaan jeung Pariwisata Jawa Barat.
  5. ^ a b Hardjasaputra, A. Sobana.2000. Bandung, Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat.Jatinangor: Alwaprint.