STS-51-L: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
IVP (bicara | kontrib)
ini bukan FA di En
WikiDreamer Bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: hu:STS–51–L
Baris 38: Baris 38:
[[fr:STS-51-L]]
[[fr:STS-51-L]]
[[he:STS-51-L]]
[[he:STS-51-L]]
[[hu:STS–51–L]]
[[it:STS-51-L]]
[[it:STS-51-L]]
[[ja:STS-51-L]]
[[ja:STS-51-L]]

Revisi per 29 Mei 2008 11.45

Gambar ledakan pesawat Challenger.

STS-51-L adalah peluncuran ke-25 pesawat ulang-alik dan peluncuran ke-10 Pesawat ulang-alik Challenger. Kendaraan ini meledak 73 detik setelah peluncuran pada 28 Januari 1986 sebagai hasil dari kegagalan sebuah segel karet cincin O (O-ring) di kanan roket pendorong padat (solid rocket booster, SRB); hal ini menyebabkan kebocoran dengan percikan api yang menyebabkan kebocoran lainnya di tangki hidrogen. Di antara para awak adalah Sharon Christa McAuliffe, seorang sipil dan berprofesi sebagai guru, yang dijadwalkan untuk menjadi guru pertama di luar angkasa. Murid-murid di seluruh Amerika Serikat dan dunia menonton peluncuran pesawat tersebut dan ledakan yang menyusul berikutnya secara langsung di televisi.

Awak

Rencana Misi

Misi penerbangan ini sebenarnya sudah direncanakan berangkat pada tanggal 22 Januari 1986. Namun karena berbagai hal antara lain karena kerusakan teknis dan suasana cuaca, peluncuran harus diundur beberapa kali sampai ke hari yang naas tanggal 28 Januari 1986 tersebut.

Rencana utama misi ini ialah meluncurkan satelit komunikasi TDRS-2. Selain itu dengan beberapa instrumen Komet Halley yang pada waktu itu mendekat bumi juga akan diobservasi. Lalu sebagai salah satu puncak utama misi ini, Sharon Christa McAullife, seorang warga sipil yang berprofesi sebagai guru sekolah menengah, akan mengajar beberapa hal kepada para murid di seluruh dunia.

Misi diramalkan akan berlangsung selama 6 hari dan 34 menit dengan pendaratan pesawat di Cape Canaveral, Florida.

Persis 73 detik setelah peluncuran, pesawat ulang-alik ini meledak pada ketinggian sekitar 15 sampai 16 kilometer. Ada kemungkinan para awak pesawat masih hidup ketika terjadi ledakan.

Saat itu hal ini disaksikan oleh para pemirsa di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang kala itu ada penyiaran langsung.

Referensi

  • Vaughan, D. (1996) The Challenger Launch Decision: Risky Technology, Culture and Deviance at NASA ISBN 0-226-85176-1