Penawaran Piala Dunia FIFA 2030: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:


'''Maroko'''
'''Maroko'''

Setelah gagal dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2026, Maroko berencana mengajukan diri kembali untuk Piala Dunia 2030.
Setelah gagal dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2026, Maroko berencana mengajukan diri kembali untuk Piala Dunia 2030.




'''Bulgaria-Rumania-Serbia-Yunani'''
'''Bulgaria-Rumania-Serbia-Yunani'''

Pada bulan November 2018, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mencetuskan ide untuk menggelar Piala Dunia 2030 di Eropa Timur bersama Bulgaria, Rumania, dan Serbia.
Pada bulan November 2018, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mencetuskan ide untuk menggelar Piala Dunia 2030 di Eropa Timur bersama Bulgaria, Rumania, dan Serbia.




'''Inggris Raya-Irlandia'''
'''Inggris Raya-Irlandia'''

Inggris sedang menjajaki kemungkinan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tiga negara bagiannya, yaitu Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Dikabarkan Republik Irlandia berminat bergabung dalam pencalonan ini.
Inggris sedang menjajaki kemungkinan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tiga negara bagiannya, yaitu Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Dikabarkan Republik Irlandia berminat bergabung dalam pencalonan ini.



Revisi per 7 Januari 2019 01.46

Untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2030, beberapa negara telah mencalonkan ingin menjadi tuan rumah. Piala Dunia FIFA 2030 adalah penyelenggaraan piala dunia ke 24 dan merupakan 100 tahun semenjak Piala Dunia FIFA pertama di selenggarakan di Uruguay

Negara yang mencalonkan diri

Argentina - Uruguay - Paraguay

Pada tahun 2007, dicetuskan gagasan tawaran bersama Argentina-Uruguay untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030. Tawaran tersebut diikuti oleh gerakan web yang mengklaim bahwa FIFA harus memberikan tawaran Hak kepada Uruguay untuk menjadi tuan rumah untuk mengenang 100 Tahun penyelenggaraan Piala Dunia FIFA yang pertama , yang laksanakan di Uruguay pada Piala Dunia FIFA 1930.

Gagasan ini dicetuskan oleh penduduk Uruguay yang menetap di Israel , Habel Fialko [1]. Olimpiade pertama yang diselenggarakan pada tahun 1896 di Athena , Yunani merupakan gagasan tersebut , karena 100 tahun setelah Pesta Olahraga Olimpiade di selenggarakan tidak di Athena , Yunani melainkan di Atlanta Amerika Serikat. Kemudian , pada tahun 1997 ia membuat sebuah alamat Web untuk menarik orang-orang pengguna Internet[2].

Pada tanggal 18 November 2009, pada hari yang sama tim sepak bola nasional Uruguay berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 2010 , datang media yang membuat FIFA senang karena Argentina-Uruguay sangat inisiatif untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030[3]

Beberapa hari kemudian, Pada tanggal 25 November 2009, dalam pertemuan presiden dari asosiasi nasional dan anggota Komite Eksekutif CONMEBOL, Asosiasi Sepak Bola Argentina dan Uruguay menerima dukungan bulat untuk tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030[4].

Pada tanggal 10 Juni 2010, hanya sehari sebelum pembukaan Piala Dunia 2010, sebuah delegasi khusus dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga Uruguay bertemu dengan Joseph Blatter di Johannesburg, secara resmi mengajukan tawaran Uruguay dan Argentina sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030[5]

Pada tanggal 31 Agustus 2017, Presiden Paraguay, Horacio Cartes, menyatakan rencana untuk bergabung dengan Argentina-Uruguay sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.[6]

Rencana tersebut disetujui dan diumumkan pada tanggal 4 Oktober 2017 di Buenos Aires, Argentina. Kemudian pada tanggal 21 November 2017, federasi sepak bola ketiga negara (Argentina-Paraguay-Uruguay) resmi menandatangani kerjasama untuk pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2030.[7] [8]


Maroko

Setelah gagal dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2026, Maroko berencana mengajukan diri kembali untuk Piala Dunia 2030.


Bulgaria-Rumania-Serbia-Yunani

Pada bulan November 2018, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mencetuskan ide untuk menggelar Piala Dunia 2030 di Eropa Timur bersama Bulgaria, Rumania, dan Serbia.


Inggris Raya-Irlandia

Inggris sedang menjajaki kemungkinan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tiga negara bagiannya, yaitu Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Dikabarkan Republik Irlandia berminat bergabung dalam pencalonan ini.


ASEAN

Negara-negara Asia Tenggara berencana menjadi tuan rumah bersama untuk Piala Dunia 2030 atau 2034. Saat ini, federasi sepak bola ASEAN dan FIFA tengah mempertimbangkan rencana tersebut.


China

Wei Di, petinggi Asosiasi Sepak Bola China, berharap China menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Sebelumnya, China sempat ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, namun terganjal peraturan, karena Piala Dunia 2022 sudah digelar di negara Asia, yaitu Qatar.


Jepang

Setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 dan gagal terpilih kembali untuk tahun 2022, Jepang berencana mengajukan kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.


Korea Selatan - Korea Utara

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ingin mengajak Korea Utara sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030. Diharapkan, hal ini dapat menjadi sarana perdamaian bagi kedua negara.[9]

Referensi

  1. ^ La Republica, 25 October 2007
  2. ^ Uruguay 2030 former Website
  3. ^ Vicente, Miguel Angel (November 18, 2009), "Argentina y Uruguay: Juntos para el Mundial 2030", Clarin 
  4. ^ Conmebol official website, 25 November 2009
  5. ^ Tourism and Sports Ministry of Uruguay official website, 15 June 2010
  6. ^ Ingin Gelar Piala Dunia, Paraguay Gabung Argentina-Uruguay
  7. ^ Tiga Negara Amerika Latin Calonkan Piala Dunia 2030
  8. ^ Argentina, Paraguay, Uruguay tandatangani perjanjian bida tuan rumah Piala Dunia 2030
  9. ^ Korsel Ajak Korut Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Pranala luar