Permainan Besar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Persia_afghanistan_1848.jpg|250px|thumb|Asia Tengah, [[1848]].]]
[[Berkas:Persia_afghanistan_1848.jpg|250px|thumb|Asia Tengah, [[1848]].]]
'''Permainan yang Hebat''', atau '''''The Great Game''''', adalah istilah yang pertama kali disebutkan oleh [[Arthur Connolly]], yang mengacu pada persaingan dan konflik [[strategi]] antara [[Imperium Britania]] dan [[Kekaisaran Rusia]] demi supremasi di [[Asia Tengah]]. Periode Permainan yang hebat berlangsung sejak [[Perjanjian Gulistan]] antara Rusia dan [[dinasti Qajar]] di [[Persia]] ([[1983]]), hingga [[Konvensi Inggris-Rusia 1907]]. Setelah [[Revolusi Oktober|Revolusi Bolshevik]] pada [[1917]], konflik Inggris-Rusia kembali terjadi antara [[Britania Raya]] dan [[Uni Soviet]], namun dengan intensitas yang lebih rendah.
'''Permainan Besar''', atau '''''The Great Game''''', adalah istilah yang pertama kali disebutkan oleh [[Arthur Connolly]], yang mengacu pada persaingan dan konflik [[strategi]] antara [[Imperium Britania]] dan [[Kekaisaran Rusia]] demi supremasi di [[Asia Tengah]]. Periode Permainan yang hebat berlangsung sejak [[Perjanjian Gulistan]] antara Rusia dan [[dinasti Qajar]] di [[Persia]] ([[1983]]), hingga [[Konvensi Inggris-Rusia 1907]]. Setelah [[Revolusi Oktober|Revolusi Bolshevik]] pada [[1917]], konflik Inggris-Rusia kembali terjadi antara [[Britania Raya]] dan [[Uni Soviet]], namun dengan intensitas yang lebih rendah.


{{sejarah-stub}}
{{sejarah-stub}}

Revisi per 27 Mei 2008 09.14

Asia Tengah, 1848.

Permainan Besar, atau The Great Game, adalah istilah yang pertama kali disebutkan oleh Arthur Connolly, yang mengacu pada persaingan dan konflik strategi antara Imperium Britania dan Kekaisaran Rusia demi supremasi di Asia Tengah. Periode Permainan yang hebat berlangsung sejak Perjanjian Gulistan antara Rusia dan dinasti Qajar di Persia (1983), hingga Konvensi Inggris-Rusia 1907. Setelah Revolusi Bolshevik pada 1917, konflik Inggris-Rusia kembali terjadi antara Britania Raya dan Uni Soviet, namun dengan intensitas yang lebih rendah.