Pupuk kandang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Manure (lorentey).jpg|thumb|350px|right|Timbunan pupuk kandang]]
[[Berkas:Manure (lorentey).jpg|jmpl|350px|ka|Timbunan pupuk kandang]]
'''Pupuk kandang''' ialah olahan [[feses|kotoran]] [[hewan]], anya [[hewan ternak|ternak]], yang diberikan pada [[lahan pertanian]] untuk memperbaiki [[kesuburan tanah|kesuburan]] dan [[struktur tanah]]. Pupuk kandang adalah [[pupuk organik]], sebagaimana [[kompos]] dan [[pupuk hijau]].
'''Pupuk kandang''' ialah olahan [[feses|kotoran]] [[hewan]], anya [[hewan ternak|ternak]], yang diberikan pada [[lahan pertanian]] untuk memperbaiki [[kesuburan tanah|kesuburan]] dan [[struktur tanah]]. Pupuk kandang adalah [[pupuk organik]], sebagaimana [[kompos]] dan [[pupuk hijau]].



Revisi per 24 November 2018 20.44

Timbunan pupuk kandang

Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, anya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.

Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan ketika sedang berada di kandang maupun ketika sedang digembalakan di lahan pertanian, misal ketika sedang memakan brangkasan dan gulma. Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat ditentukan oleh jenis hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Kotoran kuda masih mengandung banyak rumput karena sistem pencernaannya tidak sama dengan ruminansia.[1]

Tumpukan kotoran hewan dapat menghasilkan panas selama proses dekomposisi sehingga dapat terbakar secara spontan jika ditumpuk dalam tumpukan yang besar. Ketika kotoran hewan sudah terbakar, udara akan tercemar, menimbulkan bau tidak sedap.[2]

Pengaruh antibiotik

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Minnesota menemukan bahwa tanaman pertanian yang tumbuh di atas tanah yang diberikan pupuk kandang dari hewan yang diberikan antibiotik juga dapat mengandung antibiotik tersebut.[3] Tergantung pada regulasi setempat dan keinginan petani, usaha pertanian organik mungkin dapat mencegah hal ini. Namun usaha pertanian organik bisa saja mendapatkan kotoran hewan ternak dari peternakan yang tidak organik (yang memberikan antibiotik pada hewan ternak) sehingga lahan pertanian organik dapat mengandung antibiotik lebih tinggi dibandingkan lahan pertanian non-organik.[3]

Dalam kebudayaan

Dalam film kartun Upin & Ipin musim ketiga, episode "Berkebun", diceritakan bahwa Upin & Ipin berkebun dan mereka tidak serius dalam pekerjaan mereka, sambil bermain kejar-kejaran. Sebagai akibatnya, Upin & Ipin tersiram oleh pupuk kandang yang Kak Ros suruh siram untuk tanaman mereka. Upin & Ipin dimarahi Kak Ros dan disuruh mandi.

Referensi

  1. ^ "Manure". Bbc.co.uk. Diakses tanggal 2012-11-14. 
  2. ^ "Spontaneous Combustion of Manure Starts 200-Acre Blaze 1/08/07 |". abc7.com. Diakses tanggal 2010-08-07. 
  3. ^ a b staff (2007-07-12). "Livestock Antibiotics Can End Up in Human Foods". Ens-newswire.com. Diakses tanggal 2012-11-14. 

Bahan bacaan terkait

  • Winterhalder, B., R. Larsen, and R. B. Thomas. (1974). "Dung as an essential resource in a highland Peruvian community". Human Ecology. 2 (2): 89–104. doi:10.1007/BF01558115. 

Pranala luar