Angin fohn: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
k bot Menambah: da:Fønvind
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: hu:Főn
Baris 31: Baris 31:
[[fi:Föhntuuli]]
[[fi:Föhntuuli]]
[[fr:Effet de foehn]]
[[fr:Effet de foehn]]
[[hu:Főn]]
[[it:Föhn]]
[[it:Föhn]]
[[ja:フェーン現象]]
[[ja:フェーン現象]]

Revisi per 18 Mei 2008 17.22

Angin fohn atau angin lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.

Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara, karena setiap turun 100 meter udara naik 1°C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering. Angin itulah yang disebut angin fohn.

Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:

  1. Angin Bohorok
  2. Angin Kumbang
  3. Angin Gending
  4. Angin Brubu
  5. Angin Wambraw

Bacaan lanjutan

  • McKnight, TL & Hess, Darrel (2000). Foehn/Chinoonk Winds. In , Physical Geography: A Landscape Appreciation, pp. 132. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. ISBN 0-13-020263-0

Pranala luar