Emperor of China: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Matema (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:
Gugusan NEC berlokasi di [[Basin Damar]], [[cekungan laut]] yang memiliki ketebalan sedimen 1-2 km [[Pliosen]]{{ndash}}[[Kuarter]] dengan topologi datar.<ref name="nec"/> Basin Damar terletak di [[Laut Banda]], yang dibatasi oleh busur vulkanik [[Busur Sunda|Sunda Timur]] dan [[Busur Banda|Banda]] pada pertemuan tiga lempeng utama, yakni [[Lempeng Eurasia|Eurasia]], [[Lempeng Pasifik|Pasifik]], dan [[Lempeng Indo-Australia|Indo-Australia]]; ketiga lempeng ini telah aktif sejak zaman [[Mesozoikum]].
Gugusan NEC berlokasi di [[Basin Damar]], [[cekungan laut]] yang memiliki ketebalan sedimen 1-2 km [[Pliosen]]{{ndash}}[[Kuarter]] dengan topologi datar.<ref name="nec"/> Basin Damar terletak di [[Laut Banda]], yang dibatasi oleh busur vulkanik [[Busur Sunda|Sunda Timur]] dan [[Busur Banda|Banda]] pada pertemuan tiga lempeng utama, yakni [[Lempeng Eurasia|Eurasia]], [[Lempeng Pasifik|Pasifik]], dan [[Lempeng Indo-Australia|Indo-Australia]]; ketiga lempeng ini telah aktif sejak zaman [[Mesozoikum]].


Dua gunung api bawah laut (Emperor of China dan Nieuwerkerk) berlokasi di ujung gugusan NEC, dan merupakan [[gunung api aktif]]. Menurut riset yang dilakukan pada 1979, jika dilihat dari segi struktural dan usia, kedua gunung api ini dianggap telah mati dan aktivitas vulkaniknya telah berhenti sejak 7 [[Tahun|Ma]] yang lalu.<ref>{{cite journal|author=Hamilton, W. |year=1979| title=Tectonics of the Indonesian Region| journal=[[USGS|U.S. Geolological Survey]]| issue=1078| pages=345}}</ref> Aktivitas [[magma]]tik terakhir gunung ini terjadi 3 Ma sebelumnya, yang diperkirakan akibat tabrakan antara segmen Wetar di [[Busur Sunda]] dengan [[Timor]].<ref name="nec"/>
Dua gunung api bawah laut (Emperor of China dan Nieuwerkerk) berlokasi di ujung gugusan NEC, dan merupakan [[gunung api aktif]]. Menurut riset yang dilakukan pada 1979, jika dilihat dari segi struktural dan usia, kedua gunung api ini dianggap telah mati dan aktivitas vulkaniknya telah berhenti sejak 7 juta [[tahun]] yang lalu.<ref>{{cite journal|author=Hamilton, W. |year=1979| title=Tectonics of the Indonesian Region| journal=[[USGS|U.S. Geolological Survey]]| issue=1078| pages=345}}</ref> Aktivitas [[magma]]tik terakhir gunung ini terjadi 3 juta tahun sebelumnya, yang diperkirakan akibat tabrakan antara segmen Wetar di [[Busur Sunda]] dengan [[Timor]].<ref name="nec"/>


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==

Revisi per 17 November 2018 16.00

Emperor of China
[[Berkas:|frameless]]

Emperor of China adalah sebuah gunung api bawah laut di sebelah barat Laut Banda, Indonesia. Gunung api ini adalah bagian dari rangkaian gunung api Nieuwerkerk, yang secara ilmiah dikenal dengan gugusan Emperor of China–Nieuwkerk (NEC), dengan lokasi berada di kedalaman 3.100–2.700 meter di bawah permukaan laut.[1]

Gugusan NEC berlokasi di Basin Damar, cekungan laut yang memiliki ketebalan sedimen 1-2 km PliosenKuarter dengan topologi datar.[1] Basin Damar terletak di Laut Banda, yang dibatasi oleh busur vulkanik Sunda Timur dan Banda pada pertemuan tiga lempeng utama, yakni Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia; ketiga lempeng ini telah aktif sejak zaman Mesozoikum.

Dua gunung api bawah laut (Emperor of China dan Nieuwerkerk) berlokasi di ujung gugusan NEC, dan merupakan gunung api aktif. Menurut riset yang dilakukan pada 1979, jika dilihat dari segi struktural dan usia, kedua gunung api ini dianggap telah mati dan aktivitas vulkaniknya telah berhenti sejak 7 juta tahun yang lalu.[2] Aktivitas magmatik terakhir gunung ini terjadi 3 juta tahun sebelumnya, yang diperkirakan akibat tabrakan antara segmen Wetar di Busur Sunda dengan Timor.[1]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c Christian Honthaas, Jean-Pierre Réhault, René C. Maury, Hervé Bellon, Christophe Hémond, Jacques-André Malod, Jean-Jacques Cornée, Michel Villeneuve, Joseph Cotten, Safri Burhanuddin, Hervé Guillou and Nicolas Arnaud (1998). "A Neogene back-arc origin for the Banda Sea basins: geochemical and geochronological constraints from the Banda ridges (East Indonesia)". Tectonophysics. 298 (4): 297–317. Bibcode:1998Tectp.298..297H. doi:10.1016/S0040-1951(98)00190-5. 
  2. ^ Hamilton, W. (1979). "Tectonics of the Indonesian Region". U.S. Geolological Survey (1078): 345.