Poitiers: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Loveless (bicara | kontrib)
k bot Menambah: an:Piteus
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59: Baris 59:
* {{fr}} [http://www.tourisme-vienne.com/poitiers.php Wisata di Poitiers] (situs resmi)
* {{fr}} [http://www.tourisme-vienne.com/poitiers.php Wisata di Poitiers] (situs resmi)


{{geo-stub}}
{{Préfectures of régions of France}}


[[Kategori:Kota di Perancis]]
{{poitou-geo-stub}}

[[Kategori:Komun Vienne]]
[[Kategori:Kota di Perancis|Kota di Perancis]]


[[an:Piteus]]
[[an:Piteus]]

Revisi per 14 Mei 2008 09.51

Poitiers
NegaraPrancis
ArondisemenPoitiers
KantonKota utama dari 7 canton
AntarkomuneCommunauté
d'agglomération
de Poitiers
Kode INSEE/pos
86194
Kota Poitiers dengan banyak gereja dari abad pertengahan, dilihat dari "Les Dunes".

Poitiers adalah sebuah kota yang terletak di bagian barat tengah Perancis. Ia juga merupakan sebuah komun dan ibu kota (préfecture) dari département Vienne serta dari Poitou-Charentes région. Poitiers terletak di tepi Sungai Clain.

Geografi

Letak Poitiers strategis di Seuil du Poitou, sebuah zona dangkal yang menghubungkan Armorican dengan Massif Central serta menghubungkan Basin Aquitaine dengan Basin Paris. Lokasi Poitiers adalah sebuah tanjung yang luas antara lembah Boivre dan lembah Clain.

Sejarah

Poitiers didirikan sebelum pengaruh Romawi oleh suku bangsa Pictone. Poitiers adalah ibu kota Poitou, wilayah yang diperintah oleh para Pangeran Poitiers. Pertempuran Poitiers meletus di Poitiers pada 19 September 1356, pada Perang Seratus Tahun. Sebuah perang yang lain terjadi sebelumnya, yaitu kemenangan yang menentukan oleh orang Kristen atas orang Muslim juga terjadi di sini pada 10 Oktober 732 — pertempuran ini lebih dikenal sebagai Pertempuran Tours.

Raja Charles VII mendirikan Universitas Poitiers pada 1432.

Tahun 1500-an

Tipe organisasi politik yang ada di Poitiers pada masa akhir Abad Pertengahan / awal Abad Modern dapat dilihat melalui pidato yang disampaikan pada 14 Juli 1595 oleh Maurice Roatin, wali kota Poitiers. Ia membandingkannya dengan negara Romawi, yang mengkombinasikan tiga bentuk pemerintahan: monarki (pemerintahan oleh satu orang), aristokrasi (pemerintahan oleh sedikit orang), dan demokrasi (pemerintahan oleh banyak orang). Ia mengatakan bahwa jabatan konsul Romawi sebanding dengan jabatan wali kota Poitiers, senat sama dengan pemerintah kota dan échevins, serta unsur demokratis di Roma sama dengan kenyataan bahwa masalah-masalah yang paling penting "tidak dapat diputuskan kecuali melalui nasihat dari Mois et Cent [dewan yang luas].1 Wali kota tampaknya adalah seorang penganjur konstitusi campuran; kita harus mencatat bahwa tidak semua orang Perancis pada 1595 akan setuju dengannya, setidak-tidaknya di depan publik. Banyak yang lebih menyukai monarki absolut. Kita juga harus mencatat bahwa unsur-unsur demokratisnya tidaklah sekuat apa yang mungkin disiratkan oleh kata-kata sang wali kota. pada kenyataannya, Poitiers serupa dengan kota-kota Perancis yang lain: Paris, Nantes, Marseille, Limogues, La Rochelle, Dijon, dalam arti bahwa dewan pemerintahan kota (corps de ville) "sangat eksklusif dan oligarkis": sejumlah kecil kelompok profesional dan keluarga menguasai sebagian besar jabatan kota. Di Poitiers banyak dari posisi-posisi ini diberikan seumur hidup kepada si pemegang jabatan.2

Pemerintah koat di Poitiers mendasarkan klaim-klaim legitimasinya pada teori pemerintahan di mana wali kota dan échevins memegang yurisdiksi urusan-urusan kota sebagai vasal dari raja. Artinya, mereka bersumpah setia dan berjanji mendukungnya, dan sebagai ganjarannya, raja memberikan kepada mereka kekuasaan setempat.

Pada masa ini, wali kota Poitiers didahului oleh para sersan, ke manapun ia pergi, berkonsultasi dengan dewan pertimbangan, melaksanakan keputusan-keputusan mereka, "mendengarkan kasus-kasus sipil dan kriminal pada tingkat pertama", berusaha memastikan bahwa pasokan makanan mencukupi, mengunjungi pasar-pasar. 2

Pada 1500-an Poitiers menimbulkan kesan kepada para pengunjung karena ukurannya yang luas dan ciri-ciri kota yang penting, termasuk "istana kerajaan, universitas, toko-toko percetakan yang berkembang, lembaga-lembaga keagamaan yang kaya, katedral, berbagai gereja, pasar-pasar, arsitektur setempat yang indah, perbentengan yang luas, dan berbagai château."3

Aneka rupa

Poitiers adalah tempat kelahiran filsuf Perancis yang berpengaruh pada abad ke-20 Michel Foucault.

Banyak orang Acadia atau Cajun yang hidup di Amerika Utara dapat menelusuri garis keturunan mereka ke wilayah ini karena leluhur mereka meninggalkan tempat ini pada abad ke-17.

Kota kembar

Poitiers menjalin hubungan kota kembar dengan:

Catatan

  1. Archives communales de Poitiers, reg. 54, pp.211-213; dalam Harry J. Bernstein, Between Crown and Community: Politics and Civic Culture in Sixteenth-Century Poitiers. 2004, Ithica N.Y., USA: Cornell University Press, h. 22.
  2. Harry J. Bernstein, Between Crown and Community: Politics and Civic Culture in Sixteenth-Century Poitiers. 2004, Ithica N.Y., USA: Cornell University Press, h. 22-30.
  3. ibid., h. 2.

Lihat pula

Pranala luar