Surah An-Nahl: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Escarbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: pt:An-Nahl
Baris 36: Baris 36:
[[nl:Soera De Bijen]]
[[nl:Soera De Bijen]]
[[pl:An-Nahl]]
[[pl:An-Nahl]]
[[pt:An-Nahl]]
[[tr:Nahl Suresi]]
[[tr:Nahl Suresi]]
[[ur:النحل]]
[[ur:النحل]]

Revisi per 12 Mei 2008 12.41

Surah ke-16
an-Naml
النّحل
Lebah
KlasifikasiMakkiyah
Nama lainan-Ni'am (Nikmat-Nikmat)
JuzJuz 14
Jumlah ayat128 ayat
Jumlah ayat sajdahAyat 50

Surah An-Nahl adalah surah ke-16 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Surah ini dinamakan An-Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah". Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surah (10) Yunus ayat 57 dan surah (17) Al Isra' ayat 82). Surah ini dinamakan pula "An-Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan berbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.

Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Kepastian adanya hari kiamat; keesaan Allah; kekuasaan-Nya dan kesempurnaan ilmu-Nya serta dalil-dalilnya; pertanggungan jawab manusia kepada Allah terhadap segala apa yang telah dikerjakannya.
  2. Hukum-hukum: Beberapa hukum tentang makanan dan minuman yang diharamkan dan yang dihalalkan; kebolehan memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari dalam laut seperti merjan dan mutiara; dibolehkan memakan makanan yang diharamkan dalam keadaan terpaksa; kulit dan bulu binatang dari hewan yang halal dimakan; kewajiban memenuhi perjanjian dan larangan mempermainkan sumpah; larangan membuat-buat hukum yang tak ada dasarnya; perintah membaca isti'aadzah (a'uudzubillahi minasyaithaanirrajiim = aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk); larangan membalas siksa melebihi siksaan yang diterima.
  3. Kisah-kisah: Nabi Ibrahim a.s.
  4. Lain-lain: Asal kejadian manusia; madu adalah untuk kesehatan manusia; nasib pemimpin-pemimpin palsu di hari kiamat; pandangan orang Arab zaman Jahiliyah terhadap anak perempuan; ajaran moral di dalam Islam; pedoman da'wah dalam Islam.

Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Hijr
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Isra'
Surah 16