Kekaisaran Prancis Pertama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
YosuaDL (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
YosuaDL (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 125: Baris 125:


Setelah satu bulan menduduki ibukota Rusia, Napoleon belum mendapat respon dari apapun dari pihak Rusia. Ketika musim dingin tiba, barulah Napoleon tahu bahwa tentara Rusia telah berhasil menduduki salah satu pusat logistik utamanya di Rusia, yakni di Lithuania. Tetapi bahan makanan semakin berkurang, dan banyak tentara mulai mati kedinginan menghadapi musim dingin Rusia yang terkenal mematikan, yakni dibawah 0 derajat Celcius. Napoelon memutuskan untuk mundur dari Moskow. Hari demi hari, perlahan jumlah pasukan Perancis menyusut dan moral mereka menurun.
Setelah satu bulan menduduki ibukota Rusia, Napoleon belum mendapat respon dari apapun dari pihak Rusia. Ketika musim dingin tiba, barulah Napoleon tahu bahwa tentara Rusia telah berhasil menduduki salah satu pusat logistik utamanya di Rusia, yakni di Lithuania. Tetapi bahan makanan semakin berkurang, dan banyak tentara mulai mati kedinginan menghadapi musim dingin Rusia yang terkenal mematikan, yakni dibawah 0 derajat Celcius. Napoelon memutuskan untuk mundur dari Moskow. Hari demi hari, perlahan jumlah pasukan Perancis menyusut dan moral mereka menurun.

Pasukan Rusia dibawah pimpinan Jenderal [[Mikhail Kutuzov]], menghantam sisa-sisa pasukan Napoelon di tepi Sungai Berezina dalam [[Pertempuran Sungai Berezina]].


[[Kategori:Revolusi Perancis]]
[[Kategori:Revolusi Perancis]]

Revisi per 1 November 2018 11.36

Kekaisaran Perancis

Empire Français
1804–1814
1815
Bendera France
Bendera
Kekaisaran Perancis Pertama pada tahun 1812.
  •   Kekaisaran Perancis
Peta
Ibu kotaParis
Bahasa yang umum digunakanPerancis
Agama
Katolik Roma
PemerintahanMonarki konstitusional
Kaisar 
• 1804–1814/1815
Napoleon I
• 1815
Napoleon II
LegislatifParlemen
Senat
Corps législatif
Era SejarahPerang Napoleon
18 Mei 1804
2 Desember 1804
7 Juli 1807
24 Juni 1812
11 April 1814
20 Maret – 7 Juli 1815
Luas
18122.100.000 km2 (810.000 sq mi)
Populasi
• 1812
44000000
Mata uangFrans Perancis
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Pertama Perancis
ksrKekaisaran
Romawi Suci
krjKerajaan
Hollandia
Republik Liguria
Kerajaan Spanyol
Kerajaan Perancis
krjKerajaan
Bersatu Belanda
Moresnet
krjKerajaan
Sardinia
ksrKekaisaran
Austria
Luxemburg
Grand Duchy of Tuscany
Kerajaan Spanyol
Sekarang bagian dari Andorra
 Austria
 Belgium
 Croatia
 France
 Germany
 Italy
 Liechtenstein
 Lithuania
 Luxembourg
  Monaco
 Poland
 Netherlands
 Slovenia
 Spain
 Switzerland
 Vatican City
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kekaisaran Perancis Pertama, pada umumnya dikenali sebagai Kekaisaran Perancis atau Kekaisaran Napoleon, adalah zaman keemasan Perancis di seluruh dunia, terutama dibenua Eropa yang dipimpin oleh Kaisar Napoleon I. Secara resminya merujuk kepada tempo tahun 1804 hingga tahun 1814, dari Konsulat ke pengembalian Bourbon dalam sejarah negara Perancis tersebut, di mana disebut sebagai zaman Seratus Hari pada 1815.

Latar Belakang

Pecahnya Revolusi Perancis pada tanggal 14 Juli 1789, menimbulkan pemberontakan dalam negeri Perancis yang menuntut pembubaran Kerajaan Perancis yang berada dibawah Wangsa Bourbon akibat penderitaan yang mereka rasakan karena pemerintahan yang sewenang-wenang dan royal. Karena itu, terjadilah aksi-aksi penangkapan terhadap para pejabat negara Kerajaan termasuk Raja Louis XVI dari Perancis dan Permaisuri Marie Antoinette. Ditambah lagi aksi teror kaum radikal yang dipimpin Maximilien de Robespierre. Tanggal 21 Januari 1793, Raja Louis XVI dan tanggal 16 Oktober 1793, Marie Antoinette dihukum penggal dibawah Guillotine yang secara simbolik menandai berakhirnya Kerajaan Perancis. Ditambah lagi, jatuhnya Penjara Bastille yang merupakan simbol monarki absolut Perancis.

Setelah Kematian keluarga Kerajaan, para revolusioner mendirikan Republik Pertama Perancis berdasarkan Keputusan Konvensi Nasional yang berada dibawah pimpinan Majelis Rakyat Perancis.

Munculnya Napoleon Bonaparte, seorang perwira militer, secara tak langsung menimbulkan perubahan sosial yang cepat di kalangan rakyat Perancis. Napoleon berhasil mengubah keadaan dalam negeri, mulai dari tatanan ekonomi, sosial, dan politik. Termasuk dalam peluncuran Undang-undang Napoleon.

Pada tanggal 7 November 1799, Napoleon melakukan sebuah kudeta yang disebut Kudeta 18 Brumaire, dimana Napoleon berusaha merebut kekuasaan Perancis. Kudeta ini berhasil dan membuat Napoleon diangkat sebagai konsul pertama Republik Pertama Perancis. Terlebih setelah dilakukan pemilihan oleh rakyat Perancis, dimana 99,8% rakyat Perancis memilih dirinya.

Awal Berdiri

Tanggal 18 Mei 1804, Senat memilih Napoleon sebagai Kaisar Perancis setelah pemungutan suara yang dilakukan berhasil. Pada 2 Desember 1804, Napoleon Bonaparte diangkat menjadi Kaisar Perancis, menandai berdirinya Kekaisaran Perancis Pertama. Dan juga menangkat istrinya, Joséphine de Beauharnais, sebagai permaisurinya.

Era Perang Napoleon

Sejak sebelum perang dimulai, Napoleon Bonaparte sendiri memang adalah seorang perwira militer sehingga ia memiliki cita-cita melakukan perluasan terhadap daerah-daerah lain, termasuk dalam usahanya membentuk angkatan militer terkuat di Eropa kala itu.

Pada tanggal 2 Desember 1805, tentara Perancis dapat memukul mundur pasukan gabungan Austria-Rusia di Kota Austerlitztz, 20 km dari Kota Brno, Moravia yang kini berada di wilayah Ceko. Keberhasilan ini membawa kehancuran bagi Pasukan Perang Koalisi Ketiga dan juga menjadi pemicu bubarnya Kekaisaran Romawi Suci dan digantikan Kekaisaran Austria. Namun, juga menjadi awal terbentuknya Perang Koalisi Keempat.

Napoelon mencaplok Italia, dan membentuk pemerintahan boneka disana, dibawah pimpinan keponakanya, Eugène de Beauharnais. Kemudian menduduki Belanda pada 1806, dan mendirikan Kekaisaran Belanda, lalu mengangkat adiknya, Louis Bonaparte sebagai pemimpin disana, serta memaksa menyerahkan seluruh jajahannya dibawah Kekaisaran Perancis, termasuk Guyana Belanda dan Hindia Belanda.

Walau unggul di darat, tetapi dilaut, Angkatan Laut Kekaisaran Perancis lemah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kekalahan pasukan gabungan Perancis-Spanyol melawan Angkatan Laut Inggris di Tanjung Trafalgar pada 1805 dalam Pertempuran Trafalgar, sebuah usaha Napoleon menduduki Inggris, musuh lama Perancis. Karena kalah, akhirnya Napoleon memutuskan untuk memblokade Laut Baltik bagi Inggris. Padahal, Laut Baltik adalah salah satu akses perdagangan Inggris- Rusia. Namun karena Tsar Aleksandr I dari Rusia telah menandatangani kesepakatan damai antara Napoleon dalam Perjanjian Tilsit pada 180711, Rusia sejak saat itu mengikuti isi perjanjian, termasuk memutuskan hubungan perdagangan dengan Inggris.

Sasaran Perancis berikutnya adalah Kekaisaran Prussia. Tanggal 14 Oktober 1806, Tentara Napoleon mengalahkan Prussia dalam Pertempuran Jena-Auerstedt, yang membawa pasukan Perancis dapat menduduki ibukotanya, Berlin. Dan mendirikan negara Satelit disana, seperti Prussia Timur, Kadipaten Warsawa dan Konfederasi Rhein.

Pada tahun 1808, Perancis dibawah pimpinan Marsekal Joachim Murat menyerang Spanyol sehingga menyebabkan Spanyol bergabung dengan Koalisi Kelima yang baru saja terbentuk. Serta Inggris dan Portugal yang mengirim bantuan tentara bagi Spanyol. Pendudukan Perancis ini menyebabkan banyak daerah jajahan Spanyol secara serentak memberontak dan memerdekakan diri. Inggris juga memberi bantuan bagi Belanda yang masih diduduki Napoleon dalam Ekspedisi Walcheren.

Di lain sisi, untuk membalas kekalahan sebelumnya, Austria menyerang wilayah Perancis yang ada di Bayern (Bavaria) sehingga Perancis kemudian bersekutu dengan Kerajaan Bayern Perang Koalisi Kelima ini. Dimana pada akhirnya Austria mengalami kekalahan berat dalam Pertempuran Wagram pada 1809.

Sehingga akhirnya, Rusia, Inggris, Austria, Prussia, Spanyol, dan Portugal, dan Swedia yang merasakan dampak buruk Perang Napoleon besar, membentuk Koalisi Keenam. Contohnya Rusia dan Inggris mengalami kemerosotan ekonomi akibat pemutusan hubungan dagang tahun 1807. Lalu, balas dendam pasukan Austria, Spanyol, Portugal, dan Prussia. Serta balas dendam seorang Jenderal Perancis yang dipecat Napoleon dalam Pertempuran Wagram, yang kemudian berpihak pada Swedia, Jenderal Bernadotte atau Karl XIV Johan dari Swedia.

Akibat-akibat dari itu semua membuat koalisi membentuk tentara yang besar. Bahkan, Rusia telah melanggar Perjanjian Tilsit dengan kembali melakukan perdagangan dengan Inggris. Sehingga Napoleon menjadi marah dan mengirim pasukan ekspedisi berjumlah 650.000 orang ke Tanah Rusia pada tanggal 24 Juni 1812, dibantu negara sekutunya seperti Kadipaten Warsawa. Tentara Napoleon dapat mengambil banyak wilayah dan kota Rusia seperti Kiev, Minsk, Smolensk, Vilnius, St.Petersburg. Dan juga membunuh banyak tentara Rusia, seperti dalam Pertempuran Borodino. Sampai ketika Tentara Perancis mendekati Moskow, Ibukota Kekaisaran Rusia, kota itu diputuskan untuk dibumihanguskan. Taktik ini dianggap lebih efektif agar mencegah Perancis mendapat barang rampasan yang dapat dipergunakan mendukung perang, ketimbang harus melawan tentara Perancis yang begitu banyak. Para warga dan tentara Rusia mundur dan menyebar dimana-mana, sehingga sulit dijangkau Tentara Perancis. Sampai akhirnya, pasukan Napoleon yang besar mampu menduduki Moskow.

Setelah satu bulan menduduki ibukota Rusia, Napoleon belum mendapat respon dari apapun dari pihak Rusia. Ketika musim dingin tiba, barulah Napoleon tahu bahwa tentara Rusia telah berhasil menduduki salah satu pusat logistik utamanya di Rusia, yakni di Lithuania. Tetapi bahan makanan semakin berkurang, dan banyak tentara mulai mati kedinginan menghadapi musim dingin Rusia yang terkenal mematikan, yakni dibawah 0 derajat Celcius. Napoelon memutuskan untuk mundur dari Moskow. Hari demi hari, perlahan jumlah pasukan Perancis menyusut dan moral mereka menurun.

Pasukan Rusia dibawah pimpinan Jenderal Mikhail Kutuzov, menghantam sisa-sisa pasukan Napoelon di tepi Sungai Berezina dalam Pertempuran Sungai Berezina.