Samanhudi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Demi memperjelas bahwa HOS Tjokroaminoto tidak menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islam selepas kematian Samanhudi. Kenyataannya HOS Tjokroaminoto menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islam pada tahun 1912.
Ejaan dan tanda baca teks.
Baris 16: Baris 16:
'''Samanhudi''' atau sering disebut '''Kyai Haji Samanhudi''' (lahir di [[Laweyan]], [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[1868]]; meninggal di [[Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[28 Desember]] [[1956]]) adalah pendiri [[Sarekat Dagang Islam]], sebuah organisasi massa di [[Indonesia]] yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha [[batik]] di [[Surakarta]]. Nama kecilnya ialah '''Sudarno Nadi'''.
'''Samanhudi''' atau sering disebut '''Kyai Haji Samanhudi''' (lahir di [[Laweyan]], [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[1868]]; meninggal di [[Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[28 Desember]] [[1956]]) adalah pendiri [[Sarekat Dagang Islam]], sebuah organisasi massa di [[Indonesia]] yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha [[batik]] di [[Surakarta]]. Nama kecilnya ialah '''Sudarno Nadi'''.


Pondok Pesantren yang pernnah ia menimba ilmu didalamnya al<nowiki> :
Pondok Pesantren yang pernah ia menimba ilmu didalamnya adalah :

Pontren KM Sayuthy (Ciawigebang), Pontren KH Abdur Rozak (Cipancur)
,paman ia, Pontren Sarajaya (Kab Cirebon), Pontren (di Kab Tegal,
# Pontren KM Sayuthy (Ciawigebang),
# Pontren KH Abdur Rozak (Cipancur) ,paman ia,
Jateng),
</nowiki>Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan Pontren KH Zaenal Musthofa
# Pontren Sarajaya (Kab Cirebon),
# Pontren (di Kab Tegal, Jateng),
(Tasikmalaya. ) . Catatan<nowiki> </nowiki>: Ia sangat ta,zdim trhdp guru guru ia
# Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan
. Trlebih trhdp Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional) ia
# Pontren KH Zaenal Musthofa (Tasikmalaya. )

Catatan<nowiki> </nowiki>: Ia sangat ta,zdim terhadap guru-gurunya
. Terlebih terhadap Asysyahid K.H. Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional). Ia
banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini
banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini
ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beluau gugur sebagai
ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beliau gugur sebagai
pahlawankusuma bangsa didepan regu tembak srdadu Jepang. Ketika
pahlawan kusuma bangsa di depan regu tembak serdadu Jepang ketika
makbarohgurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah
makbaroh gurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah,T asikmalaya.
Tasikmalaya,


Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa [[Hindia Belanda]] antara pedagang [[pribumi]] yang mayoritas beragama [[Islam]] dengan pedagang [[Tionghoa]] pada tahun [[1911|1905]]. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai [[organisasi]] sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan [[Sarekat Dagang Islam]] untuk mewujudkan cita-citanya.
Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa [[Hindia Belanda]] antara pedagang [[pribumi]] yang mayoritas beragama [[Islam]] dengan pedagang [[Tionghoa]] pada tahun [[1911|1905]]. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai [[organisasi]] sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan [[Sarekat Dagang Islam]] untuk mewujudkan cita-citanya.

Revisi per 20 Oktober 2018 14.53

Samanhudi
K.H. Samanhudi
LahirKiai Haji Samanhudi
(1868-10-08)8 Oktober 1868
Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah
Meninggal28 Agustus 1956(1956-08-28) (umur 87)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanPendiri Sarekat Dagang Islam
Suami/istriClara Charlotte Deije
Johanna Mussel
Haroemi Wanasita

Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi (lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868; meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.

Pondok Pesantren yang pernah ia menimba ilmu didalamnya adalah :

  1. Pontren KM Sayuthy (Ciawigebang),
  2. Pontren KH Abdur Rozak (Cipancur) ,paman ia,
  3. Pontren Sarajaya (Kab Cirebon),
  4. Pontren (di Kab Tegal, Jateng),
  5. Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan
  6. Pontren KH Zaenal Musthofa (Tasikmalaya. )

Catatan : Ia sangat ta,zdim terhadap guru-gurunya . Terlebih terhadap Asysyahid K.H. Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional). Ia banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beliau gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa di depan regu tembak serdadu Jepang ketika makbaroh gurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah,T asikmalaya.

Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.

Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo.