JD.ID: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Athp25 (bicara | kontrib)
k Tambahan informasi kerjasama dengan Provident serta info layanan lain yang tersedia
Ciko (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 51: Baris 51:
* {{resmi|http://www.jd.id/}}
* {{resmi|http://www.jd.id/}}
* {{Facebook|JDID}}
* {{Facebook|JDID}}

{{Rajawali Corpora}}


[[Kategori:Situs web dagang]]
[[Kategori:Situs web dagang]]

Revisi per 27 September 2018 12.39

JD Indonesia
URLwww.jd.id
TipeSitus web
Perdagangan
E-commerce
Perdagangan ?Ya
LangueIndonesia
PembuatJD_Indonesia
Peringkat Alexa510 (April 2016)
KeadaanAktif

JD.ID adalah perusahaan Mall daring (e-commerce) yang beroperasi di Jakarta, Indonesia. JD.ID dibentuk sebagai kerjasama antara JD.com dan sebuah partner Indonesia. JD.com adalah salah satu toko B2C daring terbesar di China secara jumlah transaksi, dimana JD.com adalah “rival terbesar Alibaba, sang pemimpin pasar China.[1] Di Indonesia, JD.ID bekerja sama dengan Provident Capital.[2]

Sejarah

JD.com (juga dikenal sebagai JingDong Mall), yaitu perusahaan induk JD.ID, dibangun oleh Liu Qiangdong (dikenal sebagai Richard Liu) pada Juli 1998 sebagai toko fisik yang menjual produk magneto-optikal di Beijing, China, dengan nama Jingdong Century Trafing Co, Ltd. Situs daring B2C perusahaan tersebut naik daring di Januari 2004 dengan nama domain jdlaser.com lalu 360buy.com di 2007. Akhirnya nama domain diubah lagi menjadi JD.com di Maret 2013.[3]

Mengikuti launching situs daring perusahaannya, Liu dengan cepat mulai menambahkan jumlah tipe produk yang ditawarkan, dengan kategori-kategori seperti gadgets dan elektronik seperti smartphone dan komputer, buku, produk kecantikan, dll pada 2015, JD.com berhasil memenuhi lebih dari 1.26 millyar orders dari pengguna aktif situs mereka yang lebih dari 150 juta orang. Volume transaksi tersebut merupakan sekitar 49% dari total daring retail sales seluruh negara China.[4]

JD.ID mulai beroperasi di Indonesia sejak Oktober 2015[5]. Pada awalnya, mereka fokus terhadap menyediakan pelanggan dengan produk elektronik dan gadgets yang sulit ditemukan, seperti iPad Pro dari Apple dan A2010 dari Lenovo yang baru launching pada akhir tahun 2015. Sejak itu mereka telah memperluaskan penawaran produk mereka dan memasukkan kategori seperti sepatu dan pakaian olah raga dan juga produk kecantikan dan kesehatan.

Alamat situs JD.ID yang menggunakan country-code top-level domain Indonesia (.id) dipilih untuk melambangkan komitmen mereka untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan aman.[6] Menurut laporan, nama domain tersebut memerlukan dana Rp. 500,000,000 (~US$ 38,000) untuk didapatkan.[7]

Layanan

Saat ini JD.ID menawarkan beberapa tipe pengalaman shopping bagi pelanggannya:

  • Direct retail atau direct shopping melalui www.jd.id, situs daring mall
  • JD.ID X atau Pusat Pengalaman Berbelanja Berbasis Artificial Intelligence (AI) di PIK Avenue, Jakarta yang berlokasi di lantai 3 dengan luas ruangan 270 meter persegi[8]
  • JD.ID Preloved atau penjualan barang yang dikembalikan pelanggan dan memiliki beberapa kekurangan namun masih layak untuk dijual dengan harga khusus[9]
  • Phone Order JD.ID atau layanan pemesanan melalui telepon[10]
  • Enterprise services atau jasa perusahaan untuk perusahaan ataupun individu yang ingin membeli produk dalam jumlah yang lebih besar (in bulk)
  • Affiliate marketing program melalui affiliate.jd.id, dimana para pelanggan yang ikut serta dalam program affiliate tersebut bisa mendapatkan komisi dengan menjual dan menyebarkan links untuk produk JD.id

Profil Pendiri

Richard Liu adalah pendiri JD.com, perusahaan online terbesar di China yang melakukan penjualan yang langsung dikirimkan dari gudang sendiri (direct sales), dan telah menjadi Chairman dan CEO sejak perusahaan didirikan. Liu memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di industri ritel dan e-commerce.

Pada bulan Juni 1998, Liu memulai bisnis di Beijing, terutama yang bergerak dibidang distribusi produk magneto-optik. Pada Januari 2004, Liu meluncurkan situs ritel online pertamanya. Ia mendirikan perusahaan yang akhirnya menjadi JD.com dan ia juga yang memimpin pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sejak saat itu. Liu meraih gelar sarjana sosiologi dari Renmin University of China di Beijing dan gelar EMBA dari China Europe International Business School. Di Indonesia, JD.com bermitra dengan Provident Capital mendirikan JD.ID. Provident Capital adalah perusahaan investasi terbesar di Asia Tenggara dengan kapitalisasi pasar sebesar lebih dari 3 miliar USD yang tersebar di berbagai industri seperti: Telekomunikasi, Tambang, Sawit,Perkebunan, Energi (Biofuel) dan e-Commerce.[11]

Referensi

  1. ^ "rival terbesar Alibaba, sang pemimpin pasar China". Venture Beat. 16 November 2015. Diakses tanggal 30 April 2016. 
  2. ^ https://id.techinasia.com/strategi-jd-id-indonesia
  3. ^ "JD.com – Jingdong Mall". BIIA. Diakses tanggal 16 Mei 2016.
  4. ^ "jdcom". jdcom. Diakses tanggal 30 April 2016. 
  5. ^ JD.id resmi beroperasi di Indonesia
  6. ^ "Domain .id Lebih Cepat dan Aman, Ini Alasannya". Kompas Tekno. 14 Februari 2014. Diakses tanggal 9 Mei 2016.
  7. ^ "Press Release". Tech In Asia. 06 September 2015. Diakses tanggal 30 April 2016. 
  8. ^ https://www.jd.id/blog/jd-id-hadirkan-jd-id-x-pusat-pengalaman-berbelanja-berbasis-artificial-intelligence-ai-pertama-di-indonesia_219.html
  9. ^ https://www.jd.id/blog/beli-barang-berkualitas-dengan-harga-miring-temukan-di-jd-id-preloved_231.html
  10. ^ https://www.jd.id/blog/belanja-online-lebih-mudah-dengan-phone-order-jd-id_102.html
  11. ^ http://procap-partners.com/#portfolio

Pranala luar