Gempa bumi Lombok Juli 2018: Perbedaan antara revisi
Mw, skala yang lebih relevan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
|time = 05:47:39 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] |
|time = 05:47:39 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] |
||
|duration = |
|duration = |
||
|magnitude = 6 |
|magnitude = 6,4 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]] |
||
|depth = {{convert|24|km|mi|abbr=on}} |
|depth = {{convert|24|km|mi|abbr=on}} |
||
|location = {{coord|8.4|S|116.5|E|display=inline,title}} [[BMKG]] |
|location = {{coord|8.4|S|116.5|E|display=inline,title}} [[BMKG]] |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
|casualties = 5 tewas |
|casualties = 5 tewas |
||
}} |
}} |
||
'''Gempa bumi Lombok 2018''' adalah sebuah [[gempa bumi|gempa]] darat berkekuatan 6 |
'''Gempa bumi Lombok 2018''' adalah sebuah [[gempa bumi|gempa]] darat berkekuatan 6,4 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]]<ref>[http://jateng.tribunnews.com/2018/07/29/gempa-64-skala-richter-guncang-lombok-dan-sumbawa Gempa 6,4 Skala Richter Guncang Lombok dan Sumbawa]</ref> yang melanda [[Pulau Lombok]], [[Indonesia]] pada tanggal 29 Juli 2018, Pukul 05.47 WIB. Pusat gempa berada di 47 Km Timur Laut [[Kota Mataram]], [[Nusa Tenggara Barat]] dengan kedalaman 24 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah [[Pulau Lombok]], [[Pulau Bali]] dan [[Pulau Flores]]. |
||
== Dampak dan korban == |
== Dampak dan korban == |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
== Gempa susulan == |
== Gempa susulan == |
||
Setelah gempa utama 6,4 |
Setelah gempa utama 6,4 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]] pada pukul 05.47 WIB hingga pukul 09.20 WIB, telah terjadi 66 gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]] dan yang terbesar 5,7 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]] pada pukul 09.16 WIB.<ref>[http://www.bmkg.go.id/press-release/?p=update-66-gempa-susulan-mengiringi-gempabumi-lombok-m6-4-tidak-berpotensi-tsunami&tag=press-release&lang=ID 66 Gempa Susulan Mengiringi Gempabumi Lombok M=6.4]</ref> |
||
== Penyebab == |
== Penyebab == |
Revisi per 29 Juli 2018 05.11
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Waktu UTC | ?? |
---|---|
ISC | |
USGS-ANSS | |
Tanggal * | 29 Juli 2018 |
Waktu awal * | 05:47:39 WIB |
Tanggal setempat | |
Waktu setempat | |
Kekuatan | 6,4 Mw |
Kedalaman | 24 km (15 mi) |
Episentrum | 8°24′S 116°30′E / 8.4°S 116.5°EKoordinat: 8°24′S 116°30′E / 8.4°S 116.5°E BMKG |
Intensitas maks. | VI MMI |
Tsunami | Tidak |
Landslides | Ya |
Gempa susulan | 66 kali |
Korban | 5 tewas |
* Usang | Lihat dokumentasi. |
Gempa bumi Lombok 2018 adalah sebuah gempa darat berkekuatan 6,4 Mw[1] yang melanda Pulau Lombok, Indonesia pada tanggal 29 Juli 2018, Pukul 05.47 WIB. Pusat gempa berada di 47 Km Timur Laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali dan Pulau Flores.
Dampak dan korban
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali dan Pulau Flores. Guncangan gempa bumi terkuat berada di seluruh wilayah Pulau Lombok terutama Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa Barat serta Sumbawa Besar berupa guncangan V-VI MMI. Sedangkan di Pulau Bali dirasakan kuat berupa III-IV MMI. Serta di Bima III MMI. Data sementara Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 5 orang meninggal dunia,salah satunya warga negara Malaysia[2] serta puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Gempa susulan
Setelah gempa utama 6,4 Mw pada pukul 05.47 WIB hingga pukul 09.20 WIB, telah terjadi 66 gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 Mw dan yang terbesar 5,7 Mw pada pukul 09.16 WIB.[3]
Penyebab
Gempa bumi ini berpusat di darat did ekta Gunung Rinjani wilayah Kabupaten Lombok Timur. Dengan memperhatikan lokasinya dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)[4].