Muhammad V dari Kelantan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Palladin911 (bicara | kontrib) pemeriksaan + update transklusi templat |
||
Baris 97: | Baris 97: | ||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
||
{{Refimprove-cite-bio-tokohmuslim}} |
|||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
Baris 120: | Baris 121: | ||
[[Kategori:Yang di-Pertuan Agong]] |
[[Kategori:Yang di-Pertuan Agong]] |
||
[[Kategori:Kelantan]] |
[[Kategori:Kelantan]] |
||
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim --> |
|||
{{Lifetime-Tokoh-Muslim |
|||
|sort = {{PAGENAME}} |
|||
|hari_lahir = |
|||
|tgl_lahir_h = |
|||
|tgl_lahir_m = 6 |
|||
|bln_lahir_h = |
|||
|bln_lahir_m = Oktober |
|||
|thn_lahir_h = |
|||
|thn_lahir_m = 1969 |
|||
|tempat_lahir = Kota Bharu |
|||
|status_hidup_wafat = HIDUP |
|||
}} |
Revisi per 17 Juli 2018 13.07
Muhammad V | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Yang di-Pertuan Agong Ke-15 Al-Sultan Kelantan | |||||||||
Berkas:Sultan Muhammad V - Agong of Malaysia.jpg | |||||||||
Yang di-Pertuan Agong | |||||||||
Berkuasa | 13 Desember 2016 – sekarang | ||||||||
Pengangkatan | 24 April 2017 | ||||||||
Pendahulu | Abdul Halim | ||||||||
Perdana Menteri | Lihat daftar | ||||||||
Sultan Kelantan | |||||||||
Berkuasa | 13 September 2010 – sekarang | ||||||||
Pendahulu | Ismail Petra | ||||||||
Pakar dugaan | Fa-iz Petra | ||||||||
Ketua Menteri | Lihat daftar | ||||||||
Informasi pribadi | |||||||||
Kelahiran | 6 Oktober 1969 Istana Batu, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia | ||||||||
Wangsa | Wangsa Long Senik | ||||||||
| |||||||||
Ayah | Sultan Ismail Petra Ibni Almarhum Sultan Yahya Petra | ||||||||
Ibu | Tengku Anis Binti Tengku Abdul Hamid | ||||||||
Pasangan | Tengku Zubaidah binti Tengku Nuruddin (Bercerai)[1] | ||||||||
Agama | Sunni |
HRH Sultan Muhammad V |
HRH Raja Perempuan Tengku Anis, Ibu Sultan
|
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Sultan Muhammad ke-V (lahir 6 Oktober 1969) adalah Yang di-Pertuan Agong Malaysia ke-15 dan Sultan Kelantan ke-29. Ia diangkat sebagai Yang di-Pertuan Agong sejak 13 Desember 2016.[2] Sebelumnya, Ia diangkat menjadi Sultan Kelantan pada 13 September 2010 [3] sesuai dengan Artikel Baru 4 Syawal 1431 Hijrah. Ia sebelumnya bergelar Tengku Mahkota Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra lbni Sultan lsmail Petra, merupakan putra Sulung Sultan Kelantan, Sultan Ismail Petra Ibni Al-Marhum Sultan Yahya Petra. Muhammad V mempunyai 3 orang adik, yaitu Yang Amat Mulia Tengku Muhammad Faiz Petra lbni Sultan Ismail Petra, Yang Amat Mulia Tengku Muhammad Fakhry Petra lbni Sultan lsmail Petra, dan Yang Amat Mulia Tengku Amalin Aisyah Putri lbni Sultan lsmail Petra.
Tengku Mahkota
Yang Amat Mulia Tengku Muhammad Faris Petra telah ditahktakan sebagai Tengku Mahkota Kelantan pada Oktober 1985. Pada 24 Mei 2009, ia kemudian diangkat sebagai Pemangku Sultan Kelantan, setelah ayahnya Sultan Ismail Petra ibni al-Marhum Sultan Yahya Petra mendapatkan perawatan susulan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Pendidikan dan Karier
Dia mendapat pendidikan awal di Kota Baru, Kelantan dan di Kuala Lumpur dan seterusnya di Oakham School Rutland, Inggris, hingga 1989 sebelum melanjutkan pendidikan dalam bidang Kajian Diplomatik di Sekolah Tinggi St. Cross dan Oxford Centre for Islamic Studies sehingga 1991.
Dia juga turut terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan olahraga dan juga aktif berperan dalam organisasi terkait dengan keamanan dan militer. Dia telah diangkat sebagai Komandan 506 Askar Wataniah (Tentera Pengawal Perbatasan) berpangkat Brigedier Jenderal (Kehormatan).
Pemecatan Tengku Temenggong Kelantan
Tengku Muhammad Faris Petra, ‘memecat’ Tengku Muhammad Fakhry Sultan Ismail Petra dari Dewan Pemerintahan Istana Kelantan sekaligus jawatan Tengku Temenggung Kelantan. Tengku Muhammad Faris mengatakan Tengku Muhammad Fakhry telah rela melakukan perbuatan yang salah oleh merepresentasikan diri mereka sebagai memiliki kekuatan untuk bertindak atas nama Sultan Kelantan dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan negara, mengakibatkan pelanggaran hak-haknya. Tindakan Tengku Muhammad Fakhry telah menyebabkan kegelisahan dan kebingungan di kalangan masyarakat. Pemecatan Tengku Muhammad Fakhry adalah wajar dan jika ia terus menjawat jawatan tersebut akan menyebabkan konsekuensi serius ke Kesultanan Kelantan dan dampak administrasi.[4]
Nama dan gelar
Gelar bangsawan untuk Muhammad V | |
---|---|
Gaya referensi | Duli Yang Maha Mulia |
Gaya penyebutan | Yang Mulia |
Gaya alternatif | Tuanku |
- 6 Oktober 1969 – 30 Maret 1979: His Highness (Yang Teramat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Tengku Ismail Petra.[5]
- 30 Maret 1979 – 6 Oktober 1985: His Highness (Yang Teramat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra.[5]
- 6 Oktober 1985 – 25 Mei 2009: His Royal Highness (Yang Teramat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra, Tengku Mahkota.[5]
- 25 Mei 2009 – 13 September 2010: His Royal Highness (Yang Maha Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra, Wali Sultan Kelantan.[5]
- 13 September 2010 – 12 Desember 2016: His Royal Highness (Kebawah Duli Yang Maha Mulia) Sultan Muhammad V, Sultan Kelantan.[5]
- 13 Desember 2016 – Sekarang: His Majesty (Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda) Sultan Muhammad V, Yang di-Pertuan Agong XV.[6]
Penghargaan
Lihat juga Daftar penghargaan Keluarga Kerajaan Kelantan berdasarkan negara
Dia telah menerima penghargaan:[5][7]
Penghargaan Kelantan
Sebagai Sultan Kelantan (sejak 13 September 2010):
- Penerima (DK, 11 November 1986) dan Grand Master of the Royal Family Order (Al-Yunusi Star)
- Knight Grand Commander (SPMK) dan Grand Master (sejak 13 September 2010) of the Order of the Crown of Kelantan (Al-Muhammadi Star)
- Knight Grand Commander (SJMK) dan Grand Master (sejak 13 September 2010) of the Order of the Life of the Crown of Kelantan (Al-Ismaili Star)
- Knight Grand Commander (SPSK) dan Grand Master (sejak 13 September 2010) of the Order of the Loyalty to the Crown of Kelantan (Al-Ibrahimi Star)
- Grand Master of the Order of the Noble Crown of Kelantan (Al-Yahyawi Star, sejak 13 September 2010)
- Grand Master of the Order of the Most Distinguished dan Most Valiant Warrior (PYGP, sejak 13 September 2010)
- Founding Grand Master of the Order of the Services to the Crown of Kelantan (Al-Petrawi Star, sejak 11 November 2016)
Penghargaan Malaysia
- Malaysia:
- Penerima (DMN, 2010) dan Grand Master Order of the Crown of the Realm (sejak 13 Desember 2016)[8]
- Grand Master of the Order of the Royal House of Malaysia (sejak 13 Desember 2016)
- Grand Master of the Order of the Defender of the Realm (sejak 13 Desember 2016)
- Grand Master of the Order of Loyalty to the Crown of Malaysia (sejak 13 Desember 2016)
- Grand Master of the Order of Merit of Malaysia (sejak 13 Desember 2016)
- Grand Master of the Order for Important Services (sejak 13 Desember 2016)
- Grand Master of the Order of the Royal Household of Malaysia (sejak 13 Desember 2016)
- Johor:
- First Class of the Royal Family Order of Johor (DK I, 14 April 2011)
- Negeri Sembilan:
- Perak:
- Perlis:
- Selangor:
Rujukan
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamahearts
- ^ "Kelantan's Sultan Muhammad V begins his reign as Agong". Free Malaysia Today. 13 Desember 2016.
- ^ Tuanku Muhammad Faris Petra Sultan Baru Kelantan, Bernama (melalui www.malaysiandigest.com), 13 September 2010. Dicapai 3 November 2010.
- ^ http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2010/3/31/nation/20100331135220&sec=nation
- ^ a b c d e f The Royal Ark, Kelantan genealogical details, p.8
- ^ "Nama rasmi Yang di-Pertuan Agong". Bharian.com.
- ^ List of decorations as of June 2012.
- ^ "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang, dan Pingat Persekutuan".
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah |
Yang di-Pertuan Agong Malaysia 13 Desember 2016–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Sultan Ismail Petra |
Sultan Kelantan 13 September 2010–sekarang |
Petahana |