Partai Tindakan Demokratik (Malaysia): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 21: Baris 21:
[[Kategori:Partai politik di Malaysia]]
[[Kategori:Partai politik di Malaysia]]


[[zh-min-nan:Bîn-chú Hêng-tōng Tóng]]
[[de:Democratic Action Party]]
[[de:Democratic Action Party]]
[[en:Democratic Action Party]]
[[en:Democratic Action Party]]
Baris 27: Baris 26:
[[ja:民主行動党 (マレーシア)]]
[[ja:民主行動党 (マレーシア)]]
[[zh:民主行动党 (马来西亚)]]
[[zh:民主行动党 (马来西亚)]]
[[zh-min-nan:Bîn-chú Hêng-tōng Tóng]]

Revisi per 21 April 2008 00.29

Democratic Action Party (Partai Tindakan Demokratis; Chinese: 民主行动党 Pinyin: Mínzhu Xíngdòngdāng) adalah partai sekuler beraliran kiri dengan asas demokrasi sosialisme yang menekankan persamaan etnis di negara Malaysia yang multi-etnik, persamaan hak dan keadilan sosial. Basis massa terbesar partai ini adalah kaum urban dan non-Muslim (terutama suku Tionghoa dan India di Malaysia). Pada pemilihan umum ke-12 Malaysia, 2008, DAP juga mendapatkan dukungan yang signifikan dari suku Melayu yang mengalami disilusi dengan kepemimpinan Barisan Nasional.

Sejarah

Pembentukan

Partai ini pada mulanya adalah cabang Malaysia daripada People's Action Party (Partai Tindakan Rakyat/Partai Aksi Rakyat), partai pemerintah di Singapura. Ketika pertikaian antara UMNO dan PAP mencapai puncaknya, Singapura dipaksa keluar dari federasi Malaysia pada tahun 1965. Sebagian anggota PAP menetap di Malaysia dan membentuk partai baru, DAP. DAP melanjutkan perjuangan Lee Kuan Yew, PM Singapura ketika itu, untuk memperjuangkan Malaysian's Malaysia, persamaan hak di antara semua etnis/suku di Malaysia, yang jelas-jelas berbenturan dengan ideologi Ketuanan Melayu yang diusung oleh UMNO. Sampai saat ini, DAP tetap konsisten menjadi partai oposisi di Dewan Rakyat, parlemen Malaysia.

Perkembangan terakhir

Pada pemilihan umum tahun 1999, DAP membentuk aliansi bernama Barisan Alternatif dengan partai PKR/Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim dan partai Islamis PAS. Namun karena benturan ideologi antara DAP dan PAS yang berkeinginan membentuk negara Islam, DAP kehilangan banyak kursi dan akhirnya memutuskan keluar dari aliansi. Pada pemilihan umum ke 11 tahun 2004, DAP memperoleh kembali kursi-kursi yang hilang pada pemilu 1999, dan DAP sebagai partai oposisi terbesar mengijinkan pemimpinnya Lim Kit Siang untuk kembali menjadi pemimpin oposisi di parlemen.

Pada pemilu ke-12, 8 Maret 2008, partai-partai oposisi Malaysia memperoleh banyak tambahan kursi parlemen dan kursi negara bagian karena rakyat yang tidak puas dengan kepemimpinan Perdana Menteri Abdullah Badawi menyuarakan protes dengan memilih oposisi. DAP sendiri mencapai rekor kemenangann dalam sejarahnya dengan berhasil merebut negara bagian Pulau Pinang dan membentuk pemerintah negara bagian di Penang, dan memperoleh banyak kursi negara bagian di negara bagian Selangor dan Perak yang memungkinkan DAP membentuk pemerintah negara bagian koalisi di Perak dan Selangor dengan PKR dan PAS. Di Parlemen sendiri DAP berhasil merebut 28 kursi, menjadikannya partai oposisi kedua terbesar setelah PKR Anwar Ibrahim. Kemenangan DAP ini sendiri disebabkan orang Tionghoa yang tidak puas dengan partai Tionghoa di koalisi pemerintah, MCA dan Gerakan, yang dinilai terlalu berkompromi dengan UMNO; dan juga dari suku India yang merasa terpinggirkan dengan kebijakan pemerintah yang terlalu pro-Melayu. Yang mengejutkan, orang Melayu juga mulai memilih DAP dibandingkan BN pada pemilihan umum kali itu.

Lihat pula

Pranala luar