Pemberontakan Serban Kuning: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+distinguish
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5: Baris 5:
|caption=Ilustrasi dari zaman [[Dinasti Qing]] yang menunjukkan [[Liu Bei]], [[Zhang Fei]], dan [[Guan Yu]] sewaktu pemberontakan.
|caption=Ilustrasi dari zaman [[Dinasti Qing]] yang menunjukkan [[Liu Bei]], [[Zhang Fei]], dan [[Guan Yu]] sewaktu pemberontakan.
|partof=perang [[Zaman Tiga Negara|Tiga Negara]]
|partof=perang [[Zaman Tiga Negara|Tiga Negara]]
|date=[[184]] – [[205]]
|date=[[184]] [[205]]
|place=[[China]]
|place=[[China]]
|result=Kemenangan Han
|result=Kemenangan Han

Revisi per 25 Mei 2018 03.12

Pemberontakan Serban Kuning
Bagian dari perang Tiga Negara

Ilustrasi dari zaman Dinasti Qing yang menunjukkan Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu sewaktu pemberontakan.
Tanggal184205
LokasiChina
Hasil Kemenangan Han
Pihak terlibat
Dinasti Han pemberontak Serban Kuning
Tokoh dan pemimpin
Kaisar Ling
He Jin
Huangfu Song
Lu Zhi
Zhu Jun
Dong Zhuo
Sun Jian
Cao Cao
Zhang Jue
Zhang Bao 
Zhang Liang 
Zhang Mancheng 
Bo Cai
Yufuluo

Pemberontakan Serban Kuning (Hanzi: 黃巾起義;黃巾之亂, hanyu pinyin: huangjin qiyi, bahasa Inggris: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung Dinasti Han tepatnya pada tahun 184. Peristiwa ini juga menjadi cerita pembuka dari roman sejarah terkenal Kisah Tiga Negara.

Pemberontakan ini dipimpin oleh tiga bersaudara, Zhang Jiao (張角), Zhang Liang (張梁) dan Zhang Bao (張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan Taipingdao (太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.

Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan pengikutnya untuk mengikatkan serban kuning di kepala mereka dan dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar raja-raja perang yang menandai berakhirnya Dinasti Han.