Sedia gestatoria: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19: Baris 19:


== Penghentian pemakaian ==
== Penghentian pemakaian ==
[[Paus Yohanes Paulus I|Sri Paus Yohanes Paulus I]] mula-mula menolak ditandu dengan takhta upacara ini, dan menolak pula mengenakan sejumlah lambang-lambang kewenangan Sri Paus lainnya, namun pada akhirnya dapat diyakinkan bahwa kerumunan umat di [[lapangan Santo Petrus|alun-alun Santo Petrus]] perlu melihat dirinya. Ia adalah paus terakhir yang menggunakan ''sedia gestatiora''.<ref name="John Paul I">{{cite AV media| medium = Television production | language = Italian| title=The last days of Johannes Paulus I (Albino Luciani 1978)|trans-title=Hari-hari terakhir Yohanes Paulus I (Albino Luciani 1978) |url=https://www.youtube.com/watch?v=GWf2AA3ebbU |accessdate=24 April 2014}}</ref> [[Paus Yohanes Paulus II|Sri Paus Yohanes Paulus II]] tidak melanjutkan penggunaan takhta yang ditandu pada 1978. Para penggantinya, baik [[Paus Benediktus XVI|Sri Paus Benediktus XVI]] maupun [[Paus Fransiskus|Sri Paus Fransisku]], juga tidak menghidupkan kembali pemakaiannya. ''Sedia gestatoria'' telah tergantikan oleh ''[[mobil paus|Papamobile]]'' yang digerakkan oleh tenaga mesin dan dibuat kebal senjata.
[[Paus Yohanes Paulus I|Sri Paus Yohanes Paulus I]] mula-mula menolak ditandu dengan takhta upacara ini, dan menolak pula mengenakan sejumlah lambang-lambang kewenangan Sri Paus lainnya, namun pada akhirnya dapat diyakinkan bahwa kerumunan umat di [[lapangan Santo Petrus|alun-alun Santo Petrus]] perlu melihat dirinya. Ia adalah paus terakhir yang menggunakan ''sedia gestatiora''.<ref name="John Paul I">{{cite AV media| medium = Television production | language = Italian| title=The last days of Johannes Paulus I (Albino Luciani 1978)|trans-title=Hari-hari terakhir Yohanes Paulus I (Albino Luciani 1978) |url=https://www.youtube.com/watch?v=GWf2AA3ebbU |accessdate=24 April 2014}}</ref> [[Paus Yohanes Paulus II|Sri Paus Yohanes Paulus II]] tidak melanjutkan penggunaan takhta yang ditandu pada 1978. Para penggantinya, baik [[Paus Benediktus XVI|Sri Paus Benediktus XVI]] maupun [[Paus Fransiskus|Sri Paus Fransiskus]], juga tidak menghidupkan kembali pemakaiannya. ''Sedia gestatoria'' telah tergantikan oleh ''[[mobil paus|Papamobile]]'' yang digerakkan oleh tenaga mesin dan dibuat kebal senjata.


== Keterangan ==
== Keterangan ==

Revisi per 20 April 2018 20.55

Sedia gestatoria yang digunakan untuk menandu Paus Pius VII, terpajang dalam sebuah pameran di Istana Versailles

Sedia gestatoria ([ˈsɛːdja dʒestaˈtɔːrja], frasa bahasa Italia yang secara harfiah berarti "kursi usungan") adalah takhta yang digunakan untuk menandu para paus sampai 1978, dan di kemudian hari tergantikan oleh papamobile. Kursi usungan ini adalah sebuah kursi berlengan yang dihias dengan indah, dilapisi kain sutra, dipautkan pada sebuah lapik persegi dengan dua gelang logam pada masing-masing sisinya sebagai tempat memasang gandar, dan dipikul oleh dua belas orang penandu (palafrenieri) berseragam merah. Di masa lampau, sebelum kursi usungan ini mulai digunakan, para paus (misalnya Paus Stefanus III) diusung dalam arak-arakan dengan cara dijulang.[1]

Sedia gestatoria merupakan salah satu variasi dari joli. Dua buah kipas besar (flabella) yang terbuat dari bulu burung unta putih —sisa-sisa dari penggunaan flabellum dalam liturgi di masa lampau, seperti yang disebutkan dalam Constitutiones Apostolicae[2]— dibawa serta mendampingi sedia gestatoria dalam arak-arakan.

Sejarah

Takhta seremonial ini digunakan untuk menandu para paus saat memasuki dan meninggalkan Basilika Santo Yohanes Lateran dan Basilika Santo Petrus bilamana menghadiri upacara-upacara kepausan. Pemakaian sedia gestatoria, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari upacara-upacara kepausan selama hampir satu milenium ini, diduga berasal dari kebiasaan di Kekaisaran Bizantium untuk menandu para kaisar Bizantium dengan cara dan sarana yang serupa, namun banyak pula sumber rujukan yang menunjukkan bahwa tradisi ini mungkin berasal upacara-upacara yang berkaitan dengan para pemimpin Imperium Romawi kuno.


Pada era 1800-an, Pangeran Alessandro Torlonia meminjam sedia gestatoria dari Sri Paus Leo XIII setiap hari Kamis untuk digunakan mengusung patung Santo Bambino dari Aracoeli menjumpai umat yang sedang sakit sehingga tidak dapat berkunjung ke Basilika Santa Maria in Aracoeli.

Penghentian pemakaian

Sri Paus Yohanes Paulus I mula-mula menolak ditandu dengan takhta upacara ini, dan menolak pula mengenakan sejumlah lambang-lambang kewenangan Sri Paus lainnya, namun pada akhirnya dapat diyakinkan bahwa kerumunan umat di alun-alun Santo Petrus perlu melihat dirinya. Ia adalah paus terakhir yang menggunakan sedia gestatiora.[3] Sri Paus Yohanes Paulus II tidak melanjutkan penggunaan takhta yang ditandu pada 1978. Para penggantinya, baik Sri Paus Benediktus XVI maupun Sri Paus Fransiskus, juga tidak menghidupkan kembali pemakaiannya. Sedia gestatoria telah tergantikan oleh Papamobile yang digerakkan oleh tenaga mesin dan dibuat kebal senjata.

Keterangan

  1. ^ The Lives and Times of the Popes, Jld. 2, hlm. 69
  2. ^ Constitutiones Apostolicae, VIII, 12
  3. ^ The last days of Johannes Paulus I (Albino Luciani 1978) [Hari-hari terakhir Yohanes Paulus I (Albino Luciani 1978)] (Television production) (dalam bahasa Italian). Diakses tanggal 24 April 2014. 

Rujukan