Jatirogo, Tuban: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 70: Baris 70:
}}
}}
Dahulunya merupakan [[kota administratif]], dalam wilayah [[Kabupaten Tuban]], yang telah dihapus sejak [[2001]], yang membawahi 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 27 [[desa]], dan 18 [[kelurahan|lingkungan]]. [[Kota administratif]] ini dibentuk tahun [[1971]], dengan [[walikota administratif]] pertama SARDJUDI, yang dilantik pada tanggal [[18 September]] [[1971]] oleh [[Menteri Dalam Negeri]] yang saat itu, di [[kantor]] [[walikota]] administratif, yang baru ditempati pada [[8 Agustus]] [[1971]], yang dahulu merupakan [[kantor]] [[kawedanaan]].
Dahulunya merupakan [[kota administratif]], dalam wilayah [[Kabupaten Tuban]], yang telah dihapus sejak [[2001]], yang membawahi 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 27 [[desa]], dan 18 [[kelurahan|lingkungan]]. [[Kota administratif]] ini dibentuk tahun [[1971]], dengan [[walikota administratif]] pertama SARDJUDI, yang dilantik pada tanggal [[18 September]] [[1971]] oleh [[Menteri Dalam Negeri]] yang saat itu, di [[kantor]] [[walikota]] administratif, yang baru ditempati pada [[8 Agustus]] [[1971]], yang dahulu merupakan [[kantor]] [[kawedanaan]].
Kemudian sejak tahun [[1975]], [[Terminal Jatirogo]] dan [[Perumnas Jatirogo]] selesai dibangun, serta [[Gardu induk]] di [[Pandak, Jatirogo Timur, Tuban|desa Pandak, Jatirogo Timur]], dan [[jaringan|jaringan transmisi]] 70 [[kilovolt]] antara [[Lamongan]] (Kesambiharjo) ke [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]] (Pandak), juga selesai dibangun, pada tahun yang sama, [[jalan|jalan-jalan]] sudah diperlebar, dan terjadi pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]], sehingga akhirnya bertambah menjadi 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 44 [[desa]], dan 26 [[kelurahan|lingkungan]], serta akhirnya daerah ini telah memiliki [[listrik]]. Kemudian sejak [[1978]], diadakan pembangunan [[perumahan]] dan [[kawasan industri]] di [[kecamatan]] [[Jatirogo Utara, Tuban|Jatirogo Utara]], serta pelebaran [[jalan raya]] yang menghubungkan [[Lasem, Rembang|Lasem]] - [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]] - [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], kemudian bersambung dengan {{rute|1}} [[Jalur Pantura]] di daerah [[Babat, Lamongan|Babat]], serta diadakan pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]], serta perubahan status [[desa]] menjadi [[kelurahan]], di daerah ini, sehingga wilayah ini akhirnya terbagi atas 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 62 [[desa]], dan 33 [[kelurahan|lingkungan]]. Kemudian sejak tahun [[1980-an]], dibentuk kecamatan [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo Kota]], yang merupakan penggabungan sebagian dari:
Kemudian sejak tahun [[1975]], [[Terminal Jatirogo]] dan [[Perumnas Jatirogo]] selesai dibangun, serta [[Gardu induk]] di [[Pandak, Jatirogo Timur, Tuban|desa Pandak, Jatirogo Timur]], dan [[jaringan|jaringan transmisi]] [[listrik]] 70 [[kilovolt]] antara [[Lamongan]] (Kesambiharjo)-[[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]] (Pandak), juga selesai dibangun, serta [[jaringan transmisi]] [[listrik]] tegangan rendah 20 [[kilovolt]] mulai dibangun. Pada tahun yang sama, [[jalan|jalan-jalan]] sudah diperlebar dan diperbaiki, dan terjadi pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]], sehingga akhirnya bertambah menjadi 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 44 [[desa]], dan 26 [[kelurahan|lingkungan]], serta akhirnya warga daerah [[Kota administratif]] '''Jatirogo''' ini, telah memiliki [[listrik]], [[telepon]], dan [[air]].
Kemudian sejak [[1978]], diadakan pembangunan [[perumahan]] dan [[kawasan industri]] di [[kecamatan]] [[Jatirogo Utara, Tuban|Jatirogo Utara]], serta pelebaran dan perbaikan [[jalan raya]] yang menghubungkan [[Lasem, Rembang|Lasem]] - [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]] - [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], kemudian bersambung dengan {{rute|1}} [[Jalur Pantura]] di daerah [[Babat, Lamongan|Babat]], serta diadakan pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]], serta perubahan status [[desa]] menjadi [[kelurahan]], di daerah ini, sehingga wilayah ini akhirnya terbagi atas 5 [[kecamatan]], 1 [[kemantren]], 62 [[desa]], dan 33 [[kelurahan|lingkungan]]. Kemudian sejak tahun [[1980-an]], dibentuk kecamatan [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo Kota]], yang merupakan penggabungan sebagian dari:


* kecamatan [[Jatirogo Barat, Tuban|Jatirogo Barat]] sebanyak 8 [[kelurahan|lingkungan]]
* kecamatan [[Jatirogo Barat, Tuban|Jatirogo Barat]] sebanyak 8 [[kelurahan|lingkungan]]
Baris 78: Baris 79:
* kecamatan [[Jatirogo Timur, Tuban|Jatirogo Timur]] sebanyak 1 [[kelurahan|lingkungan]]
* kecamatan [[Jatirogo Timur, Tuban|Jatirogo Timur]] sebanyak 1 [[kelurahan|lingkungan]]


Kemudian pada tahun yang sama diadakan pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]] serta perubahan nama [[desa]] dan [[kelurahan]], akhirnya bertambah menjadi 6 [[kecamatan]], 86 [[desa]], dan 57 [[kelurahan|lingkungan]], dengan luas 11.543,967 [[hektar|ha]] (115,44 [[kilometer persegi|km&sup2;]]). Kemudian pada tahun [[1982]], wilayah [[kecamatan]] [[Jatirogo Kota, Tuban|Jatirogo Kota]] dan [[Jatirogo Utara, Tuban|Jatirogo Utara]], berubah batas, dengan menambah [[kelurahan|lingkungan-lingkungan]] [[Kedatukan, Jatirogo Kota, Tuban|Kedatukan]], [[Pejangkungan Utara, Jatirogo Kota, Tuban|Pejangkungan Utara]] dan [[Pejangkungan Baru, Jatirogo Kota, Tuban|Pejangkungan Baru]], dari [[kecamatan]] [[Jatirogo Timur, Tuban|Jatirogo Timur]], sehingga wilayah [[kecamatan]] [[Jatirogo Kota, Tuban|Jatirogo Kota]] terbagi atas 22 [[kelurahan|lingkungan]], dengan luas bertambah menjadi 755 [[hektar]] (7,55 [[kilometer persegi|km<sup>2</sup>]]), dengan [[kepadatan penduduk]] 25.640 [[orang]] per [[kilometer persegi|KM<sup>2</sup>]] tahun [[1983]] dan jumlah [[penduduk]] 193.658 [[orang]] pada tahun [[1983]].
Kemudian diadakan pemekaran [[desa]] dan [[kelurahan]], akhirnya bertambah menjadi
Pada tahun [[1985]], istilah "[[kelurahan|''lingkungan'']]" di [[Kabupaten Tuban]] dihapus dan diganti menjadi "[[kelurahan|''kelurahan'']]", dan istilah "[[lurah|''kepala lingkungan'']]" dihapus dan diganti dengan "[[lurah|''lurah'']]" hingga sekarang. Kemudian sejak tahun [[1987]]-[[1989]], terjadi pemekaran dan perubahan nama [[desa]] dan [[kelurahan]] serta penataan [[desa]], dengan menambah 5 [[desa]] dan 2 [[kelurahan]] masing-masing dari kecamatan [[Bangilan, Tuban|Bangilan]] dan kecamatan [[Bancar, Tuban|Bancar]], dan perubahan status [[desa]] menjadi [[kelurahan]], serta wilayah ini akhirnya terbagi atas 6 [[kecamatan]], 99 [[desa]],
dan 80 [[kelurahan]] dengan luas bertambah menjadi 16.455,34 [[hektar]], dengan . Pada tahun yang sama, [[Pembangkit listrik tenaga uap|PLTU]] Mororejo di [[desa]] [[Kalangsari, Bancar, Tuban|Kalangsari]] [[kecamatan]] [[Bancar, Tuban|Bancar]], dan [[Gardu induk tegangan ekstra tinggi|GITET]] di [[kelurahan]] [[Penjaringansari, Jatirogo Barat, Tuban|Penjaringan Sari, kecamatan Jatirogo Barat]], selesai dibangun, serta pelebaran dan perbaikan [[jalan]], serta [[bus|bus-bus]] '''Jatirogo'''-[[Lasem, Rembang|Lasem]]-[[Jakarta]] makin marak, serta dihubungkan dengan [[jaringan|jaringan transmisi]] [[listrik]] 500 [[kilovolt]] antara [[Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mororejo|PLTU Mororejo]]-[[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]] yang kemudian diteruskan sampai ke [[Juwana, Pati|GITET Juwana, di Kabupaten Pati]], [[Jawa Tengah]], dan juga [[jaringan|jaringan transmisi]] [[listrik]] 150 [[kilovolt]] antara [[Pondok Duren, Jatirogo Barat, Tuban|Pondok Duren]]-[[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]], untuk memperkuat [[daya]] [[listrik]] bagi warga [[kota administratif]] [[Jatirogo, Tuban|Jatirogo]], [[Kabupaten Tuban]].


== Letak dan batas wilayah ==
== Letak dan batas wilayah ==

Revisi per 19 Februari 2018 12.54

Jatirogo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenTuban
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.23.02
Kode BPS3523180
Luas- km²
Desa/kelurahan-

Jatirogo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya terletak di Wotsogo.

Sejarah

Kabupaten Jatirogo

Kabupaten Jatirogo

1624–1955
Peta
Agama
Islam, Hindu, Kepercayaan
Sejarah 
• Dibentuk
29 Desember 1624
• Digabung dengan Kabupaten Tuban
1955
Mata uangGulden
Didahului oleh
Digantikan oleh
Kadipaten Jatirogo
Kawedanaan Jatirogo
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

JATIROGO dahulunya merupakan kabupaten yang berada di Jawa Tengah, yang termasuk dalam ex Karesidenan Pati, yang membawahi 3 kawedanaan, 12 kecamatan, dan 107 desa, yang berpusat di kota JATIROGO, yang sekarang berada di kecamatan Jatirogo. Pada masa Hindia-Belanda, wilayah Onderafdeling Tuban meliputi Kabupaten Sukadana, Kabupaten Jatirogo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Lasem, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Blora. Kemudian sejak tahun 1950 kabupaten JATIROGO akhirnya termasuk Jawa Timur dan sejak tahun 1955 kabupaten JATIROGO akhirnya menyatu dengan Kabupaten Tuban.

Kota administratif

Kota Administratif Jatirogo

1971–2001
Peta
Agama
Mayoritas Islam
Sejarah 
• Dibentuk
1971
• Bergabung ke wilayah Kabupaten Tuban
2001
Mata uangRupiah
Didahului oleh
Kawedanaan Jatirogo
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dahulunya merupakan kota administratif, dalam wilayah Kabupaten Tuban, yang telah dihapus sejak 2001, yang membawahi 5 kecamatan, 1 kemantren, 27 desa, dan 18 lingkungan. Kota administratif ini dibentuk tahun 1971, dengan walikota administratif pertama SARDJUDI, yang dilantik pada tanggal 18 September 1971 oleh Menteri Dalam Negeri yang saat itu, di kantor walikota administratif, yang baru ditempati pada 8 Agustus 1971, yang dahulu merupakan kantor kawedanaan. Kemudian sejak tahun 1975, Terminal Jatirogo dan Perumnas Jatirogo selesai dibangun, serta Gardu induk di desa Pandak, Jatirogo Timur, dan jaringan transmisi listrik 70 kilovolt antara Lamongan (Kesambiharjo)-Jatirogo (Pandak), juga selesai dibangun, serta jaringan transmisi listrik tegangan rendah 20 kilovolt mulai dibangun. Pada tahun yang sama, jalan-jalan sudah diperlebar dan diperbaiki, dan terjadi pemekaran desa dan kelurahan, sehingga akhirnya bertambah menjadi 5 kecamatan, 1 kemantren, 44 desa, dan 26 lingkungan, serta akhirnya warga daerah Kota administratif Jatirogo ini, telah memiliki listrik, telepon, dan air. Kemudian sejak 1978, diadakan pembangunan perumahan dan kawasan industri di kecamatan Jatirogo Utara, serta pelebaran dan perbaikan jalan raya yang menghubungkan Lasem - Jatirogo - Bojonegoro, kemudian bersambung dengan Nasional 1 Jalur Pantura di daerah Babat, serta diadakan pemekaran desa dan kelurahan, serta perubahan status desa menjadi kelurahan, di daerah ini, sehingga wilayah ini akhirnya terbagi atas 5 kecamatan, 1 kemantren, 62 desa, dan 33 lingkungan. Kemudian sejak tahun 1980-an, dibentuk kecamatan Jatirogo Kota, yang merupakan penggabungan sebagian dari:

Kemudian pada tahun yang sama diadakan pemekaran desa dan kelurahan serta perubahan nama desa dan kelurahan, akhirnya bertambah menjadi 6 kecamatan, 86 desa, dan 57 lingkungan, dengan luas 11.543,967 ha (115,44 km²). Kemudian pada tahun 1982, wilayah kecamatan Jatirogo Kota dan Jatirogo Utara, berubah batas, dengan menambah lingkungan-lingkungan Kedatukan, Pejangkungan Utara dan Pejangkungan Baru, dari kecamatan Jatirogo Timur, sehingga wilayah kecamatan Jatirogo Kota terbagi atas 22 lingkungan, dengan luas bertambah menjadi 755 hektar (7,55 km2), dengan kepadatan penduduk 25.640 orang per KM2 tahun 1983 dan jumlah penduduk 193.658 orang pada tahun 1983. Pada tahun 1985, istilah "lingkungan" di Kabupaten Tuban dihapus dan diganti menjadi "kelurahan", dan istilah "kepala lingkungan" dihapus dan diganti dengan "lurah" hingga sekarang. Kemudian sejak tahun 1987-1989, terjadi pemekaran dan perubahan nama desa dan kelurahan serta penataan desa, dengan menambah 5 desa dan 2 kelurahan masing-masing dari kecamatan Bangilan dan kecamatan Bancar, dan perubahan status desa menjadi kelurahan, serta wilayah ini akhirnya terbagi atas 6 kecamatan, 99 desa, dan 80 kelurahan dengan luas bertambah menjadi 16.455,34 hektar, dengan . Pada tahun yang sama, PLTU Mororejo di desa Kalangsari kecamatan Bancar, dan GITET di kelurahan Penjaringan Sari, kecamatan Jatirogo Barat, selesai dibangun, serta pelebaran dan perbaikan jalan, serta bus-bus Jatirogo-Lasem-Jakarta makin marak, serta dihubungkan dengan jaringan transmisi listrik 500 kilovolt antara PLTU Mororejo-Jatirogo yang kemudian diteruskan sampai ke GITET Juwana, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dan juga jaringan transmisi listrik 150 kilovolt antara Pondok Duren-Jatirogo, untuk memperkuat daya listrik bagi warga kota administratif Jatirogo, Kabupaten Tuban.

Letak dan batas wilayah

Jatirogo terletak di tengah hutan, dengan batas-batas wilayah:

Meskipun letaknya di tengah hutan, namun Jatirogo merupakan kota kecamatan yang paling ramai di antara kecamatan lain.

Pemerintahan

Kecamatan Jatirogo terdiri dari 18 desa yaitu: