Cerita pendek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 74: Baris 74:
* Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
* Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
* Latar belakang kehidupan pengarang
* Latar belakang kehidupan pengarang
* Situasi sosial ketika cerita itu diciptakanPerwakilan-perwakilan India untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada acara penghargaan Oscar telah ada sejak tahun 1957. Federasi Film India (FFI) memiliki sebuah komite untuk memiliki satu film yang dirilis pada suatu tahun untuk diwakilkan sebagai perwakilan resmi India pada penghargaan Akademi untuk nominasi "Film Berbahasa Asing Terbaik" pada tahun berikutnya. Perwakilan India pertama, film Hindi 1957 Mother India, hampir akan memenangi Penghargaan Akademi namun kalah dengan Nights of Cabiria dengan sebuah suara tunggal. Pada 2014, hanya tiga film India yang masih nominasi—yang lainnya adalah Salaam Bombay! dan Lagaan —. Sejak 1984, India hanya pernah satu kali tidak mewakilkan sebuah film; pada 2003, FFI secara kontroversial memilih untuk tidak membuat perwakilan karena mereka mereka tidak ada film yang dianggap layak untuk berkompetisi dengan film-film dari negara-negara lainnya. Kebanyakan perwakilan India adalah film berbahasa Hindi. Film berbahasa Tamil diwakilkan oleh komite tersebut sebanyak delapan kali. Aktor Kamal Haasan (gambar) paling sering diwakilkan negara tersebut sebagai seorang penampil, dengan tujuh film yang diwakilkan.India telah mewakilkan film-film pada Penghargaan Akademi untuk Film Berbahasa Asing Terbaik sejak 1957, setahun setelah kategori tersebut dibuat.[1] Penghargaan tersebut diberikan secara tahunan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences Amerika Serikat kepada sebuah film berjangka fitur yang dibuat di luar Amerika Serikat yang utamanya berisi dialog non-Inggris.[2] Kategori "Film Berbahasa Asing Terbaik" tidak dibuat sampai 1956; namun, antara 1947 dan 1955, Akademi mempersembahkan Penghargaan Kehormatan non-kompetitif untuk film-film berbahasa asing terbaik yang dirilis di Amerika Serikat.[3]
* Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Federasi Film India (FFI) memiliki sebuah komite untuk memiliki satu film yang dirilis pada suatu tahun untuk diwakilkan sebagai perwakilan resmi India pada penghargaan Akademi untuk nominasi "Film Berbahasa Asing Terbaik" pada tahun berikutnya.[4] Film yang dipilih, bersama dengan subtitel Inggris-nya, dikirim ke penghargaan Akademi, dimana film tersebut ditayangkan untuk juri.[5] Film Hindi 1957 Mother India merupakan perwakilan India pertama. Film tersebut masuk ke daftar pendek akhir dan dinominasikan bersama dengan empat film lainnya di kategori tersebut.[6] Film tersebut hampir akan memenangi Penghargaan Akademi namun kalah dengan Nights of Cabiria dengan sebuah suara tunggal.[7] Sejak 1984, India hanya pernah satu kali tidak mewakilkan sebuah film; pada 2003, FFI secara kontroversial memilih untuk tidak membuat perwakilan karena mereka mereka tidak ada film yang dianggap layak untuk berkompetisi dengan film-film dari negara-negara lainnya.[8][9] Pada 2014, hanya tiga film India—Mother India, Salaam Bombay! dan Lagaan —yang masuk nominasi pada Penghargaan Akademi untuk "Film Berbahasa Asing Terbaik".[10] Pada 2011, juri Penghargaan Film Nasional ke-58 membuat sebuah rekomendasi bahwa film-film yang memenangkan Film Terbaik pada Penghargaan Film Nasional dapat menjadi perwakilan resminya.[4][11] Namun, pada 2013, Barfi! yang dipilih ketimbang pemenang "Film Terbaik" 2012 Deool.[12] Pada Penghargaan Akademi ke-87, Liar's Dice diwakilkan oleh India.[13]


== Ukuran ==
== Ukuran ==

Revisi per 29 Januari 2018 08.08

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Sejarah

Asal usul

Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang sebagai pemeran(tokoh) utama. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat. Contoh Banyuwangi.

Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.

Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada abad ke-18.

Cerita-cerita pendek modern

Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19. Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov.

Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar, dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku 5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.

Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus memuatnya. Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.

Unsur dan ciri khas

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

  • Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber pada cerita.
  • Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
  • Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
  2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

  1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
  2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
  3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
  4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
  • Perwatakan

Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

  1. Dialog tokoh
  2. Penjelasan tokoh
  3. Penggambaran fisik tokoh
  • Tokoh

Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
  • Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
   "... bahwa Al-Lajlaj adalah orang pertama yang membuat analisis dan menerbitkan buku-buku tentang pembukaan permainan catur pada 910? Karya-karyanya diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Persia, Sansekerta, Turki, dan Italia pada abad ke-16."
   "... bahwa Ki Manteb Soedharsono adalah dalang wayang kulit dengan pagelaran terlama, yaitu 24 jam 28 menit non-stop dengan lakon Bharata Yudha? Acara ini disiarkan oleh RRI Semarang mulai pada pk. 21.25 WIB, 4 September 2004 hingga pk. 21.15 WIB, 5 September 2004."

{{{title}}} Tempe

   "... bahwa tempe terpanjang di dunia dibuat oleh warga Kwaron RT 05/RW 11, Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Semarang? Tempe yang panjangnya 501,74 meter, lebar 6 cm dan tebal 2 cm ini dibuat dalam rangka peringatan hari kemerdekaan R.I., 17 Agustus 2004. Pembuatan tempe ini menghabiskan bahan 375 kg kedelai dan 0,5 kg ragi."

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:

  • Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
  • Latar belakang kehidupan pengarang
  • Situasi sosial ketika cerita itu diciptakanPerwakilan-perwakilan India untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada acara penghargaan Oscar telah ada sejak tahun 1957. Federasi Film India (FFI) memiliki sebuah komite untuk memiliki satu film yang dirilis pada suatu tahun untuk diwakilkan sebagai perwakilan resmi India pada penghargaan Akademi untuk nominasi "Film Berbahasa Asing Terbaik" pada tahun berikutnya. Perwakilan India pertama, film Hindi 1957 Mother India, hampir akan memenangi Penghargaan Akademi namun kalah dengan Nights of Cabiria dengan sebuah suara tunggal. Pada 2014, hanya tiga film India yang masih nominasi—yang lainnya adalah Salaam Bombay! dan Lagaan —. Sejak 1984, India hanya pernah satu kali tidak mewakilkan sebuah film; pada 2003, FFI secara kontroversial memilih untuk tidak membuat perwakilan karena mereka mereka tidak ada film yang dianggap layak untuk berkompetisi dengan film-film dari negara-negara lainnya. Kebanyakan perwakilan India adalah film berbahasa Hindi. Film berbahasa Tamil diwakilkan oleh komite tersebut sebanyak delapan kali. Aktor Kamal Haasan (gambar) paling sering diwakilkan negara tersebut sebagai seorang penampil, dengan tujuh film yang diwakilkan.India telah mewakilkan film-film pada Penghargaan Akademi untuk Film Berbahasa Asing Terbaik sejak 1957, setahun setelah kategori tersebut dibuat.[1] Penghargaan tersebut diberikan secara tahunan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences Amerika Serikat kepada sebuah film berjangka fitur yang dibuat di luar Amerika Serikat yang utamanya berisi dialog non-Inggris.[2] Kategori "Film Berbahasa Asing Terbaik" tidak dibuat sampai 1956; namun, antara 1947 dan 1955, Akademi mempersembahkan Penghargaan Kehormatan non-kompetitif untuk film-film berbahasa asing terbaik yang dirilis di Amerika Serikat.[3]

Federasi Film India (FFI) memiliki sebuah komite untuk memiliki satu film yang dirilis pada suatu tahun untuk diwakilkan sebagai perwakilan resmi India pada penghargaan Akademi untuk nominasi "Film Berbahasa Asing Terbaik" pada tahun berikutnya.[4] Film yang dipilih, bersama dengan subtitel Inggris-nya, dikirim ke penghargaan Akademi, dimana film tersebut ditayangkan untuk juri.[5] Film Hindi 1957 Mother India merupakan perwakilan India pertama. Film tersebut masuk ke daftar pendek akhir dan dinominasikan bersama dengan empat film lainnya di kategori tersebut.[6] Film tersebut hampir akan memenangi Penghargaan Akademi namun kalah dengan Nights of Cabiria dengan sebuah suara tunggal.[7] Sejak 1984, India hanya pernah satu kali tidak mewakilkan sebuah film; pada 2003, FFI secara kontroversial memilih untuk tidak membuat perwakilan karena mereka mereka tidak ada film yang dianggap layak untuk berkompetisi dengan film-film dari negara-negara lainnya.[8][9] Pada 2014, hanya tiga film India—Mother India, Salaam Bombay! dan Lagaan —yang masuk nominasi pada Penghargaan Akademi untuk "Film Berbahasa Asing Terbaik".[10] Pada 2011, juri Penghargaan Film Nasional ke-58 membuat sebuah rekomendasi bahwa film-film yang memenangkan Film Terbaik pada Penghargaan Film Nasional dapat menjadi perwakilan resminya.[4][11] Namun, pada 2013, Barfi! yang dipilih ketimbang pemenang "Film Terbaik" 2012 Deool.[12] Pada Penghargaan Akademi ke-87, Liar's Dice diwakilkan oleh India.[13]

Ukuran

Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematik. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.

Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau novel.

Genre

Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.

Cerita pendek terkenal

Lihat pula

Pranala luar