Ojek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daojek2 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 13384564 oleh HsfBot (bicara).
Tag: Pembatalan
Baris 2: Baris 2:
'''Ojek''' (juga disebut '''ojeg''') adalah [[transportasi]] umum tidak resmi di [[Indonesia]] berupa [[sepeda motor]] atau [[sepeda]] yang disewakan dengan cara memboncengkan penumpang.<ref>{{cite web| title = ojek - Arti "ojek" di KBBI IV Daring| url=http://kbbi4.portalbahasa.com/entri/ojek| accessdate = 20 September 2016 }}</ref> [[Penumpang]] biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan [[sopir]]nya dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.
'''Ojek''' (juga disebut '''ojeg''') adalah [[transportasi]] umum tidak resmi di [[Indonesia]] berupa [[sepeda motor]] atau [[sepeda]] yang disewakan dengan cara memboncengkan penumpang.<ref>{{cite web| title = ojek - Arti "ojek" di KBBI IV Daring| url=http://kbbi4.portalbahasa.com/entri/ojek| accessdate = 20 September 2016 }}</ref> [[Penumpang]] biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan [[sopir]]nya dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.


Transportasi seperti Ojek telah digunakan oleh masyarakat indonesia untuk kegiatan sehari hari.tidak hanya kota-kota besar seperti di [[Jakarta]],di pelosok pelosok desa pun bisa ditemukan ojek. karena kelebihannya dengan [[angkutan]] lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Transportasi Ojek bisa ditemukan di persimpangan jalan
Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar seperti di [[Jakarta]], karena kelebihannya dengan [[angkutan]] lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Biasanya mereka mangkal di persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.

Jenis jenis ojek :
Ojek konvensional/pangkalan ojek
Adalah suatu perkumpulan tukang ojek yang bekerja dengan sistem antrian pada suatu tempat.

Ojek daring/ojek online
Adalah suatu perkumpulan tukang ojek yang mengikat diri pada suatu perusahaan yang bekerja dengan metode online sistem menggunakan smartphone yang terintegrasi dengan internet.


[[Berkas:Ojek sepeda 101128-09716.jpg|jmpl|ka|200px|Ojek sepeda menanti penumpang di sekitar [[Stasiun Jakarta Kota]] ]]
[[Berkas:Ojek sepeda 101128-09716.jpg|jmpl|ka|200px|Ojek sepeda menanti penumpang di sekitar [[Stasiun Jakarta Kota]] ]]

Revisi per 18 Januari 2018 16.27

Seorang pengemudi ojek di pangkalan ojek.

Ojek (juga disebut ojeg) adalah transportasi umum tidak resmi di Indonesia berupa sepeda motor atau sepeda yang disewakan dengan cara memboncengkan penumpang.[1] Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.

Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar seperti di Jakarta, karena kelebihannya dengan angkutan lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Biasanya mereka mangkal di persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.

Ojek sepeda menanti penumpang di sekitar Stasiun Jakarta Kota

Ojek sepeda jarang sekali ditemukan. Meskipun di Jakarta jenis ojek ini lebih dulu ada, yakni sejak sekitar tahun '60-'70an, ojek sepeda tidak banyak berkembang. Akan tetapi di sekitar Jakarta Kota dan Tanjung Priok masih banyak ojek sepeda yang beroperasi hingga kini, walaupun hanya berjarak pendek.

Sejarah

Pada tahun 1969 di pedesaan Jawa Tengah, ojek sepeda lazim digunakan karena kondisi jalan desa yang rusak parah dan tidak dapat dilalui oleh mobil.[2] Sementara pada tahun 1970 di Jakarta, ojek sepeda digunakan di Pelabuhan Tanjung Priok karena adanya larangan becak, bemo, maupun kendaraan lain masuk ke dalam area pelabuhan.[2][3]

Pada saat yang sama, pengojek di Jawa Tengah mulai beralih menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan yang digunakan.[2] Di tahun 1974, pemodal dari Jakarta membuka usaha ojek motor di Ancol yang saat itu langsung menarik minat banyak penumpang.[2]

Status

Ojek termasuk dalam transportasi tidak resmi karena keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya.[4]

Ojek daring

Di Indonesia, ojek daring dimiliki oleh beberapa perusahaan seperti GO-JEK,[5] Grab,[6] dan Uber.

Ojek di luar Indonesia

Ojek di Bangkok. Para pengemudinya wajib mengenakan seragam berwarna jingga.

Ojek dapat pula ditemukan di beberapa negara lain di luar Indonesia, termasuk India, Thailand, dan Britania Raya. Berbeda dengan Indonesia, layanan ojek di negara-negara tersebut ada yang merupakan layanan transportasi umum resmi.

Referensi

  1. ^ "ojek - Arti "ojek" di KBBI IV Daring". Diakses tanggal 20 September 2016. 
  2. ^ a b c d "Mengorek Sejarah Ojek". Historia.id. 6 Februari 2015. Diakses tanggal 20 September 2016. 
  3. ^ "Melihat Sejarah Ojek Sebelum Gojek". CNN Indonesia. 6 Agustus 2015. Diakses tanggal 20 September 2016. 
  4. ^ "Kemenhub Tak Atur Ojek sebagai Angkutan Umum Resmi". Kompas.com. 28 Agustus 2015. Diakses tanggal 20 September 2016. 
  5. ^ Lee, Yoolim (4 Agustus 2016). "Go-Jek Raises Over $550 Million in KKR, Warburg-Led Round". Bloomberg. Diakses tanggal 25 Agustus 2016. 
  6. ^ "GrabTaxi's motorcycle service rides into its third city, offers free rides in Jakarta". Tech in Asia. 20 Mei 2015. Diakses tanggal 20 September 2016.