General Dynamics F-16 Fighting Falcon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
infobox Aircraft
{{infobox Aircraft
|logo=Berkas:Lockheed-logo_Winnie-Mae.png
|logo=Berkas:Lockheed-logo_Winnie-Mae.png
|name=F-16 Fighting Falcon
|name=F-16 Fighting Falcon
Baris 21: Baris 21:
[[Berkas:IAF 0170.jpg|jmpl|300px]]
[[Berkas:IAF 0170.jpg|jmpl|300px]]
[[Berkas:Iwj-2010.jpg|jmpl|300px|Pesawat F-16/Fighting Falcon mengadakan (Escort) pengawalan udara terhadap pesawat kepresidenan saat berkunjung ke Lanud Iswahjudi.]]
[[Berkas:Iwj-2010.jpg|jmpl|300px|Pesawat F-16/Fighting Falcon mengadakan (Escort) pengawalan udara terhadap pesawat kepresidenan saat berkunjung ke Lanud Iswahjudi.]]
'''F-16 Fighting Falcon''' adalah [[Pesawat Tempur Fighter|jet tempur]] multi-peran [[pesawat terbang supersonik|supersonik]] yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.<ref>[http://www.lockheedmartin.com/wms/findPage.do?dsp=fec&ci=11171&rsbci=0&fti=126&ti=0&sc=400 F-16 Fighting Falcon]</ref> Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak [[1976]]. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk [[Angkatan Udara Amerika Serikat]], tetapi masih diproduksi untuk ekspor. Pada tahun 1993 [[General Dynamics]] menjual bisnis pwmbuatan pesawat ini kepada [[Lockheed Corporation]], yang selanjutnya menjadi bagian dari [[Lockheed Martin]] setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.


'''F-16 Fighting Falcon''' adalah [[Pesawat Tempur Fighter|jet tempur]] multi-peran [[pesawat terbang supersonik|supersonik]] yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.<ref>[http://www.lockheedmartin.com/wms/findPage.do?dsp=fec&ci=11171&rsbci=0&fti=126&ti=0&sc=400 F-16 Fighting Falcon]</ref> Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia. F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun [[1976]]. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk [[Angkatan Udara Amerika Serikat]], tetapi masih diproduksi untuk ekspor. Pada tahun 1993 [[General Dynamics]] menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada [[Lockheed Corporation]], yang selanjutnya menjadi bagian dari [[Lockheed Martin]] setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup [[kokpit]] tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek ''g-force'' pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9[[Percepatan gravitasi|g]]. F-16 mempunyai senapan [[M61 Vulcan]] pada internal badan pesawat serta 11 lokasi untuk menyantelkan senjata dan peralatan misi lainya.

F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup [[kokpit]] tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek ''g-force'' pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9[[Percepatan gravitasi|g]]. F-16 mempunyai senapan [[M61 Vulcan]] pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.


F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara. Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara. Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.

Revisi per 18 Januari 2018 09.44

General Dynamics F-16 Fighting Falcon


F-16 pada Perang Irak, Maret 2003.
TipePesawat tempur
Terbang perdana2 Februari 1974
Diperkenalkan17 Agustus 1978
StatusAktif
Pengguna utamaIndonesia
Pengguna lain24 negara lainnya
Jumlah produksiLebih dari 4.000
Harga satuanUS$18,8 juta (1998)
VarianGeneral Dynamics F-16XL
Mitsubishi F-2
YF-16 (bawah) dan saingannya, YF-17.
Berkas:F-16 TNI AU.jpg
F-16 TNI AU tiba di lanud Biak dalam rangka latihan Tangkis Sergap 2015
Berkas:IAF 0170.jpg
Berkas:Iwj-2010.jpg
Pesawat F-16/Fighting Falcon mengadakan (Escort) pengawalan udara terhadap pesawat kepresidenan saat berkunjung ke Lanud Iswahjudi.

F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.[1] Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia. F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor. Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g. F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.

F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara. Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.

Sejarah

F-16 pada Farnborough Airshow 2008.
Berkas:20079.jpg
F-16 TNI-AU saat sedang latihan
Berkas:Photo 2005428 85614.jpg
Teknisi Sedang menyiapkan bom mk-82 yang akan di pasang ke F-16
Berkas:216977.jpg
F-16 TNI AU

Pada tahun 1960-an, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh peluru kendali yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem radar yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti interseptor daripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111 (yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan F-4 Phantom akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti F-100 Super Sabre, F-104 Starfighter, dan F-8 Crusader.

Pada Perang Vietnam, Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. Peluru kendali udara ke udara pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.

Kolonel John Boyd mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu F-14 Tomcat. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang MiG-25 yang saat itu kemampuan dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan F-15 Eagle.

Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "fighter mafia", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (Light Weight Fighter, LWF).

Pada Mei 1971, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang mengkritik tajam program F-14 dan F-15. Kongres mengiyakan pendanaan untuk program LWF sebesar US$50 juta, dengan tambahan $12 juta pada tahun berikutnya. Beberapa perusahaan memberikan proposal, tetapi hanya General Dynamics dan Northrop yang sebelumnya sudah memulai perancangan dipilih untuk memproduksi prototip. Pesawat mereka mulai diuji pada tahun 1974. Program LWF awalnya merupakan program evaluasi tanpa direncanakan pembelian versi produksinya, tetapi akhirnya program ini diubah namanya menjadi Air Combat Fighter, dan Angkatan Udara AS mengumumkan rencana untuk membeli 650 produk ACF. Pada tanggal 13 Januari 1975 diumumkan bahwa YF-16 General Dynamics mengalahkan saingannya, YF-17.

Varian

Varian F-16 ditandai oleh nomor blok yang menandakan pembaruan yang signifikan. Blok ini mencakup versi kursi tunggal dan kursi ganda.

F-16 A/B

F-16A Norwegia diatas daerah Balkan.
F-16 dan AGM-154
F-16 dan cluster bomb

F-16 A/B awalnya dilengkapi Westinghouse AN/APG-66 Pulse-doppler radar, Pratt & Whitney F100-PW-200 turbofan, dengan 14.670 lbf (64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan afterburner. Angkatan Udara AS membeli 674 F-16A dan 121 F-16B, pengiriman selesai pada Maret 1985.

Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) memiliki relatif sedikit perbedaan. Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 Blok 1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi dengan hidung dicat hitam.
Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang saluran air.
Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai menggunakan alumunium. Metode baru pun dilakukan: aluminium disekrup ke permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara pengeleman pada pesawat sebelumnya.
Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 ditambahkan stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada tahun 1996 ke Thailand. Indonesia memiliki varian ini sebanyak 12 unit.
Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup mesin F100-PW-220 turbofans dengan kontrol digital, kemamampuan menembakkan AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. 214 pesawat menerima pembaruan ini, ditambah dengan beberapa pesawat Blok 10.
Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45 Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN. Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740 kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.:

F-16 C/D

Varian F-16 C/D adalah varian yang paling banyak diproduksi. Awalnya diperlengkapi dengan radar Westinghouse AN/APG-68, mesin Pratt & Whitney F100, versi-versi selanjutnya juga diperlengkapi dengan turunan radar AN/APG-68, dan juga radar phased array Northrop Grumman AN/APG-80, selain juga mesin General Electric F110 yang lebih bertenaga dibanding Pratt & Whitney F100. Beberapa Block terbaru juga diperlengkapi pod infra merah seperti LANTRIN, LITENING, dan SNIPER untuk memudahkan operasi malam hari, dan pemboman presisi di segala cuaca.

Block 25

Ini adalah varian pertama F-16 C/D dan pertama kali diperkenalkan di tahun 1984. Dibandingkan dengan F-16 A/B, versi ini diperlengkapi radar AN/APG-68 yang memungkinkan perbaikan kinerja untuk operasi malam hari. Selain juga memiliki sistem penembakan dan persenjataan yang lebih baik. Awalnya diperlengkapi dengan mesin Pratt & Whitney F100-PW-200, beberapa pesawat kemudian juga diperlengkapi mesin F100-PW-220E yang lebih bertenaga.

Block 30/32

Block ini adalah varian produksi F-16 pertama yang terdampak oleh program Alternative Fighter Engine Project. Mulai diperkenalkan tahun 1987, tidak seperti versi F-16 terdahulu, pada Block produksi ini beberapa pesawat menggunakan mesin General Electric F110 dan diberi kode Block 30, sementara yang menggunakan mesin Pratt & Whitney F100 diberi kode Block 32. Karena tenaga mesin General Electric lebih besar, kemudian diperkenalkan juga varian Block 30D yang mempunyai intake lebih besar agar kinerja mesin optimal.

Dari segi persenjataan varian ini adalah model pertama yang sanggup menggotong rudal AGM-45 , AGM-88, dan AIM-120. Untuk membantu operasional malam hari, Block ini kemudian diupgrade agar bisa menggunakan pod pembidik LITENING.

F-16 C/D terbaru milik TNI-AU, walaupun sering disebut sebagai F-16 Block 52ID, sebenarnya adalah F-16 Block 32+ atau F-16 Block 32 dengan tambahan fitur-fitur teknologi ala Block 52[2].

Block 40/42

Mulai diperkenalkan tahun 1988, F-16 Block 40/42 adalah pengembangan Block 30/32 yang diperlengkapi dengan pod infra merah LANTRIN, roda pendarat yang lebih tinggi dan lebih kuat, varian radar yang lebih canggih, dan antena GPS.

Block 50/52

Varian yang diperkenalkan pada tahun 1991 ini mempunyai fitur bisa membawa jenis senjata yang jauh lebih banyak daripada pendahulunya, dan sistem navigasi yang lebih handal. Dari segi tenaga, Block ini diperlengkapi dengan mesin yang lebih bertenaga, yaitu General Electric F110-GE-129 untuk Block 50, dan Pratt & Whitney F100-PW-229 untuk Block 52.

Block 50/52 Plus

F-16 Block 50/52 Plus merupakan pengembangan dari Block 50/52. Perbedaan dibanding pendahulunya antara lain tangki bahan bakar tambahan di badan, yang sering disebut sebagai Conformal Fuel Tank, bagian "punuk" (dorsal spine) untuk avionik tambahan, generator oxygen (OBOGS), helm JHMCS yang memungkinkan pilot membidik sasaran melalui pandangan di helm, dan radar APG-68(V9).

Salah satu turunan dari version ini yang cukup terkenal adalah F-16I Sufa milik Angkatan Udara Israel, yang pada dasarnya adalah F-16D Block 52 yang dimodifikasi dengan mengganti 50% avioniknya dengan avionik buatan Israel sendiri.

F-16 E/F Block 60[3]

Kode ini awalnya akan diperuntukan untuk F-16XL yang memiliki konfigurasi sayap "cranked arrow". Sementara Block 60 tadinya akan dipakai untuk varian serang darat F-16, yaitu A-16. Namun karena semua proyek itu dibatalkan, akhirnya kode ini tidak jadi dipakai.

F-16 E/F Block 60 baru dihidupkan lagi sewaktu Uni Emirat Arab berniat untuk memesan pesawat tempur baru. Varian untuk Angkatan Udara Uni Emirat Arab ini merupakan pengembangan dari Block 50 Plus. Beberapa fitur teknologinya membuatnya menjadi salah satu varian tercanggih F-16 yang pernah diproduksi. Tidak seperti pendahulunya yang menggunakan radar pulse dopper AN/APG-68, varian ini menggunakan radar phased array "Agile Beam" AN/APG-80 yang memungkinkan pesawat tempur untuk mengunci dan menyerang target di darat dan udara secara bersamaan. Mesin yang digunakan adalah General Electric F110-GE-132 bertenaga 32,500 lbf (144 kN) yang merupakan mesin bertenaga paling besar yang pernah dipakai untuk F-16. Varian ini juga diperlengkapi dengan kamera infra merah yang terpasang paten di badan pesawat (seperti yang ditemui di pesawat MiG-29 dan Sukhoi Su-27) yaitu Northrop Grumman AN/ASQ-28. Hal ini memungkinkan pesawat F-16 Block 60 membawa senjata lebih banyak dibanding pendahulunya.

Varian ini diproduksi antara tahun 2004 hingga 2007, dan sejauh ini hanya dioperasikan oleh Angkatan Udara Uni Emirat Arab.

Operator

Pengguna F-16 di dunia
  • Amerika Serikat
  • Bahrain
  • Belgia
  • Belanda
  • Chile
  • Denmark
  • Indonesia
  • Irak
  • Israel
  • Korea Selatan
  • Maroko
  • Mesir
  • Norwegia
  • Oman
  • Pakistan
  • Polandia
  • Portugal
  • Singapura
  • Taiwan
  • Thailand
  • Turki
  • Uni Emirat Arab
  • Venezuela
  • Yordania
  • Yunani

Spesifikasi (F-16C Blok 30)

Orthographically projected diagram of the F-16.

General Electric F-110-GE-100

Ciri-ciri umum

Kinerja

  • Laju maksimum:
    • At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h)
    • At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
  • Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
  • Langit-langit batas: 50,000+ ft
  • Laju tanjak: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 88.3 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 1.095

Persenjataan

Avionik

LANTIRN dan LITENING F-16

Lihat pula

Berkas:MSF10-0102-04 F-16 med.jpg
F-16 yang diubah menjadi aerial drone QF-16
Berkas:Bds qf16 400.jpg
Sept. 19, 2013: Boeing and the U.S. Air Force completed the first unmanned QF-16 Full Scale Aerial Target flight at Tyndall Air Force Base, demonstrating the next generation of combat training and testing.

Pengembangan yang berhubungan
Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

Referensi

  1. ^ F-16 Fighting Falcon
  2. ^ "F-16 Air Forces - Indonesia". www.f-16.net. Diakses tanggal 2016-10-27. 
  3. ^ "F-16 Versions - F-16E/F". www.f-16.net. Diakses tanggal 2016-10-27. 

Bibliografi

Pranala luar

video