Fernando de Magelhaens: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Latar Belakang: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:
'''Ferdinand Magellan''' ({{lang-pt|Fernão de Magalhães}}, {{IPA-pt|fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ|IPA}}; {{lang-es|link=no|Fernando de Magallanes}}, {{IPA-es|ferˈnando ðe maɣaˈʎanes|IPA}}; c. 1480 – 27 April 1521) adalah seorang [[petualang]] [[Portugal|Portugis]]. Dia lahir di [[Sabrosa]], di Portugal utara, dan melayani Raja [[Charles I dari Spanyol]] dalam rute pencarian ke arah barat menuju "[[Kepulauan Rempah-rempah]]" ([[Kepulauan Maluku]]).
'''Ferdinand Magellan''' ({{lang-pt|Fernão de Magalhães}}, {{IPA-pt|fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ|IPA}}; {{lang-es|link=no|Fernando de Magallanes}}, {{IPA-es|ferˈnando ðe maɣaˈʎanes|IPA}}; c. 1480 – 27 April 1521) adalah seorang [[petualang]] [[Portugal|Portugis]]. Dia lahir di [[Sabrosa]], di Portugal utara, dan melayani Raja [[Charles I dari Spanyol]] dalam rute pencarian ke arah barat menuju "[[Kepulauan Rempah-rempah]]" ([[Kepulauan Maluku]]).


Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari [[Eropa]] ke barat menuju [[Asia]], orang [[Eropa]] pertama yang melayari [[Samudra Pasifik]], dan orang pertama yang memimpin [[ekspedisi]] yang bertujuan mengelilingi [[bola dunia]]. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh [[Lapu-Lapu|Datuk Lapu-Lapu]] di [[Filipina]] dalam persinggahannya di [[Hindia Timur]] sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun [[1522]], setelah mengelilingi bumi.
Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari [[Eropa]] ke barat menuju [[Asia]], orang [[Eropa]] pertama yang melayari [[Samudra Pasifik]], dan orang pertama yang memimpin [[ekspedisi]] yang bertujuan mengelilingi [[bola dunia]]. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh [[Lapu-Lapu|Datuk Lapu-Lapu]] di [[Filipina]] dalam persinggahannya di [[Hindia Timur]] sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun [[1522]], setelah mengelilingi bumi. Ia gagal mencapai tujuannya mengelilingi bumi tanpa henti, dan diteruskan oleh [[Juan Sebastián Elcano]].

Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat berkomunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan [[Spanyol]] pada tahun [[1519]] dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berupaya sendirian.

Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.


== Latar Belakang ==
== Latar Belakang ==
Keluarga Magelhaens adalah keluarga [[bangsawan]], maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain mendapat pendidikan, ia belajar secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, yang baru kembali dari [[Amerika Serikat|Amerika]] setelah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah ([[Indonesia]]) yang menjadi buah bibir.


Sayangnya [[Raja]] Portugis John, terbunuh pada tahun 1495 dan [[Pangeran]] Manuel, yang lebih berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena alasan tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya untuk melaut. Tetapi sewaktu [[Vasco da Gama]] kembali dari [[India]] membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat dari Afrika Timur dan India dalam sebuah armada [[Portugal]] untuk membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi [[militer]] lainnya.
Keluarga Magelhaens adalah keluarga [[bangsawan]], maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain mendapat pendidikan, ia belajar secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, yang baru kembali dari [[Amerika Serikat|Amerika]] setelah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah ([[Indonesia]]) yang menjadi buah bibir. Beberapa waktu kemudian, Fernando muda bercita-cita untuk merasakan sendiri desau kibaran layar diterpa angin serta semburan air laut pada wajahnya di [[Samudra|samudera]] yang masih perjaka.


Dalam pertikaian di [[Maroko]] pada tahun 1513, Magelhaens mengalami cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia meminta Manuel untuk menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa besarnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens.
Sungguh menyedihkan, tuan dari Fernando, [[Raja]] John, dibunuh pada tahun 1495 dan [[Pangeran]] Manuel, yang lebih berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena alasan tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya untuk melaut. Tetapi sewaktu [[Vasco da Gama]] kembali dari [[India]] membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah-limpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat Afrika Timur dan India dalam sebuah armada [[Portugal]] untuk membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi [[militer]] lainnya.


Pada masa paling sulit dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, [[Joāo de Lisboa]]. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, melalui ''el paso''—sebuah selat yang menurut kabar angin adalah jalan pintas melewati [[Amerika Selatan]]—dan kemudian menyeberangi [[Samudra|samudera]] yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting [[Panama]]. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.
Selama suatu pertikaian di [[Maroko]] pada tahun 1513, Magelhaens mengalami cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia meminta Manuel untuk menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa besarnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens sehingga kemudian ia hidup dalam kemiskinan meskipun masih menyandang gelar bangsawan.


Magelhaens kini sangat berhasrat untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Columbus—menemukan rute barat menuju [[Timur]], yang ia yakin lebih pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia meniru langkah Columbus, meminta dukungan raja [[Spanyol]].
Pada masa paling susah dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, [[Joāo de Lisboa]]. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, melalui ''el paso''—sebuah selat yang menurut kabar angin adalah jalan pintas melewati [[Amerika Selatan]]—dan kemudian menyeberangi [[Samudra|samudera]] yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting [[Panama]]. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.

Magelhaens kini sangat berhasrat untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Columbus—menemukan rute barat menuju [[Timur]], yang ia yakin lebih pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia melakukan apa yang Columbus sendiri lakukan beberapa tahun sebelumnya—ia meminta dukungan raja [[Spanyol]].


== Persiapan Pelayaran Menuju Maluku ==
== Persiapan Pelayaran Menuju Maluku ==
Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda [[Spanyol]], Charles I, yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan [[Portugal]]. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah bisa diklaim sebagai wilayah Spanyol, bukan Portugal.


Raja Charles berhasil diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena sabotase Raja Manuel, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.
Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda [[Spanyol]], Charles I, yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan [[Portugal]]. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh jadi sebenarnya berada di wilayah Spanyol, bukan Portugal.

Charles diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena upaya-upaya licik Raja Manuel untuk menyabot proyek tersebut, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.


== Keberangkatan ==
== Keberangkatan ==
Pada tanggal [[20 September]] [[1519]], ''San Antonio'', ''Concepción'', ''Victoria'', dan ''Santiago''—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, ''Trinidad'', kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal [[13 Desember]], mereka mencapai [[Brasil]], dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk [[Rio de Janeiro]] yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah [[Argentina]], mencari ''el paso'', jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke [[Samudra|samudera]] lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal [[31 Maret]] [[1520]], Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián.


Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi [[Samudra Atlantik]] yang pertama kali tanpa membawa hasil. Beberapa kali terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magellan, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.
Pada tanggal [[20 September]] [[1519]], ''San Antonio'', ''Concepción'', ''Victoria'', dan ''Santiago''—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, ''Trinidad'', kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal [[13 Desember]], mereka mencapai [[Brasil]], dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk [[Rio de Janeiro]] yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah [[Argentina]], senantiasa mencari-cari ''el paso'', jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke [[Samudra|samudera]] lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal [[31 Maret]] [[1520]], Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.


Kehadiran kapal asing di pelabuhan menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata [[Bahasa Spanyol|Spanyol]] yang berarti ''kaki besar''. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", yang mengarah kepada bentuk penguin.
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi [[Samudra Atlantik]] yang pertama kali—dan belum terlihat satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.


Di daerah [[Garis lintang|lintang]] [[Kutub Selatan|kutub]] sering mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya, kapal ''Santiago'' yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, terus berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai [[Selat Magelhaens]]! Namun, ''San Antonio'' berkhianat, dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata [[Bahasa Spanyol|Spanyol]] yang berarti ''kaki besar''. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut dan pinguin.


Ketiga kapal yang masih bertahan, diperlambat oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, terus berlayar. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.
Daerah [[Garis lintang|lintang]] [[Kutub Selatan|kutub]] cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—''Santiago'' yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal [[21 Oktober]]. Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai [[Selat Magelhaens]]! Namun, ''San Antonio'' dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.

Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.


== Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik ==
== Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik ==


Setelah melewati lima minggu, mereka berlayar menuju sebuah samudra yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya '''Pasifik'''. Pria-pria itu memanjatkan doa, menyanyikan himne, dan merayakan penaklukan itu dengan menembakkan meriam. Tetapi kebahagiaan mereka berumur pendek. Mereka dihadang bencana yang lebih hebat daripada yang sudah-sudah, karena perairan ini ternyata bukan laut kecil yang mereka bayangkan—laut ini seolah-olah tak berujung, dan mereka semakin lapar, semakin lemah, dan semakin banyak yang sakit.
Setelah melewati lima minggu, mereka berlayar menuju sebuah samudra yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya '''Pasifik'''. Para pelaut bergembira karena merasa tidak ada lagi bencana, namun ternyata lebih sulit karena sulit sekali angin yang membuat mereka terombang-ambing kelaparan di tengah laut.


Antonio Pigafetta, seorang [[Italia]] yang tangguh, membuat semacam jurnal. Ia menulis, "Hari [[Rabu]], tanggal dua puluh delapan [[November]] [[1520]], kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan . . .Kami hanya makan biskuit busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk akibat kotoran tikus di atasnya . . . dan kami minum air yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi . . . , serbuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang dapat kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan air jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat akibat kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal [[6 Maret]] [[1521]].
Antonio Pigafetta, seorang [[Italia]] menulis, "Hari [[Rabu]], tanggal dua puluh delapan [[November]] [[1520]], kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan... Kami hanya makan [[hardtack|biskuit]] busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk akibat kotoran tikus di atasnya... dan kami minum air yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi... , serbuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang dapat kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan air jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat akibat kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal [[6 Maret]] [[1521]].


Tetapi di sini, karena bentrok dengan penduduk pulau, mereka hanya berhasil mendapat sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal [[16 Maret]], mereka melihat [[Filipina]]. Akhirnya, akhirnya semua pria ini mendapat makanan yang baik, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan kekuatan mereka.
Magellan kemudian terlibat bentrok dengan penduduk pulau, sehingga mereka hanya berhasil mendapat sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal [[16 Maret]], mereka melihat [[Filipina]]. Akhirnya, akhirnya semua pria ini mendapat makanan yang baik, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan kekuatan mereka.


== Kematian ==
== Kematian ==

Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Tuhan akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.
Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Tuhan akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.


Baris 68: Baris 60:


== Pelayaran Pulang ==
== Pelayaran Pulang ==

Karena sekarang jumlah awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin untuk berlayar dengan tiga kapal, jadi mereka menenggelamkan ''Concepción'' dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal ''Trinidad'' ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.
Karena sekarang jumlah awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin untuk berlayar dengan tiga kapal, jadi mereka menenggelamkan ''Concepción'' dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal ''Trinidad'' ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.


Namun, ''Victoria'', di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal [[6 September]] [[1522]]—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah ''Victoria'' seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!
Namun, ''Victoria'', di bawah komando Juan Sebastián de Elcano luput dari pengejaran. Sambil menghindari hampir semua pelabuhan, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal [[6 September]] [[1522]]—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Muatan rempah ''Victoria'' seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi.


== Nama Magelhaens Terus Dikenang ==
== Nama Magelhaens Terus Dikenang ==
Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak mendapat tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sebagai pengkhianat. Berkat catatan Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan sekitar 5 anggota lainnya dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens mendapat tempat dalam catatan sejarah dunia.

Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak mendapat tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sebagai pengkhianat. Sungguh menyedihkan, catatannya lenyap sewaktu ia meninggal, kemungkinan dimusnahkan oleh orang-orang yang akan dirugikan olehnya. Tetapi berkat Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan sekitar 5 anggota lainnya dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens mendapat tempat dalam catatan sejarah dunia.

Pada waktunya, sejarah mengubah penilaiannya, dan dewasa ini nama Magelhaens mendapat kehormatan yang selayaknya. Sebuah selat menyandang namanya, demikian juga Awan Magelhaens—dua galaksi yang kabur di sebelah selatan yang pertama kali dilukiskan oleh awaknya—dan pesawat ruang angkasa Magellan (nama Fernando de Magelhaens dalam bahasa Inggris, Ferdinand Magellan).


Sesungguhnya, "tidak ada pelayaran manusia yang sedemikian penting hingga mendaratnya Apollo 11 di [[Bulan]], 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam ''The Voyage of Magellan''. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan [[Asia]], sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada akhir pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dikatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berbentuk bulat selaras dengan [[Alkitab]] yang ia percayai. Alkitab sendiri telah menyatakannya lebih dari 2.250 tahun. ([[Kitab Yesaya|Yesaya]] 40:22; bandingkan [[Kitab Ayub|Ayub]] 26:7)
Sesungguhnya, "tidak ada pelayaran manusia yang sedemikian penting hingga mendaratnya Apollo 11 di [[Bulan]], 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam ''The Voyage of Magellan''. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan [[Asia]], sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada akhir pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dikatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berbentuk bulat selaras dengan [[Alkitab]] yang ia percayai. Alkitab sendiri telah menyatakannya lebih dari 2.250 tahun. ([[Kitab Yesaya|Yesaya]] 40:22; bandingkan [[Kitab Ayub|Ayub]] 26:7)


== Selamat ==
== Pelaut yang selamat ==
Ketika satu kapal yang selamat, ''Victoria'', kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Italia, [[Antonio Pigafetta]] dan Martino de Judicibus. '''Martino de Judicibus''' ({{lang-es|'''Martín de Judicibus'''}}) adalan orang dari Genoa<ref>Documents related to the questioning performed by the Spanish [[Maximilianus Transylvanus|authorities]] after the 18 survivors of the voyage returned to Seville in 1522 report that de Judicibus was born in [[Savona]], [[Italia]].</ref> yang bertindak sebagai [[Kepala Pelayan]]. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke [[Kepulauan Rempah-rempah]] [[Indonesia]].<ref>A. Pigafetta, «Il viaggio di Magellano intorno al mondo», review by James Alexander ROBERTSON, Cleveland USA, 1906, Ed. Arthur Clark</ref> Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada '''Archivo General de Indias''' di [[Seville]], [[Spanyol]]. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada ''Caravel '''Concepción''''', satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.
Ketika satu kapal yang selamat, ''Victoria'', kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Italia, [[Antonio Pigafetta]] dan Martino de Judicibus. '''Martino de Judicibus''' ({{lang-es|'''Martín de Judicibus'''}}) adalan orang dari Genoa<ref>Documents related to the questioning performed by the Spanish [[Maximilianus Transylvanus|authorities]] after the 18 survivors of the voyage returned to Seville in 1522 report that de Judicibus was born in [[Savona]], [[Italia]].</ref> yang bertindak sebagai [[Kepala Pelayan]]. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke [[Kepulauan Rempah-rempah]] [[Indonesia]].<ref>A. Pigafetta, «Il viaggio di Magellano intorno al mondo», review by James Alexander ROBERTSON, Cleveland USA, 1906, Ed. Arthur Clark</ref> Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada '''Archivo General de Indias''' di [[Seville]], [[Spanyol]]. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada ''Caravel '''Concepción''''', satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.



Revisi per 25 Desember 2017 17.32

Ferdinand Magellan
LahirFernão de Magalhães
1480
Sabrosa, Kerajaan Portugal
MeninggalApril 27, 1521 – 1480; umur -42–-41 tahun
Mactan, Cebu, Filipina
KebangsaanPortugal
Dikenal atasMemimpin ekspedisi keliling dunia pertama.
Tanda tangan

Ferdinand Magellan (Portugis: Fernão de Magalhães, IPA: [fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ]; Spanyol: Fernando de Magallanes, IPA: [ferˈnando ðe maɣaˈʎanes]; c. 1480 – 27 April 1521) adalah seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Maluku).

Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi. Ia gagal mencapai tujuannya mengelilingi bumi tanpa henti, dan diteruskan oleh Juan Sebastián Elcano.

Latar Belakang

Keluarga Magelhaens adalah keluarga bangsawan, maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain mendapat pendidikan, ia belajar secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, yang baru kembali dari Amerika setelah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah (Indonesia) yang menjadi buah bibir.

Sayangnya Raja Portugis John, terbunuh pada tahun 1495 dan Pangeran Manuel, yang lebih berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena alasan tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya untuk melaut. Tetapi sewaktu Vasco da Gama kembali dari India membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat dari Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal untuk membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer lainnya.

Dalam pertikaian di Maroko pada tahun 1513, Magelhaens mengalami cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia meminta Manuel untuk menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa besarnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens.

Pada masa paling sulit dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, melalui el paso—sebuah selat yang menurut kabar angin adalah jalan pintas melewati Amerika Selatan—dan kemudian menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.

Magelhaens kini sangat berhasrat untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Columbus—menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakin lebih pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia meniru langkah Columbus, meminta dukungan raja Spanyol.

Persiapan Pelayaran Menuju Maluku

Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah bisa diklaim sebagai wilayah Spanyol, bukan Portugal.

Raja Charles berhasil diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena sabotase Raja Manuel, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.

Keberangkatan

Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, mencari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián.

Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali tanpa membawa hasil. Beberapa kali terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magellan, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.

Kehadiran kapal asing di pelabuhan menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berarti kaki besar. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", yang mengarah kepada bentuk penguin.

Di daerah lintang kutub sering mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya, kapal Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, terus berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, San Antonio berkhianat, dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.

Ketiga kapal yang masih bertahan, diperlambat oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, terus berlayar. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.

Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik

Setelah melewati lima minggu, mereka berlayar menuju sebuah samudra yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya Pasifik. Para pelaut bergembira karena merasa tidak ada lagi bencana, namun ternyata lebih sulit karena sulit sekali angin yang membuat mereka terombang-ambing kelaparan di tengah laut.

Antonio Pigafetta, seorang Italia menulis, "Hari Rabu, tanggal dua puluh delapan November 1520, kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan... Kami hanya makan biskuit busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk akibat kotoran tikus di atasnya... dan kami minum air yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi... , serbuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang dapat kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan air jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat akibat kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal 6 Maret 1521.

Magellan kemudian terlibat bentrok dengan penduduk pulau, sehingga mereka hanya berhasil mendapat sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal 16 Maret, mereka melihat Filipina. Akhirnya, akhirnya semua pria ini mendapat makanan yang baik, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan kekuatan mereka.

Kematian

Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Tuhan akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.

Sewaktu Magelhaens tewas, ia berada di lingkungan yang tidak asing. Sedikit ke arah selatan terletak Kepulauan Rempah dan ke arah barat, Malaka, tempat ia pernah berjuang pada tahun 1511. Seandainya, sebagaimana diperkirakan oleh beberapa sejarawan, ia berlayar ke Filipina setelah pertempuran di Malaka, maka sesungguhnya ia telah mengelilingi bola bumi—meskipun, tentu saja, tidak dalam sekali jalan. Ia telah mencapai Filipina dari timur dan barat.

Pelayaran Pulang

Karena sekarang jumlah awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin untuk berlayar dengan tiga kapal, jadi mereka menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.

Namun, Victoria, di bawah komando Juan Sebastián de Elcano luput dari pengejaran. Sambil menghindari hampir semua pelabuhan, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi.

Nama Magelhaens Terus Dikenang

Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak mendapat tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sebagai pengkhianat. Berkat catatan Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan sekitar 5 anggota lainnya dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens mendapat tempat dalam catatan sejarah dunia.

Sesungguhnya, "tidak ada pelayaran manusia yang sedemikian penting hingga mendaratnya Apollo 11 di Bulan, 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam The Voyage of Magellan. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan Asia, sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada akhir pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dikatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berbentuk bulat selaras dengan Alkitab yang ia percayai. Alkitab sendiri telah menyatakannya lebih dari 2.250 tahun. (Yesaya 40:22; bandingkan Ayub 26:7)

Pelaut yang selamat

Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Italia, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia.[2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.

Referensi

  1. ^ Documents related to the questioning performed by the Spanish authorities after the 18 survivors of the voyage returned to Seville in 1522 report that de Judicibus was born in Savona, Italia.
  2. ^ A. Pigafetta, «Il viaggio di Magellano intorno al mondo», review by James Alexander ROBERTSON, Cleveland USA, 1906, Ed. Arthur Clark