Krisis Bosnia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot: Mengganti Bosnian_Crisis_1908.jpg dengan Le_Petit_Journal_Balkan_Crisis_(1908).jpg
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Le Petit Journal Balkan Crisis (1908).jpg|thumb|right|220px|Sampul halaman utama ''[[Le Petit Journal (koran)|Le Petit Journal]]'' mengenai Krisis Bosnia: Pangeran [[Ferdinand dari Bulgaria]] menyatakan kemerdekaan dan menjadi Tsar, Kaisar Austria [[Franz Joseph]] mencaplok [[Bosnia]], sementara Sultan [[Utsmaniyah]] [[Abdul Hamid II]] hanya melihat saja.]]
[[Berkas:Le Petit Journal Balkan Crisis (1908).jpg|jmpl|ka|220px|Sampul halaman utama ''[[Le Petit Journal (koran)|Le Petit Journal]]'' mengenai Krisis Bosnia: Pangeran [[Ferdinand dari Bulgaria]] menyatakan kemerdekaan dan menjadi Tsar, Kaisar Austria [[Franz Joseph]] mencaplok [[Bosnia]], sementara Sultan [[Utsmaniyah]] [[Abdul Hamid II]] hanya melihat saja.]]
'''Krisis Bosnia''' 1908–09, juga disebut '''krisis aneksasi''' atau '''Krisis Balkan Pertama''', adalah krisis yang meletus pada 6 Oktober 1908 ketika [[Austria-Hongaria]] mengumumkan [[aneksasi]] wilayah [[Bosnia dan Herzegovina di Austria-Hongaria|Bosnia dan Herzegovina]], wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Tindakan sepihak ini (yang sengaja diambil pada saat yang sama dengan [[deklarasi kemerdekaan Bulgaria]] pada 5 Oktober) memicu protes dari [[kekuatan besar|negara-negara besar]] di Eropa dan tetangga Austria-Hongaria di [[Balkan]], [[Serbia]] dan [[Montenegro]]. Pada April 1909, [[Traktat Berlin (1878)|Traktat Berlin]] diamendemen untuk memasukkan ''[[fait accompli]]'' ini dan mengakhiri krisis. Namun, krisis ini telah merusak hubungan Austria-Hongaria dengan Serbia, Italia dan [[Kekaisaran Rusia]] secara permanen. Sejarawan Italia [[Luigi Albertini]] menganggapnya sebagai salah satu pembuka jalan menuju [[Perang Dunia I]]. Walaupun pada akhirnya Austria-Hongaria memperoleh kemenangan diplomatik, Rusia bertekad untuk tidak mengalah lagi dan mempercepat penguatan militernya.
'''Krisis Bosnia''' 1908–09, juga disebut '''krisis aneksasi''' atau '''Krisis Balkan Pertama''', adalah krisis yang meletus pada 6 Oktober 1908 ketika [[Austria-Hongaria]] mengumumkan [[aneksasi]] wilayah [[Bosnia dan Herzegovina di Austria-Hongaria|Bosnia dan Herzegovina]], wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Tindakan sepihak ini (yang sengaja diambil pada saat yang sama dengan [[deklarasi kemerdekaan Bulgaria]] pada 5 Oktober) memicu protes dari [[kekuatan besar|negara-negara besar]] di Eropa dan tetangga Austria-Hongaria di [[Balkan]], [[Serbia]] dan [[Montenegro]]. Pada April 1909, [[Traktat Berlin (1878)|Traktat Berlin]] diamendemen untuk memasukkan ''[[fait accompli]]'' ini dan mengakhiri krisis. Namun, krisis ini telah merusak hubungan Austria-Hongaria dengan Serbia, Italia dan [[Kekaisaran Rusia]] secara permanen. Sejarawan Italia [[Luigi Albertini]] menganggapnya sebagai salah satu pembuka jalan menuju [[Perang Dunia I]]. Walaupun pada akhirnya Austria-Hongaria memperoleh kemenangan diplomatik, Rusia bertekad untuk tidak mengalah lagi dan mempercepat penguatan militernya.



Revisi per 17 Desember 2017 08.11

Sampul halaman utama Le Petit Journal mengenai Krisis Bosnia: Pangeran Ferdinand dari Bulgaria menyatakan kemerdekaan dan menjadi Tsar, Kaisar Austria Franz Joseph mencaplok Bosnia, sementara Sultan Utsmaniyah Abdul Hamid II hanya melihat saja.

Krisis Bosnia 1908–09, juga disebut krisis aneksasi atau Krisis Balkan Pertama, adalah krisis yang meletus pada 6 Oktober 1908 ketika Austria-Hongaria mengumumkan aneksasi wilayah Bosnia dan Herzegovina, wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Tindakan sepihak ini (yang sengaja diambil pada saat yang sama dengan deklarasi kemerdekaan Bulgaria pada 5 Oktober) memicu protes dari negara-negara besar di Eropa dan tetangga Austria-Hongaria di Balkan, Serbia dan Montenegro. Pada April 1909, Traktat Berlin diamendemen untuk memasukkan fait accompli ini dan mengakhiri krisis. Namun, krisis ini telah merusak hubungan Austria-Hongaria dengan Serbia, Italia dan Kekaisaran Rusia secara permanen. Sejarawan Italia Luigi Albertini menganggapnya sebagai salah satu pembuka jalan menuju Perang Dunia I. Walaupun pada akhirnya Austria-Hongaria memperoleh kemenangan diplomatik, Rusia bertekad untuk tidak mengalah lagi dan mempercepat penguatan militernya.

Pranala luar