Santo Simeon (Stefan Nemanja): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Svsimeon.jpg|thumbnail|200px|Santo Symeon]]
[[Berkas:Svsimeon.jpg|jmpl|200px|Santo Symeon]]
'''Santo Simeon''' (dikenal dengan nama '''Stefan Nemanja''' sebelum berganti nama) adalah seorang [[Teologi|teolog]] yang hidup pada tahun [[949]] - [[1022]].<ref name="Epistle"> {{en}}H. J. M. Turner.2009.''The Epistles of St Symeon the New Theologian''.New York: Oxford University Press. hlm 1-6.</ref> Ia lahir di [[Asia Kecil]] dari keluarga yang mempunyai kedudukan cukup tinggi di tingkat provinsi.<ref name="Philo">{{en}} G.E.H. Palmer.1995.''Philokalia''.USA:Faber & Faber Ltd.. hlm 11-15.</ref> Ia dikirim ke [[Konstantinopel]] oleh keluarganya dengan harapan dapat mendapatkan kedudukan yang cukup tinggi di kekaisaran.<ref name="Philo"/> Pada usia 14 tahun, ia berjumpa dengan seorang rahib yang juga bernama Simeon, yaitu [[Santo Symeon Studite]].<ref name="Philo"/> Perjumpaan ini menjadi titik tolak dari hidup Simeon.<ref name="Philo"/> Studite sendiri kelak menjadi pembimbing spiritual dari Simeon.<ref name="Philo"/> Di bawah bimbingan Studite, pertumbuhan spiritual Simeon berkembang dengan pesat, dan di usia 20 tahun, ia mulai mendapat penglihatan ilahi yang menjadi penglihatan pertamanya.<ref name="Philo"/> Seumur hidupnya, ia terus mendapat penglihatan-penglihatan.<ref name="Philo"/> Ia mengajarkan beberapa pengajaran yang dianggap tidak umum, contohnya ketika ia mengajarkan rahib lainnya untuk selalu menerima [[komuni]] sambil meneteskan air mata.<ref name="Philo"/> Pengajaran-pengajarannya ini akhirnya berujung pada pemberontakan para rahib, namun untungnya berhasil direkonsiliasi oleh Simeon sendiri.<ref name="Philo"/>
'''Santo Simeon''' (dikenal dengan nama '''Stefan Nemanja''' sebelum berganti nama) adalah seorang [[Teologi|teolog]] yang hidup pada tahun [[949]] - [[1022]].<ref name="Epistle"> {{en}}H. J. M. Turner.2009.''The Epistles of St Symeon the New Theologian''.New York: Oxford University Press. hlm 1-6.</ref> Ia lahir di [[Asia Kecil]] dari keluarga yang mempunyai kedudukan cukup tinggi di tingkat provinsi.<ref name="Philo">{{en}} G.E.H. Palmer.1995.''Philokalia''.USA:Faber & Faber Ltd.. hlm 11-15.</ref> Ia dikirim ke [[Konstantinopel]] oleh keluarganya dengan harapan dapat mendapatkan kedudukan yang cukup tinggi di kekaisaran.<ref name="Philo"/> Pada usia 14 tahun, ia berjumpa dengan seorang rahib yang juga bernama Simeon, yaitu [[Santo Symeon Studite]].<ref name="Philo"/> Perjumpaan ini menjadi titik tolak dari hidup Simeon.<ref name="Philo"/> Studite sendiri kelak menjadi pembimbing spiritual dari Simeon.<ref name="Philo"/> Di bawah bimbingan Studite, pertumbuhan spiritual Simeon berkembang dengan pesat, dan di usia 20 tahun, ia mulai mendapat penglihatan ilahi yang menjadi penglihatan pertamanya.<ref name="Philo"/> Seumur hidupnya, ia terus mendapat penglihatan-penglihatan.<ref name="Philo"/> Ia mengajarkan beberapa pengajaran yang dianggap tidak umum, contohnya ketika ia mengajarkan rahib lainnya untuk selalu menerima [[komuni]] sambil meneteskan air mata.<ref name="Philo"/> Pengajaran-pengajarannya ini akhirnya berujung pada pemberontakan para rahib, namun untungnya berhasil direkonsiliasi oleh Simeon sendiri.<ref name="Philo"/>



Revisi per 30 November 2017 17.24

Santo Symeon

Santo Simeon (dikenal dengan nama Stefan Nemanja sebelum berganti nama) adalah seorang teolog yang hidup pada tahun 949 - 1022.[1] Ia lahir di Asia Kecil dari keluarga yang mempunyai kedudukan cukup tinggi di tingkat provinsi.[2] Ia dikirim ke Konstantinopel oleh keluarganya dengan harapan dapat mendapatkan kedudukan yang cukup tinggi di kekaisaran.[2] Pada usia 14 tahun, ia berjumpa dengan seorang rahib yang juga bernama Simeon, yaitu Santo Symeon Studite.[2] Perjumpaan ini menjadi titik tolak dari hidup Simeon.[2] Studite sendiri kelak menjadi pembimbing spiritual dari Simeon.[2] Di bawah bimbingan Studite, pertumbuhan spiritual Simeon berkembang dengan pesat, dan di usia 20 tahun, ia mulai mendapat penglihatan ilahi yang menjadi penglihatan pertamanya.[2] Seumur hidupnya, ia terus mendapat penglihatan-penglihatan.[2] Ia mengajarkan beberapa pengajaran yang dianggap tidak umum, contohnya ketika ia mengajarkan rahib lainnya untuk selalu menerima komuni sambil meneteskan air mata.[2] Pengajaran-pengajarannya ini akhirnya berujung pada pemberontakan para rahib, namun untungnya berhasil direkonsiliasi oleh Simeon sendiri.[2]

Referensi

  1. ^ (Inggris)H. J. M. Turner.2009.The Epistles of St Symeon the New Theologian.New York: Oxford University Press. hlm 1-6.
  2. ^ a b c d e f g h i (Inggris) G.E.H. Palmer.1995.Philokalia.USA:Faber & Faber Ltd.. hlm 11-15.